88
Berdasarkan hasil wawancara oleh Wasor program TB, diketahui bahwa seluruh puskesmas yang ada di Kota
Tangerang Selatan dikategorikan sebagai Puskesmas Pelaksana Mandiri sehingga proses pemeriksaan mikroskopis bisa
langsung dilakukan di setiap puskesmas. Namun salah satu kendala di lapangan adalah kurangnya sumber daya tenaga
laboratorium yang berasal dari analis laboratorium. Secara umum, kegiatan uji silang ini ditujukkan untuk
seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Tangerang Selatan. Kegiatan ini wajib dilakukan setiap bulannya oleh
setiap fasilitas
pelayanan kesehatan.
Namun pada
pelaksanaannya, kegiatan uji silang sediaan ini tidak sesuai dengan target. Pada tahun 2013 di triwulan 4 diketahui bahwa
dari 29 fasilitas pelayanan kesehatan Kota Tangerang Selatan, hanya 22 fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukan uji
silang sediaan laboratorium. Dari seluruh kegiatan yang terdapat di lampiran 1.4,
diketahui bahwa secara pelaksanaan semua kegiatan tersebut sudah terlaksana di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
tahun 2013. Namun semua kegiatan tersebut tidak dianalisis lebih lanjut mengenai tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang
dilihat dari pencapaian indikator di setiap kegiatan dan tidak dihubungkan dengan dengan pencapaian indikator Program
Pengendalian Penyakit Tuberkulosis di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
4.3.6. Pencapaian Indikator Program
Menurut Kemenkes RI 2011, keberhasilan program pengendalian penyakit tuberkulosis ditentukan dari pencapaian
89
beberapa indikator. Berikut beberapa indikator yang digunakan di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, terutama di bagaian
Program Pengendalian Penyakit Tuberkulosis tahun 2013. Indikator tersebut antara lain:
1 Angka Penjaringan Kasus Angka ini digunakan untuk mengetahui upaya
penemuan pasien dalam suatu wilayah tertentu dengan memperhatikan kecenderungannya dari waktu ke waktu
triwulantahunan Kemenkes RI, 2011. Berikut adalah grafik angka penjaringan suspek di Kota Tangerang Selatan
tahun 2013.
Grafik 4.5 Angka Penjaringan Suspek di Kota Tangerang Selatan tahun 2013
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2014 1859
827 1090
1425
546 824
234 583
227 470
1462
477 408
609 170
113 1743
1058
208 1103
115 234
296 344
144 619
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
Ju m
lah Kas
u s
Puskesmas
90
Berdasarkan grafik 4.5 diketahui bahwa angka penjaringan suspek TB di Kota Tangerang Selatan sebesar
619 suspek per 100.000 penduduk. Angka penjaringan tertinggi terdapat di puskesmas Setu yaitu sebesar 1859
suspek per 100.000 penduduk. Sedangkan angka penjaringan terendah terdapat di puskesmas Pondok Ranji yaitu sebesar
113 suspek per 100.000 penduduk. Padahal berdasarkan telaah dokumen, diketahui bahwa jumlah penduduk di
puskesmas Pondok Ranji hampir sama dengan jumlah penduduk di Puskemas Serpong I yaitu 31.745 penduduk di
Puskesmas Pondok Ranji dan 31.008 penduduk di Puskesmas Serpong I. Menurut hasil penelitian dari RYE, Saleh,
Hadiwijoyo 2009, diketahui bahwa petugas yang melakukan penjaringan suspek TB memiliki peluang 8.92 kali
mendapatkan cakupan penemuan kasus yang tinggi.
2 Proporsi Pasien TB BTA Positif di antara Suspek Menurut Kemenkes 2011, proporsi Pasien TB BTA
Positif di antara Suspek adalah suatu indikator yang dapat menggambarkan mutu dari proses penemuan sampai diagnosis
pasien serta kepekaan menetapkan kriteria suspek. Berikut tabel proporsi BTA positif di antara suspek di wilayah kerja
Dinas Kesehatan Tangerang Selatan tahun 2013. Berikut adalah grafik proporsi BTA positif di antara suspek di Kota
Tangerang Selatan tahun 2013.
91
Grafik 4. 6 Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif di antara Suspek di Kota Tangerang Selatan tahun 2013
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2014
Berdasarkan grafik 4.6 dapat diketahui bahwa dari 29 fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja Kota Tangerang
Selatan, terdapat 6 fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki proporsi BTA Positif di antara suspek kurang atau
bahkan melampaui kisaran angka 5-15. Angka yang kurang atau terlalu kecil 5 yaitu RS Eka Hospital dan Klinik
Rahma Medika. Sedangkan angka yang terlalu besar 15 yaitu Puskemas Pisangan, Pondok Betung, Pondok Jagung,
dan Pondok Ranji. Menurut Kemenkes RI 2011, angka yang terlalu
rendah dari 5 menjadi suatu indikasi bahwa terjadi masalah
33 21
17 17 15 15 14
12 12 12 12 11 10 10 10 9 9 9 8 8
8 7 7 7 7 7 6 6 4
10 5
10 15
20 25
30 35
P IS
A NG
AN
P ONDOK
BE T
UNG
P ON
DO K
JA GU
NG
P ON
DO K
RA NJ
I
P AK
U ALAM P
AMULANG P
ON DO
K P
UCU N
G JOM
BA NG
PON DO
K KA
CAN G…
P ON
DO K
AR E
N
P ON
DO K
BEND A
KRA N
GG AN
BHA K
T I
JA Y
A
JU RA
NG M
AN GG
U
S ITU
G INTUN
G
RS U T
AN GSE
L
RAWA BUNTU S
ERP ON
G I LKC
RENGA S
KA M
P UN
G S AWAH
CIP UTAT
TIM UR
P ARIG
I
P T.
P RATAMA
S ET
U CIP
UTAT BENDA
BARU S
ERP ON
G II
RS E
K A
H OS
P ITAL
KLINIK RAH M
A M E
D IKA
KO TA
TANG S
EL
92
pada kriteria suspek yang terlalu longgar dan ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium negatif palsu. Sedangkan
angka yang melampaui 15, menjadi suatu indikasi bahwa terjadi masalah kriteria suspek yang terlalu ketat dan ada
masalah dalam pemeriksaan laboratorium positif palsu.
3 Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif di antara Semua Pasien TB Paru
Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif di antara Semua Pasien TB Paru adalah suatu indikator yang dapat menggambarkan
prioritas penemuan pasien TB yang menular di antara seluruh pasien TB yang diobati. Berikut adalah pasien TB Paru BTA
positif di antara semua pasien TB Paru yang tercatatdiobati di Kota Tangerang Selatan tahun 2013.
Grafik 4. 7 Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif di antara semua Pasien TB di Kota Tangerang Selatan tahun 2013
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2014 97
64 100
40 45 75 74
48 44 21
84 38
48 60
78 35
60 64 39
66 44
24 38
57 61 22
100
42 37 20
40 60
80 100
120
SE T
U
K R
ANG G
AN BHAK
T I
JAY A
SE RPON
G I
SE RPON
G I
I
PRA WA B
U N
T U
PAM U
LAN G
PON DOK
BE N
D A
BE N
DA BA RU
C IPU
T AT
KA MPUNG
S AWAH
JOMBA N
G
SIT U
G IN
T U
N G
C IPU
T AT
T IMU
R PISA
N G
AN
PON DOK
RAN JI
RE N
G A
S
PON DOK
ARE N
JU RA
N G
M AN
G G
U PAR
IG I
PON DOK
BE T
U N
G
PON DOK
P U
CU N
G
PON DOK
KACA N
G …
P O
N DO
K J
AG UN
G
PAK U
ALAM RS
U D T
AN G
S E
L
RS E
KA H
O SPIT
A L
PT P
RAT AMA
LKC
93
Berdasarkan grafik 4.7 diketahui bahwah hanya ada 8 fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang memiliki proporsi pasien TB Paru BTA positif di antara semua pasien TB lebih
dari 65 yaitu Puskesmas Setu, Bhakti Jaya, Rawa Buntu, Pamulang, Kampung Sawah, Pisangan, Parigi, dan RS Eka
Hospital. Sedangkan fasilitas pelayanan kesehatan yang proporsi pasien TB Paru BTA positif di antara semua pasien
TB terendah adalah Puskesmas Ciputat. Menurut Kemenkes RI 2011, angka proporsi pasien
TB Paru BTA positif di antara semua pasien TB yang kurang dari 65 menjadi suatu indikasi bahwa mutu dari diagnosis
fasilitas pelayanan kesehatan tersebut rendah dan kurang memberikan prioritas untuk menemukan pasien yang menular
pasien BTA positif.
4 Proporsi Pasien TB Anak di antara seluruh Pasien TB Proporsi Pasien TB Anak di antara seluruh Pasien TB
adalah suatu indikator yang berfungsi untuk menggambarkan ketepatan dalam mendiagnosis TB pada anak. Berikut adalah
grafik proporsi pasien TB anak di Kota Tangerang Selatan tahun 2013.
Grafik 4. 8 Proporsi Pasien TB Anak di Kota Tangerang Selatan tahun 2013
94
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2014
Berdasarkan data yang didapatkan dari laporan Program Pengendalian Penyakit Tuberkulosis di Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2014, diketahui bahwa proporsi pasien TB anak dilaporkan berdasarkan
triwulan dan gabungan dari seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Tangerang Selatan. Dari data tersebut
diketahui bahwa setiap triwulan, prosentase angkanya berada di bawah 15. Menurut Kemenkes RI 2011, angka yang
terlalu besar dari 15 menjadi suatu indikasi terjadi overdiagnosis. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan di Kota Tangerang Selatan sudah tepat dalam pendiagnosisan TB pada anak.
5 Angka Notifikasi Kasus Case Notification Rate Angka notifikasi kasus adalah salah satu indikator yang
berguna untuk
menunjukkan kecenderungan
trend meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah
14 13
11 10
2 4
6 8
10 12
14 16
Triwulan 1 Triwulan 2
Triwulan 3 Triwulan 4
95
tertentu. Berikut adalah grafik proporsi pasien TB anak di Kota Tangerang Selatan tahun 2013.
Grafik 4. 9 Angka Notifikasi Kasus TB di Kota Tangerang Selatan tahun 2013 per 100.000 penduduk
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2014
Berdasarkan grafik 4.9 diketahui bahwa ada hanya ada 9 puskesmas yang sudah melampai target penemuan kasus.
Sedangkan puskemas yang memiliki angka CNR terendah adalah Puskesmas Benda baru. Menurut hasil penelitian yang
dilakukan oleh Friskarini dan Manalu 2009 mengenai Peran dan Perilaku Tenaga Kesehatan terhadap Program TB Paru
Studi Kualitatif di Kabupaten Tangerang Banten Tahun 2009 menyatakan bahwa penampilan tenaga kesehatan
sebagai media penyuluh terutama dalam program TB masih kurang dan jumlah tenaga kesehatan di daerah penelitian yang
dapat membantu keberhasilan TB masih kurang.
6 Angka Konversi
143 145
112 310
75 99
46 141
32 170
141 157
82 77 73 54
258 203
57 123
55 141
93 103 36
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
S E
T U
KR A
N G
G A
N
BH A
KT I J
A Y
A S
E R
PO N
G I
S E
RP O
N G
II
R A
W A
B UN
T U
PAM UL
A N
G
PO N
DO K B
E N
D A
BE N
DA B
A R
U CIP
UT A
T KA
M PUN
G… JO
MBA N
G
S IT
U G IN
T UN
G
CIP UT
A T
T IMUR
PI S
A N
G A
N
PO N
DO K R
A N
JI R
E N
G A
S
PO N
DO K A
R E
N JURA
N G…
PARIGI PO
N DO
K… PO
N DO
K… PO
N DO
K… PO
N DO
K…
PAKU A
LA M
CNR Target
96
Menurut Kemenkes RI 2011, angka konversi adalah prosentase perubahan pasien baru TB Paru BTA Positif yang
menjadi BTA negatif setelah menjalani masa pengobatan intensif. Berikut adalah grafik angka konversi di Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2013.
Grafik 4.10 Angka Konversi di Kota Tangerang Selatan tahun 2013
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2014
Berdasarkan grafik 4.10 diketahui bahwa secara umum angka konversi di Kota Tangerang Selatan masih rendah yaitu
75 target 80. Hal ini dapat terlihat dari 29 fasilitas pelayanan kesehatan, terdapat 15 fasilitas pelayanan
kesehatan yang memiliki angka konversi dan yang paling rendah terdapat di RS Eka Hospital. Menurut pemegang
program TB, angka konversi ini juga dipengaruhi dari pelaporan dan kelengkapan data yang diberikan setiap
triwulan. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa rumah sakit yang bermitra dengan Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan, umumnya memiliki kendala dalam pencatatan dan pelaporan.
98 98 96 93 92 92 89 89 85 85 83 83
80 80 78 75 73 73 73 73 67 65 64 61
52 50 38 33
5 75
20 40
60 80
100 120
S ERP
ON G I
KA M
PUN G…
PON DO
K …
JO M
BAN G
CIP UTAT
TIM UR
BHA K
T I
JA Y
A
S ERP
ON G II
RAWA BUNTU P
ON DO
K AR
E N
RENGA S
PON DO
K …
P AMULANG
BENDA BARU
P T.
P RATAMA
SE T
U PON
DO K
… PON
DO K
…
KRA N
GG AN
CIP UTAT
JU RA
NG …
P ON
DO K
BEND A
P AK
UA LAM
LKC P
IS A
NG AN
P ARIG
I
SITU G
IN TU
N G
P ON
DO K
RA NJ
I
RS U T
AN GSE
L RS
E K
A…
KO TA
TANG S
EL
Konversi Target
97
7 Angka Kesembuhan Angka kesembuhan merupakan indikator penting dalam
program pengendalian TB Paru karena dari angka ini, suatu fasilitas pelayanan kesehatan dapat mengetahui hasil
pengobatan. Di tingkat Kabupaten,angka minimal yang harus dicapai adalah 85. Namun, hasil pengobatan lainnya tetap
perlu diperhatikan yaitu berapa pasien dengan hasil pengobatan lengkap, meninggal, gagal, default, dan pindah.
Berikut adalah tabel angka kesembuhan per puskemas di wilayah Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2013.
Grafik 4.11 Angka Kesembuhan di Kota Tangerang Selatan tahun 2013
98
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2014
Berdasarkan grafik 4.11 dapat diketahui bahwa angka kesembuhan per puskemas di wilayah kerja Kota Tangerang
Selatan tahun 2013 masih di bawah target nasional 85 yaitu sebesar 76. Menurut pemegang program TB di Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan, angka kesembuhan ini berhubungan dengan follow up pengobatan pasien yang
melakukan pindahan ke luar fasilitas pelayanan kesehatan yang sebelumnya pasien tersebut jalani.
8 Angka Keberhasilan Pengobatan Menurut
Kemenkes RI
2011, angka
keberhasilan pengobatan adalah prosentase pasien baru TB Paru BTA
positif yang menyelesaikan pengobatan baik yang sembuh maupun pengobatan lengkap di antara pasien baru TB Paru
BTA positif yang tercatat. Berikut adalah grafik angka keberhasilan pengobatan di Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan tahun 2013.
100 100
100 96 93 92 88 88 87 87 86 83
79 76 74 73 73 71 68 63 63
50 45 42 37
33 25
0 0 76
20 40
60 80
100 120
S ET
U
BHA K
T I
JA Y
A
CIP UTAT
TIM UR
S ERP
ON G I
P ON
DO K
BET UN
G
P AMULANG
KA M
P UN
G S AWAH
P ON
DO K
JA GU
NG
BENDA BARU
P T.
P RATAMA
RAWA BUNTU P
ARIG I
REN G
A S
LKC
PON DO
K KA
CAN G…
KRA N
GG AN
P AK
UA LAM
CIP UTAT
P ON
DO K
AR E
N P
IS A
NG AN
JU RA
N G
M A
N G
G U
P ON
DO K
BEND A
S ITU
G INTUN
G
RS U T
AN GSE
L JO
M BAN
G
P ON
DO K
RA NJ
I
RS E
k a
Ho sp
it al
S ERP
ON G II
P ON
DO K
P UCU
N G
KO TA
TANG S
EL
Kesembuhan Target
99
Grafik 4.12 Angka Keberhasilan Pengobatan di Kota Tangerang Selatan tahun 2013
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2014
Berdasarkan grafik 4.12 diketahui bahwa secara umum angka keberhasilan pengobatan di Kota Tangerang Selatan
masih di bawah target 85 yaitu 82. Faislitas pelayanan kesehatan yang paling rendah adalah puskemas Situ Gintung.
Menurut pemegang program TB di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, angka keberhasilan ini juga dapat
dipengaruhi oleh sejauh mana pasien melakukan pindahan di luar fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, dilakukan follow up
perkembangan pengobatan pasien.
9 Angka Kesalahan Laboratorium Error Rate Angka Error Rate adalah angka kesalahan baca laboratorium
yang menyatakan
prosentase kesalahan
pembacaan slidesediaan yang dilakukan oleh laboratorium pemeriksaan
pertama setelah di uji silang cross check oleh LBK atau laboratorium rujukan lainnya Kemenkes RI, 2011. Berikut
100 100
100 100 96 96 94 93 93
88 88 87 86 85 83 83 81 80 80 76 74 73 69 69
64 60 56 50 45
82
20 40
60 80
100 120
S ET
U
BHA K
T I
JA Y
A
S ERP
ON G II
CIP UTAT
TIM UR
S E
RP ON
G I
KA M
PUN G…
P AMULANG
P T.
P RATAMA
P ON
DO K
BET UN
G
P ON
DO K
JA GU
NG P
IS A
NG AN
BENDA BARU
RAWA BUNTU RENGA
S
P ON
DO K
RA NJ
I P
ARIG I
PON DO
K …
LKC KRA
N GG
AN CI
P UT
AT
P ON
DO K
AR E
N
P AK
UA LAM
P OND
OK BE
ND A
JU RA
NG …
PON DO
K …
JO M
BAN G
RS U T
AN GSE
L
RS E
k a
Ho sp
it al
S ITU
G INTUN
G
KO TA
TANG S
EL
Keberhasilan Target
100
adalah grafik angka Error Rate di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2013.
Grafik 4.13 Angka Error Rate di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2013
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2014
Berdasarkan hasil wawancara oleh pemegang program TB, diperoleh data mengenai angka Error Rate namun angka
di triwulan IV belum dapat diketahui karena hasil tersebut didapatkan dari Labkesda laboratorium Kesehatan Daerah
yang menjadi rujukan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Dari data tersebut diketahui bahwa pada triwulan I
dan II, angka Error Rate 5, yaitu sebesar 8 dan 7. Sedangkan pada triwulan III angka Error Rate 5, yaitu
sebesar 2. Menurut Kemenkes RI 2011, angka Error Rate yang
5 dapat diartikan bahwa mutu pemeriksaan di suatu fasilitas pelayanan kesehatan sudah baik. Jadi dapat
disimpulkan bahwa
mutu pemeriksaan
laboratorium
8 7
2 1
2 3
4 5
6 7
8 9
Triwulan I Triwulan II
Triwulan III
101
mengalami perbaikan dari tiap triwulan dan pada triwualn III, mutu pemeriksaan tersebut sudah baik.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan