21
Menurut Kemenkes
RI 2011,
WHO telah
merekomendasikan strategi DOTS sebagai strategi dalam pengendalian TB sejak tahun 1995. Kemudian sejak tahun 2000,
strategi DOTS dilaksanakan secara nasional di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan terutama Puskesmas yang diintegrasikan
dalam pelayanan kesehatan dasar. Fokus utama strategi DOTS ini adalah penemuan dan penyembuhan pasien, dengan prioritas
diberikan kepada pasien TB tipe menular.
2.2.3 Tujuan Program
Suatu program dikatakan baik apabila memiliki tujuan yang jelas dan operasional. Manfaat rumusan tujuan operasional
program adalah sebagai berikut Muninjaya, 2004. 1. Pimpinan akan lebih mudah mengetahui apakah staf telah
melaksanakan tugasnya sesuai dengan agenda keguatan. Keberhasilan proses manajemen dapat diukur dengan
menghitung tingkat efektivitas kegiatan staf dan efisiensi penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan program.
2. Jika terjadi kesenjangan antara tujuantarget yang telah ditetapkan sebagai standar unjuk kerja standard performance
dibandingkan dengan hasil yang telah dicapai cakupan program, pimpinan harus melakukan analisis lebih lanjut.
Bandingkan standar dengan hasil yang telah dicapai, analisis faktor penyebab atau kendala di lapangan terutama yang
bersumber pada kelemahan staf dan manajemen pelaksanaan program. Demikian pula dengan kendala yang bersumber dari
partisipasi masyarakat.
22
Menurut Kemenkes RI 2011, tujuan yang akan dicapai ditetapkan berdasar kurun waktu dan kemampuan tertentu.
Tujuan ini dibedakan menjadi : 1. Tujuan Umum, biasanya cukup satu dan tidak terlalu
spesifik. 2. Tujuan khusus, penjabaran dari tujuan umum yang
dipecah menjadi beberapa tujuan khusus yang lebih spesifik dan terukur.
Di dalam buku pedoman pengendalian penyakit tuberkulosis, diketahui bahwa tujuan dari program
pengendalian penyakit tuberkulosis adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kemenkes RI, 2011.
2.2.4 Sasaran Program
Sasaran adalah kelompok masyarakat tertentu yang akan digarap oleh program yang ingin direncanakan. Menurut
Notoatmodjo 2004, sasaran program kesehatan biasanya terbagi menjadi dua, yakni:
1 Sasaran langsung, yaitu kelompok yang langsung dikenal oleh program.
2 Sasaran tidak langsung, yaitu kelompok yang menjadi sasaran antara program tersebut, namun berpengaruh sekali terhadap
sasaran langsung. Menurut Kemenkes RI 2011, sasaran strategi nasional
pengendalian TB mengacu pada rencana strategis kementerian kesehatan dari 2009 sampai dengan tahun 2014 yaitu menurunkan
23
prevalensi TB dari 235 per 100.000 penduduk menjadi 224 per 100.000 penduduk. Sasaran keluaran adalah:
1 meningkatkan prosentase kasus baru TB paru BTA positif
yang ditemukan dari 73 menjadi 90;
2 meningkatkan prosentase keberhasilan pengobatan kasus baru
TB paru BTA positif mencapai 88;
3 meningkatkan prosentase provinsi dengan CDR di atas 70
mencapai 50;
4 meningkatkan prosentase provinsi dengan keberhasilan
pengobatan di atas 85 dari 80 menjadi 88.
2.2.5 Strategi Program