informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk yang dilangganinya.
F. Lingkungan Fisik
Peter dan Olson Sumarwan, 2004:271 mengartikan lingkungan sebagai ”The environment refers to all the physical and social characteristics of a
consumer’s external world, including physical objects products and stores, spatial relationships location of stores and products in stores, and social
behavior of other people who is around and what they are doing”. Berdasarkan defenisi tersebut, lingkungan konsumen terbagi ke dalam dua macam, yaitu
lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Lingkungan Fisik physical enveironment adalah semua aspek fisik non
manusia dalam lingkungan di mana perilaku konsumen terjadi Peter Olson, 2000:8. Lingkungan fisik physical surroundings merupakan aspek fisik dan
tempat yang konkrit dari lingkungan yang meliputi situasi kegiatan konsumen Mowen, 2002:133. Stimuli seperti warna, suara, penerangan, cuaca, dan susunan
ruang orang atau benda dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Lingkungan fisik mempengaruhi persepsi konsumen melalui sensor penglihatan, pendengaran,
penciuman, bahkan sentuhan. Lingkungan sangat penting bagi para pengusaha ritel karena tugasnya yang paling penting adalah mengelola lingkungan fisik
sehingga dapat mempengaruhi perilaku, sikap, dan keyakinan konsumen ke arah yang diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
Brady dan Cronin dalam Tjiptono 2005:288 mengungkapkan bahwa kualitas lingkungan fisik dalam toko terdiri dari ambient factors, design factors,
dan social factors yang dijelaskan sebagai berikut: 1.
Ambient factors merupakan faktor yang berkenaan atau berhubungan dengan lingkungan toko seperti aroma, musik, dan temperatur. Menurut Mowen
2002:134 salah satu komponen lingkungan fisik dalam toko yang ternyata mempengaruhi konsumen adalah musik latar belakang. Latar belakang musik
digunakan agar konsumen merasa nyaman berbelanja. Banyak keputusan membeli yang didasarkan pada emosi dan bau memiliki dampak yang besar
pada emosi konsumen. Bau, lebih dari indera lainnya, adalah penentu perasaan gembira, kelaparan, jijik, dan nostalgia. Penelitian menunjukkan bahwa
wangi-wangian memiliki dampak positif pada pembelian dan kepuasan pelanggan Utami, 2006:241.
2. Social factors merupakan faktor yang berkenaan dengan jumlah, bentuk dan perilaku pelanggan lain serta pramuniaga atau karyawan yang ada di dalam
toko. Konsep lingkungan sosial berhubungan dengan pengaruh orang lain terhadap konsumen dalam situasi konsumsi Mowen, 2002:141-143. Perilaku
dari wiraniaga yang tidak bersahabat akan menyebabkan kenyamanan untuk berbelanja akan berkurang. Banyaknya wiraniaga atau penjual dan konsumen
di dalam suatu toko juga dapat mempengaruhi kenyamanan berbelanja. Keadaan yang berdesakan terjadi apabila seseorang melihat atau merasa
gerakannya tidak leluasa karena ruang yang terbatas. Pengalaman ini dapat
Universitas Sumatera Utara
disebabkan oleh terlalu banyaknya masyarakat, bidang fisik yang terbatas, atau gabungan dari keduanya Mowen, 2002:135.
3. Design factors merupakan fungsi keindahan atau estetik dari sebuah toko yang tercermin melalui arsitekturnya, penataan, dan layout. Arsitektur,
penataan dan layout yang menarik akan membuat konsumen merasa nyaman dalam berbelanja. Toko-toko dirancang untuk memudahkan gerakan
pelanggan, membantu para retailer dalam menyajikan barang dagangan mereka dan membantu menciptakan suasana khusus Mowen, 2002:138-139.
Tata ruang toko store layout dapat mempengaruhi reaksi konsumen dan perilaku pembelian.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya PT. Matahari Putra Prima Tbk.