berbelanja pilihan konsumen di kota Medan karena letaknya yang strategis, yaitu didalam salah satu plaza terbesar di kota Medan, serta dapat diakses dengan
kendaraan pribadi maupun angkutan umum, memungkinkan masyarakat menjangkaunya dengan mudah. Selain karena letaknya yang strategis, Hypermart
Sun Plaza juga memiliki lingkungan dalam toko yang menarik minat konsumen dalam berbelanja. Desain dan tata ruang toko Hypermart yang menarik
memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang yang mereka cari, musik yang diperdengarkan di dalam toko membuat suasana berbelanja menjadi
menyenangkan, aroma dalam toko yang wangi, temperatur yang sejuk, dan juga wiraniaga yang siap siaga di setiap gerai untuk melayani pelanggan yang
berbelanja, menjadi keunggulan Hypermart Sun Plaza sebagai tempat tujuan utama konsumen dalam berbelanja..
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka ingin dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap
Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Hypermart Sun Plaza Medan”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: ”Apakah terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara lingkungan dalam toko terhadap niat pembelian ulang pada konsumen Hypermart Sun Plaza Medan?”
Universitas Sumatera Utara
C. Kerangka Konseptual
Menurut Schiffman dan Kanuk Sumarwan, 2004:25, istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku
konsumen bukanlah sekadar mengenai pembelian barang. Perilaku konsumen adalah suatu hal yang dinamis, yang mencakup suatu hubungan interaktif antara
afektif dan kognitif, perilaku dan lingkungan Simamora, 2003:163. Niat berkaitan dengan keinginan terhadap suatu hal yang biasanya diikuti
oleh tingkah laku yang mendukung keinginan tersebut. Niat beli merupakan satu hal yang mendahului dan menentukan setiap pelanggan. Niat beli adalah penentu
dari pembeli untuk melakukan suatu tindakan seperti membeli suatu produk atau jasa. Menurut Winkel, niat beli seseorang juga dapat timbul karena adanya
perasaan senang yang diperkuat oleh sikap positif www.digilib.petra.ac.id, 2010. Hal ini berarti bila seseorang senang dengan suatu produk maka niat beli
konsumen dapat meningkat. Menurut Schiffman dan Lanuk dalam www.dspace.widyatama.ac.id, pembelian ulangan biasanya menandakan bahwa
produk memenuhi persetujuan konsumen dan bahwa ia bersedia memakainya lagi dan dalam jumlah yang lebih besar. Menurut Augusty Ferdinand, salah satu
dimensi dari perilaku pembelian adalah niat membeli ulang. Berdasarkan teori- teori niat membeli ulang yang ada, indikator niat beli ulang adalah sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Niat Tradisional, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang
berkeinginan untuk selalu membeli ulang produk yang telah dikonsumsi. b.
Niat Referensial, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang cenderung mereferensikan produk yang sudah dibelinya agar juga dibeli
orang lain. c.
Niat Preferensial, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu memiliki preferensi utama pada produk yang telah dikonsumsinya.
Preferensi ini hanya dapat diganti apabila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
d. Niat Eksploratif, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu
mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk yang
dilangganinya. Setelah melakukan proses pembelian, konsumen akan mengevaluasi atas
keputusan dan tindakannya dalam membeli Suryani, 2008:19. Ketika konsumen merasa lingkungan dalam toko sesuai dengan apa yang diinginkan dan merasa
puas, maka konsumen akan memperlihatkan sikap dan perilaku positif yang dapat mempengaruhi niat konsumen untuk mengambil keputusan yaitu melakukan
pembelian ulang di toko tersebut. Lingkungan fisik physical surrondings merupakan aspek fisik dan
tempat yang konkrit dari lingkungan yang meliputi suatu kegiatan konsumen Mowen dan Minor, 2002:133. Lingkungan fisik dalam toko terdiri dari ambient
factors, social factors, dan design factors. Ambient factors mengacu pada aspek-
Universitas Sumatera Utara
aspek nonvisual seperti musik, temperatur dan aroma, social factors mengacu pada jumlah orang di dalam toko beserta perilaku mereka, seperti wiraniaga dan
pembeli, sedangkan design factors meliput i layout atau arsitektur lingkungan baik fungsional praktikal, maupun estetis menarik secara visual Tjiptono,
2005:288. Faktor lingkungan dalam toko memberikan pengaruh pada perilaku
konsumen. Lingkungan fisik yang menarik akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian baik pembelian terencana, pembelian tak berencana atau
bahkan akan melakukan pembelian kembali pembelian ulang di toko tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka konseptual dibuat secara
sistematis dalam penelitian sebagai berikut:
Lingkungan dalam toko X
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber: Brady Cronin2001 dalam Tjiptono 2005, diolah
Ambient factors X
1
Social factors X
2
Design factors X
3
Niat Pembelian ulang Y
Universitas Sumatera Utara
D. Hipotesis