C. Usaha Ritel Retailing
Usaha ritel atau eceran retailing dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen
akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis Utami, 2006:4. Kegiatan yang dilakukan dalam usaha eceran adalah menjual berbagai
produk, jasa, atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun bersama. Para peritel berupaya memuaskan kebutuhan konsumen dengan
mencari kesesuaian antara barang-barang yang dimilikinya dengan harga, tempat, dan waktu yang diinginkan pelanggan. Karena itu usaha eceran memiliki peranan
penting dalam proses pemenuhan kebutuhan konsumen, karena merupakan tahap akhir dari saluran distribusi yang menyampaikan produk langsung kepada
konsumen akhir. Jalur distribusi merupakan sekumpulan atau beberapa perusahaan yang
memudahkan penjualan kepada konsumen sebagai konsumen akhir. Produsen menjual poduknya kepada peritel maupun peritel besar wholesaler. Hal ini akan
membentuk suatu jalur distribusi, antara produsen ke konsumen akhir Utami, 2006:4, seperti pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Jalur Distribusi Barang Dagangan pada Usaha Eceran Sumber: Utami 2006:5
Produsen Pedagang Besar
Ritel Konsumen Akhir
Universitas Sumatera Utara
D. Hypermarket
Hypermarket merupakan supermarket yang memiliki luas antara lebih dari 18.000 meter persegi dengan kombinasi produk makanan 30-40. Hypermarket
merupakan salah satu bentuk supermarket yang memiliki persediaan lebih sedikit dengan supercenter yaitu lebih dari 25.000 item yang meliputi produk makanan,
perkakas hardware, peralatan olahraga, furnitur, perlengkapan rumah tangga, komputer, elektronik dan sebagainya Utami, 2006:10.
Menurut Berman dan Evans 2001 dalam www.digilib.petra.ac.id,
Dari segi Hypermarket adalah sebuah tempat yang berukuran sangat luas dan nyaman, di
mana terdapat berbagai macam kebutuhan konsumen mulai dari pakaian, obat- obatan, bahan makanan, dan kebutuhan umum lainnya dengan harga yang murah,
serta memberikan sebuah pengalaman berbelanja yang tidak didapatkan konsumen di tempat belanja lain.
harga, barang-barang di hypermarket seringkali lebih murah dari pada supermarket, toko, atau pasar tradisional. Ini dimungkinkan karena
hypermarket memiliki modal yang sangat besar dan membeli barang dari produsen dalam jumlah lebih besar dari pada pesaingnya, tetapi menjualnya dalam
bentuk satuan www.google.com, 2010.
Universitas Sumatera Utara
E. Niat Pembelian Ulang