Jika dipakai CaO sebagai katalis maka akan terbentuk reaksi:
CaO +
CH
3
OH Ca
O OCH
3
H
Tanpa menghasilkan air. Keuntungan ini mendorong peneliti untuk menggunakan oksida golongan II A sebagai katalis dalam reaksi transesterifikasi.
Penggunaan CaO sebagai katalis telah banyak dilaporkan. Suppes telah menggunakan CaO sebagai katalis heterogen dalam reaksi alkoholisis untuk
menghasilkan monogliserida pada temperatur 200–220
o
C dengan lama reaksi
1–4 jam Suppes, G. J., 2001.
Zhu meneliti reaksi transesterifikasi minyak curcas jatropha menggunakan CaO sebagai katalis. Tapi, katalis tersebut harus diperlakukan dalam larutan amonium
karbonat dan terkalsinasi pada temperatur tinggi menghasilkan yield metil ester 93. Penggunaan CaO sebagai katalis basa padat mempunyai banyak
keuntungan, seperti tingginya aktivitas, kondisi reaksi yang ringan, masa hidup katalis yang panjang dan biaya katalis yang rendah.
1.2 BATASAN MASALAH
Dalam penelitian, peneliti membatasi masalah yakni: proses pembuatan biodiesel turunan minyak kacang tanah menggunakan katalis KOH, CaO dan
cosolvent eter dengan lamanya reaksi 3 jam pada suhu 65
o
C. 1.3 PERUMUSAN MASALAH
Dengan semakin terbatasnya cadangan minyak bumi minyak fosil, sementara kebutuhan akan minyak bumi semakin meningkat yang diakibatkan
semakin bertambahnya jumlah konsumen industri, transportasi dan kegiatan manusia dan juga karena dampak negatif penggunaan bahan bakar fosil maka
perlu dilakukan usaha untuk mengatasi dan menanggulangi masalah tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas dengan cara menemukan sember energi alternatif biodiesel sebagai pengganti bahan bakar solar yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan.
Bahan baku biodiesel yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak kacang tanah, dan diantara jenis-jenis katalis yang digunakan adalah katalis KOH dan
CaO. Dari uraian diatas maka perumusan masalah adalah: 1.
Apakah CaO dapat digunakan sebagai katalis dalam reaksi transesterifikasi untuk menghasilkan biodiesel turunan minyak kacang
tanah? 2.
Apakah penggunaan katalis KOH dan CaO akan menghasilkan jumlah dan sifat fisis biodiesel turunan minyak kacang tanah yang berbeda?
3. Apakah sifat kimia biodiesel turunan minyak kacang tanah yang
dihasilkan melalui proses transesterifikasi dengan menggunakan katalis KOH dan CaO adalah berbeda?
1.4 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mendapatkan katalis yang lebih baik.
2. Untuk memanfaatkan katalis yang mudah diperoleh dan dapat
digunakan kembali. 3.
Untuk mengetahui perbedaan jumlah dan sifat fisis biodiesel turunan minyak kacang tanah dengan menggunakan katalis KOH dan CaO.
1.5 HIPOTESIS
Sistem katalis KOH tidak dapat diperoleh kembali sedangkan sistem katalis CaO dapat diperoleh kembali setelah reaksi transeseterifikasi dan
menghasilkan jumlah dan sifat fisis biodiesel turunan minyak kacang tanah yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
1.6 MANFAAT PENELITIAN