5. Lama Reaksi
Semakin lama waktu reaksi semakin banyak eter yang dihasilkan karena situasi ini akan memberikan kesempatan terhadap molekul-
molekul reaktan untuk semakin lama bertumbukan. 6.
Pengadukan Pengadukan dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan campuran
yang homogen antara gliserida dan alkohol pada saat terjadi reaksi transesterifikasi.
2.8 SIFAT – SIFAT PENTING DARI BIODIESEL
2.8.1 Massa Jenis Densitas
Kerapatan suatu fluida ρ dapat didefinisikan sebagai massa persatuan
volume.
v m
=
ρ
2.1 Dengan:
ρ = rapat massa kgm
3
m = massa kg v = volume m
3
Yang mempengaruhi densitas adalah faktor gliserol yang terdapat dalam metil ester FAME. Semakin besar kadar densitas menunjukkan bahwa proses
pencucian dan pemurnian kurang sempurna dilakukan. Densitas dari suatu FAME sebanding dengan viskositas, artinya semakin besar densitasnya semakin besar
pula viskositasnya Benedict, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.8.2 Viskositas
Viskositas kekentalan merupakan sifat intrinsik fluida yang menunjukkan resistensi fluida terhadap aliran. Hubungan antara tegangan geser dinding dengan
viskositas untuk fluida Newton bisa dilihat pada persamaan berikut ini:
o y
W
y u
=
∂ ∂
=
τ
2.2
Dengan: µ = kekentalan dinamik Poise
τ = tegangan geser fluida Newtonm
2
∂u = kecepatan relatif kedua permukaan ms ∂y = tebal lapisan filem fluida m
Sedangkan hubungan antara tegangan geser dinding dengan penurunan tekanan pressure drop adalah sebagai berikut:
2.3 Dengan:
D = diameter pipa m ∆p = penurunan tekanan Pa
L = panjang pipa yang ditinjau m Dari Persamaan diatas dapat dilihat bahwa viskositas fluida berpengaruh langsung
terhadap besarnya penurunan tekanan yang dialami oleh fluida tersebut. Penurunan tekanan pressure drop fluida berkaitan dengan energi pengaliran
fluida sebagai berikut:
2.4 Dengan:
P = daya Watt Q = debit fluida m
3
s Persamaan–persamaan diatas menunjukkan bahwa fluida dengan viskositas tinggi
lebih sulit untuk dialirkan dibandingkan dengan fluida dengan viskositas rendah. Bila energi pengaliran yang tersedia tetap, maka fluida dengan viskositas tinggi
Universitas Sumatera Utara
akan mengalir dengan kecepatan lebih rendah. Gesekan yang terjadi didalam bagian cairan yang berpindah dari suatu bahan ke bahan lain mempengaruhi
pengontrolan bahan bakar dengan injeksi ke ruang pembakaran, Akibatnya terbentuk endapan pada mesin Knothe, G., 2005.
Kecepatan alir bahan bakar melalui injektor akan mempengaruhi derajat atomisasi bahan bakar di dalam ruang bakar. Viskositas bahan bakar juga berpengaruh
secara langsung terhadap kemampuan bahan bakar tersebut bercampur dengan udara. Visikositas yang tinggi cenderung menjadi masalah dari bahan bakar, dan
ini menjadi salah satu faktor yang menentukan dalam produksi dan pemakaian biodiesel. Tingginya harga viskositas SVO straight vegetable oil atau refined
fatty oil yang mendasari perlu dilakukannya proses kimia, transesterifikasi, untuk menurunkan harga viskositas minyak tumbuhan sehingga mendekati viskositas
solar. Dengan demikian, viskositas bahan bakar yang tinggi, seperti yang terdapat pada
SVO, tidak diharapkan pada bahan bakar mesin diesel. Oleh karena itulah penggunaan SVO secara langsung pada mesin diesel menuntut digunakannya
mekanisme pemanas bahan bakar sebelum memasuki sistem pompa dan injeksi bahan bakar. Untuk menjamin bahan bakar dapat bercampur baik dengan udara
dan selanjutnya siap terbakar, maka diperlukan proses atomisasi yang baik pula.
2.8.3 Titik Kabut