5–10 volum biodiesel kedalam solar, memberikan nilai tambah pada sektor agribisnis mendorong penggunaan biodiesel mulai mendapat perhatian dunia
sebagai alternatif bahan bakar pengganti solar.
2.2 BAHAN BAKU BIODIESEL
Indonesia sebagai daerah tropis yang subur diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan berbagai keanekaragaman hayati, tabel 2.1 daftar beberapa
jenis tanaman yang dapat di kembangkan sebagai bahan baku untuk menghasilkan energi alternatif biodiesel. Salah satu diantaranya adalah kacang tanah untuk
menggantikan bahan bakar minyak bumi sebagai pengganti minyak solar. Tabel 2.1 Jenis Tanaman Bahan Baku Biodiesel
Sumber: Eka Tjipta Foundatiaon, 2008 No
Nama Lokal Nama Latin
Sumber Minyak
Isi Berat Kering
1 Jarak Pagar
Jatropha Curcas Inti biji
40-60 2
Jarak Kaliki Riccinus Communis
Biji 45-50
3 Kacang Suuk
Arachis Hypogea Biji
35-55 4
Kapok Randu Ceiba Pantandra Biji
24-40 5
Karet Hevea Brasiliensis
Biji 40-50
6 Kecipir
Psophocarpus Tetrag Biji
15-20 7
Kelapa Cocos Nucifera
Inti biji 60-70
8 Kelor
Moringa Oleifera Biji
30-49 9
Kacang tanah Aleurites Moluccana
Inti biji 57-69
10 Kusambi Sleichera Trijuga
Sabut 55-70
11 Nimba Azadiruchta Indica
Inti biji 40-50
12 Saga Utan Adenanthera Pavonina
Inti biji 14-28
13 Sawit Elais Suincencis
Sabut dan biji 45-70 + 46-54
14 Nyamplung Callophyllum
Lanceatum Inti biji
40-73 15 Randu Alas
Bombax Malabaricum Biji
18-26 16 Sirsak
Annona Muricata Inti biji
20-30 17 Srikaya
Annona Squosa Biji
15-20 18 Sawit
Elais Guineensis Pulp+Kernel
45-70+46-54
Minyak nabati mengandung 90-98 trigliserida dan sejumlah kecil mono dan digliserida. Trigliserida adalah ester dari tiga asam lemak rantai panjang yang
terikat pada satu gugus gliserol. Dalam minyak nabati pada umumnya terdapat
Universitas Sumatera Utara
lima jenis asam lemak yaitu: asam stearat, asam palmitat, asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat. Asam stearat dan asam palmitat termasuk jenis asam
lemak jenuh, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat termasuk asam lemak tak jenuh, jika asam lemak terlepas dari trigliseridanya maka akan menjadi lemak
asam bebas free fatty acids = FFA. Minyak nabati sebagai bahan baku pembuatan biodiesel dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan
kandungan FFA Kinast, J. A., 2003 yakni Refined Oil, minyak nabati dengan kandungan FFA kurang dari 1,5, minyak nabati dengan kandungan FFA rendah
kurang dari 4, minyak nabati dengan kandungan FFA tinggi lebih dari 20. Berdasarkan kandungan FFA dalam minyak nabati maka proses pembuatan
biodiesel dapat dibedakan atas dua bagian yaitu: 1.
Transesterifikasi dengan menggunakan katalis basa untuk refined Oil atau minyak nabati dengan kandungan FFA rendah.
2. Esterifikasi dengan katalis asam untuk minyak nabati dengan
kandungan FFA yang tinggi di lanjutkan dengan transesterifikasi dengan katalis basa.
Dari hasil uji Gascromatografi GC terhadap minyak kacang tanah yang digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan biodiesel diperoleh
kandungan asam lemak bebas FFA 0,58 lebih kecil dari 1,5, berdasarkan kandungan FFA maka untuk memperoleh biodiesel turunan minyak kacang tanah
dapat dilakukan dengan proses transesterifikasi dengan katalis basa.
Universitas Sumatera Utara
Minyak kacang tanah mengandung asam lemak jenuh dengan komposisi sebagai berikut tabel dibawah ini.
Tabel 2.2 Jenis Asam Lemak Yang Terkandung Dalam Minyak Kacang Tanah
Nama asam Struktur
Asam Palmitat CH
3
CH
2 14
CO
2
H atauC
16
H
32
O
2
12,2 Asam Stearat
CH
3
CH
2 16
CO
2
H atau C
18
H
36
O
2
4,5 Asam Oleat
CH
3
CH
2 7
CH=CHCH
2 7
CO
2
H atau C
18
H
34
O
2
{C
18
F
1
} 40,2
Asam Linoleat CH
3
CH
2 4
CH=CHCH
2
CH=CHCH
2 7
CO
2
H atau C
18
H
32
O
2
{C
18
F
2
} 36,8
Asam Linolenat CH
3
CH
2
CH=CHCH
2
CH=CHCH
2
=CHCH
2 7
CO
2
H atau C
18
H
30
O
2
{C
18
F
3
} 1,3
2.3 PROSES PRODUKSI BIODIESEL TURUNAN MINYAK KACANG TANAH