2.8.4 Angka Iodium
Asam lemak yang tidak jenuh dalam minyak, mampu menyerap sejumlah iod dan membentuk senyawa yang jenuh. Besarnya jumlah iod yang diserap
menunjukkan banyaknya ikatan rangkap atau ikatan tak jenuh Ketaren, S., 2006. Angka iodium pada biodiesel menunjukkan tingkat ketidakjenuhan senyawa
penyusun biodiesel. Naiknya ketidakjenuhan metil ester dapat meningkatkan emisi gas NO
X
, sehingga makin tnggi angka iod makin tinggi gas NO
X
yang dihasilkan.
Di satu sisi, keberadaan senyawa lemak tak jenuh meningkatkan performansi biodiesel angka setana pada temperatur rendah, karena senyawa ini memiliki
titik leleh melting point yang lebih rendah Knothe, G., 2005 sehingga berkorelasi pada cloud dan pour point yang juga rendah. Namun di sisi lain,
banyaknya senyawa lemak tak jenuh di dalam biodiesel memudahkan senyawa tersebut bereaksi dengan oksigen di atmosfer dan
.
bisa terpolimerisasi membentuk material serupa plastik. Oleh karena itu, terdapat batasan maksimal harga angka
iod yang diperbolehkan untuk biodiesel, yakni 115 berdasarkan kualitas biodiesel menurut SNI-04-7182-2006. Di samping itu, konsentrasi asam linolenic dan asam
yang memiliki 4 ikatan ganda masing-masing tidak boleh melebihi 12 dan 1. Sebuah penelitian yang dilakukan di Mercedez-Benz menunjukkan bahwa
biodiesel dengan angka iodine lebih dari 115 tidak bisa digunakan pada kendaraan diesel karena menyebabkan deposit karbon yang berlebihan. Meski demikian,
terdapat studi lain yang menghasilkan kesimpulan bahwa angka iodine tidak berkorelasi secara signifikan terhadap kebersihan dan pembentukan deposit di
dalam ruang bakar.
2.8.5 Kadar Air
Kadar air menunjukkkan persentase air yang terkandung dalam bahan bakar. Schindlbauer 1998 menyebutkan bahwa fattty Acid Methyl Esters
FAME bersifat higroskopis dan dapat mengandung air sampai 1600 ppm yang
Universitas Sumatera Utara
terlarut sempurna dengan biodiesel. Pada temperatur yang sangat dingin, air yang terkandung dalam bahan bakar membentuk kristal dan menyumbat aliran bahan
bakar dan bersifat korosif. Kadar air tinggi yang terdapat pada biodiesel diduga bahwa reaksi transesterifikasi dan proses pencucian masih belum sempurna. Pada
saat penyimpanan akan menimbulkan reaksi balik kekiri atau dengan kata lain akan terbentuk kembali trigliserida dan basa.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
a. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik USU,
Laboratorium Perusahaan Swasta dan Laboratorium PPKS Medan. a.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik USU, Laboratorium Perusahaan Swasta dan Laboratorium PPKS Medan.
b. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Mei 2010.
b. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Mei 2010.
3.2 BAGAN PENELITIAN
3.2 BAGAN PENELITIAN
3.2.1 Pembuatan Minyak Kacang 3.2.1 Pembuatan Minyak Kacang
Untuk mendapatkan minyak kacang tanah dari biji kacang tanah dilakukan seperti bagan dibawah ini:
Untuk mendapatkan minyak kacang tanah dari biji kacang tanah dilakukan seperti bagan dibawah ini:
Dihaluskan Ekstraksi
Sokletasi n –heksan
Ampas Larutan Minyak
Vakum Minyak Kacang
Uji GC Biji Kacang
Gambar 3.1 Bagan Pembuatan Minyak Kacang Tanah Gambar 3.1 Bagan Pembuatan Minyak Kacang Tanah
Universitas Sumatera Utara