Kerangka Berfikir Hubungan Rokok Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa PAI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dalam pelaksanaan penelitian ini adalah Jurusan Pendidikan Agama Islam PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan FITKUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 22 Adapun metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kuantitatif deskriptif yang ditunjang dengan metode kuantitatif yakni metode penelitian yang berusaha memberikan gambaran dengan fakta-fakta yang valid tentang Hubungan Merokok dengan Motivasi Belajar Mahasiswa PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Dengan menyebarkan angket kepada responden di tempat penelitian yang telah ditentukan. Serta mendeskripsikan hasil temuan penelitian di lapangan dengan memberikan informasi yang valid. Dalam penyusunan skripsi, penulis menggunakan metode deskriptif analisis yang didasarkan pada data atau informasi yang diperoleh melalui penelitian sebagai berikut : 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajari dan meneliti berbagai buku referensi yang relevan dengan tema yang diangkat. Adapun tujuan dari penelitian kepustakaan adalah untuk memperoleh bahan-bahan dan konsep yang berkaitan dengan tema penelitian. 2. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan langsung terjun meneliti ditempat penelitian yang telah ditentukan. Penelitian lapangan ini 22 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung, Alfabeta, 2010 Cet. Ke-10, h. 3 27 29 bertujuan untuk mendapatkan data yang valid tentang interaksi sosial individu maupun kelompok yang terdapat pada tempat penelitian.

C. Populasi dan Sampel

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa PAI angkatan 2011 – 2014 yang berjumlah 140 mahasiswa perokok aktif. Cara pengambilan sampel teknik sampling dengan probality sampling pengambilan sampling berdasarkan peluang. Dalam probality sampling semua anggota populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel yang dilakukan secara acak atau random. Adapun jumlah sampel yang peneliti inginkan adalah 20 dari jumlah Populasi. Hal ini berdasarkan apa yang telah diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto sebagai berikut: “Apabila subjeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.Selanjutnya jika subjeknya lebih dari seratus dapat diambil 10-15 atau 20-25 . ” 23 Dengan demikian, peneliti mengambil 20 sampel dari populasi yakni sebanyak 28 mahasiswa. Teknik pengambilannya menggunakan metode random sampling sistematis yaitu semua anggota dalam populasi mempunyai probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih melalui acak nomor berdasarkan absensi dengan menghitung kelipatan 2 dari jumlah di setiap angkatan. Dan untuk menentukan jumlah sampel di setiap angkatan, peneliti menggunakan metode hitung dengan ketentuan sebagai berikut : S = JSS x JS JP Keterangan : S : Sampel yang di butuhkan JSS : Jumlah Sampel Strata JP : Jumlah Populasi JS : Jumlah Sampel 23 Suharsimi Arikunto, Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta, 1993, h. 107