Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

24 v Sesuai dengan sifat untuk mengemukakan atau megetengahkan diri. 21 21 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2013 h. 235-237 25

B. Kerangka Berfikir

Merokok merupakan sebuah budaya yang sudah membudidaya di Indonesia, dari semua kalangan baik muda remaja maupun dewasa pasti merasakan merokok. Rokok yang sudah seperti bahan pokok bagi para perokokaktif,menjadikan rokok sederajat bahkan lebih tinggi derajatnya di banding makanan-makanan pokok lainnya seperti nasi. Sehingga merokok merupa kan sebuah hal yang dinilai dapat memberikan manfa’at bagi penggunanya. Banyak asumsi-asumsi masyarakat perokok yang sama sekali tidak sesuai dengan fakta-fakta kesehatan yang telah diungkapan oleh banyak lembaga- lembaga kesehatan yang ada di Indonesia. Semisal dengan asumsi masyarakat yang mengatakan bahwa dengan merokok dapat menenangkan pikiran serta dapat membuat daya fikir bertambah kuat. Padahal jika kita teliti lewat dunia kesehatan, asumsi tersebut sama sekali tidak benar dan tidak ada pembuktian atas pembenaran asumsi tersebut. Karena jika kita melihat dalam dunia kesehatan, dengan merokok justru akan membuat syaraf-syaraf di otak akan putus sehingga mengganggu daya fikir manusia, serta oksigen yang dihasilkan oleh pembuluh darah menuju otak akan berkurang dikarenakan asap rokok yang dihirup perokok tersebut akan membuat kerja otak manusia tidak akan berfungsi dengan baik. Sama halnya dengan banyak asumsi masyarakat luas akan budaya merokok, mahasiswa PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki asumsi yang sama tentang merokok. Mereka berasumsi bahwa rokok dapat membantu menguatkan daya pikir sehingga ketika merokok akan memberikan motivasi tersendiri ketika ingin mengikuti kegiatan belajar di kampus.Serta dapat membuat pikiran rileks sehingga dapat menghilangkan rasa khawatir ketika mengerjakan tugas maupun ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Sejalan dengan fakta tersebut penulis berusaha membuktikan asumsi- asumsi mahasiswa tentang merokok lewat penulisan skripsi yang berjudul Hubungan Merokok dengan Motivasi Belajar Mahasiswa PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan harapan penulisan skripsi ini dapat memberikan fakta yang real tentang efek rokok terhadap tubuh manusia. 26

C. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian yang di tulis oleh Kumboyono yang berjudul Hubungan perilaku merokok dan motivasi belajar anak usia remaja di SMKBina Bangsa Malang. Dapat disimpulkan bahwa : 1. Sebagian besar responden memilikiperilaku merokok ringan, yaitu menghisap 1-4 batang rokok per hari dengan jenis rokok mild. Salah satu faktor penyebab perilaku merokok tersebut adalah pengaruh teman. Remaja mengenal rokok pertama kali dari teman melalui hubungan sosialnya; 2. Sebagian besar responden memiliki motivasi belajartinggi. Tingginya motivasi belajar remaja di SMK Bina Bangsa Malang disebabkan karena metode pembelajaran dan kinerja pengajar yang menarik serta minat yang sama terhadap materi pelajaran; 3. Bahwa tidak ada hubungan antara perilaku merokok dan motivasi belajar remaja di SMK Bina Bangsa Malang. Hal ini bisa dipengaruhi beberapa faktor seperti karakteristik responden yang tergolong perokok ringan, adanya minat responden yang besar terhadap materi pelajaran serta metode pembelajaran yang menarik. sekalipun memiliki kesamaan konsep penelitian yang sama dengan penulis ajukan, terdapat beberapa hal yang membedakan antara konsep yang diajukan penulis dengan konsep yang telah dijelaskan di atas. Adapun perbedaannya antaralain adalah : 1. Obyek yang diteliti penulis adalah kalangan mahasiswa remaja-dewasa, sedangkan obyek yang diajukan Kumboyono adalah anak usia remaja saja yaitu dikalangan siswa setingkat SMK. 2. Fokus Penelitian yang peneliti ajukan hanya sebatas perilaku merokok mahasiswa ketika ingin mengikuti kegiatan belajar mengajar dan ketika sedang mengerjakan tugas kuliah. Sementara fokus penelitian yang diajukan Kumboyono adalah perilaku merokok siswa dalam kurun waktu satu hari full day 27

D. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian yang penulis ajukan adalah : Tidak Terdapat hubungan yang positif antara Merokok dengan Motivasi Belajar Mahasiswa PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dalam pelaksanaan penelitian ini adalah Jurusan Pendidikan Agama Islam PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan FITKUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 22 Adapun metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kuantitatif deskriptif yang ditunjang dengan metode kuantitatif yakni metode penelitian yang berusaha memberikan gambaran dengan fakta-fakta yang valid tentang Hubungan Merokok dengan Motivasi Belajar Mahasiswa PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Dengan menyebarkan angket kepada responden di tempat penelitian yang telah ditentukan.