Peran Motivasi dalam Belajar
19
1 Belajar adalah usaha untuk membentuk hubungan antara perangsang dan
reaksi. Pandangan ini dikemukakan oleh aliran psikologi yang dipelopori oleh Thomdike aliran Koneksinonisme. Menurut ajaran koneksinonisme orang
belajar karena menghadapi masalah yang harus dipecahkan. Masalah itu merupakan perangsang atau stimulus terhadap individu. Kemudian individu itu
mengadakan reaksi terhadap rangsang, dan bila reaksi itu berhasil, maka terjadilah hubungan perangsang dan reaksi dan terjadi pula peristiwa belajar.
2 Belajar adalah usaha untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi-kondisi atau
situasi-situasi disekitar kita. Dalam menyesuaikaan diri itu termasuk mendapatkan kecekatan-kecekatan pengertian-pengertian yang baru, dan sikap-
sikap yang baru. Pandangan ini pada umumya dikemukakan oleh para pengikut aliran Behaviourisme.
3 Bagi aliran Psycho refleksiologi, belajar dipandanganya sebagai usaha untuk
membentuk reflek-reflek baru. Bagi aliran ini belajar adalah perbuatan yang berwujud rentan dengan gerak reflek itu dapat menimbulkan reflek-reflek
buatan. 4
Belajar adalah usaha untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru. Pendapat inidikemukakan oleh para ahli psikologi assosiasi. Peristiwa belajar
dipandangnya sebagai peristwa untuk menghadapi masalah-masalah berdasarkan tanggapan-tanggapan yang telah ada. Orang mendapatkan
hubungan antara tanggapan-tanggapan itu dan hubungan antara tanggapan- tangapan dengan obyek-obyek yang dipecahkan.
17
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan
dalam berbagai
bentuk seperti
berubah pengetahuannya,
pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan
17
Musaqim, Abdul Wahab, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2010 h. 60-61