Dimensi Kepribadian Big Five

2.2.3. Dimensi Kepribadian Big Five

Friedman Schustack 2008 menjelaskan apa yang disebut dengan Big Five, yaitu: 1. Extroversion sering juga disebut surgency : orang yang tinggi pada dimensi ini cenderung penuh semangat, antusias, dominan, ramah, dan komunikatif. Orang yang sebaliknya akan cenderung pemalu, tidak percaya diri, submisif, dan pendiam. 2. Agreeableness : orang yang tinggi pada dimensi agreeableness cenderung ramah, kooperatif, mudah percaya, dan hangat. Orang yang rendah dalam dimensi ini cenderung dingin, konfrontatif, dan kejam. 3. Conscientiousness disebut juga lack of impulsivity: orang yang tinggi dalam dimensi conscientiousness umumnya berhati-hati, dapat diandalkan, teratur, dan bertanggung jawab. Orang yang rendah dalam dimensi conscientiousness atau impulsif cenderung ceroboh, berantakan, dan tidak dapat diandalkan. 4. Neuroticism disebut juga emotional instability: orang yang tinggi dalam dimensi neuroticism cenderung gugup, sensitif, tegang, dan mudah cemas. Orang rendah dalam dimensi ini cenderung tenang dan santai. 5. Openess sering juga disebut culture atau intellect: orang yang tinggi dalam dimensi openess umumnya terlihat imajinatif, menyenangkan, kreatif, dan artistik. Orang yang rendah dalam dimensi ini umumnya dangkal, membosankan, atau sederhana. 2.4. Kerangka Berpikir Kepuasan konsumen merupakan indikator keberhasilan suatu industri, baik industri yang bergerak dalam penjualan produk maupun industri jasa. Kepuasan konsumen kerap disandingkan dengan kualitas layanan. Seperti penelitian yang pernah dilakukan Jayasundara 2009 yang meneliti tentang pengembangan model yang dapat memprediksi kepuasan konsumen dalam kaitannya dengan kualitas layanan di sejumlah perpustakaan universitas-universitas di Sri Lanka. Penelitian tersebut menemukan hubungan linear antara kepuasan dan kualitas layanan dan menemukan paradigma terbaik dalam mengukur kepuasan tersebut adalah dengan paradigma performance-only daripada dengan paradigma disconfirmation. Melalui paradigma performance-only, kualitas layanan dilihat melalui persepsi konsumen atas kualitas layanan yang dirasakannya, bukan melalui perbandingan persepsi dengan ekspektansiharapan konsumen akan kualitas layanan. Konsumen dalam bidang perpustakaan dikenal dengan nama pengguna user. Dengan demikian kepuasan pengguna atas kualitas layanan perpustakaan diperoleh dengan melihat persepsi pengguna atas kualitas layanan yang dirasakannya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pengguna, seperti yang diungkapkan Loudon Bitta 1993 diantaranya yaitu variabel demografis, variabel kepribadian, harapan, dan faktor-faktor lainnya. Faktor demografis seperti jenis kelamin misalnya, dalam suatu penelitian didapatkan bahwa pria cenderung lebih puas daripada wanita. Jenis kelamin juga merupakan penyebab adanya perbedaan dalam cara berfikir, merasakan, dan bertindakbertingkah laku pada manusia. Sedangkan kepribadian dalam pendekatan trait menunjukkan bahwa setiap individu memiliki keunikannya masing-masing yang tercermin dari traitnya yang bersifat relatif permanen dalam berbagai situasi. Perbedaan- perbedaan trait tersebut memicu perbedaan individu dalam bertingkah laku. Perbedaan tersebutlah yang kemudian banyak diteliti untuk menghubungkan trait kepribadian dengan aspek-aspek lain, salah satunya dengan kepuasan pengguna. Hubungan trait kepribadian dengan kepuasan konsumen akan layanan service satisfaction pernah diteliti oleh John Gountas dan Robin N. Shaw pada maskapai penerbangan dan hasilnya menunjukkan bahwa kepuasan akan layanan berhubungan dengan 3 dari 4 tipe kepribadian Jungian, yaitu sensingmaterialistic oriented , thinkinglogical oriented, dan feelingsaffective oriented. Sedangkan tipe kepribadian imaginativeintuitively oriented diketahui tidak memiliki hubungan dengan kepuasan. Sementara itu, terdapat trait kepribadian yang umum digunakan dan telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak yaitu trait kepribadian big five. Trait kepribadian big five terdiri dari 5 trait dasar diantaranya adalah extaversion, agrreableness, conscientiousness, neuroticismemotional stability, dan intellectopeness to experienceimagination . Sehingga peneliti ingin melihat apakah dengan menggunakan trait kepribadian big five ini dapat menunjukkan hubungan dengan kepuasan pengguna dalam konteks kualitas layanan perpustakaan. Dengan demikian perpustakaan harus mampu memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta memahami perbedaan-perbedaan trait kepribadian penggunanya sehingga dapat lebih memahami faktor individual yang berbeda sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan yang menciptakan kepuasan. Kepuasan tersebut akan berdampak positif bagi kemajuan perpustakaan itu sendiri maupun bagi penggunanya. Pengguna terbesar perpustakaan UIN adalah mahasiswa. Sebagai pengguna terbesar, mahasiswa memerlukan perpustakaan yang mampu memberikan layanan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkannya, misalnya pelayanan yang ramah, koleksi buku yang lengkap, dan lain-lain. Kualitas layanan tersebut diukur berdasarkan dimensi-dimensi kualitas layanan perpustakaan, antara lain: dampak layanan Affect of Service, perpustakaan sebagai tempat Library as Place, dan kontrol informasi Information Control. Sedangkan trait kepribadian dilihat melalui lima faktor yang dikenal luas, yaitu Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticism , dan Openess to experienceIntellect. Sehingga dapat disimpulkan bahwa trait kepribadian big five berrhubungan dengan kepuasan pengguna atas kualitas layanan perpustakaan. Hal tersebut dapat digambarkan dalam diagram berikut: Kepuasan Pengguna atas Kualitas Layanan Perpustakaan: 1. Dampak layanan Affect of Service 2. Perpustakaan sebagai tempat Library as Place 3. Kontrol Informasi Information Control Agreeableness Neuroticism Extraversion Conscientiousness IntellectOpenness to experience Trait Kepribadian Big Five 2.5. Hipotesis Penelitian Karena penelitian ini diuji dengan analisis statistik, maka hipotesis yang akan diuji adalah hipotesis yang terdiri dari hipotesis mayor dan minor, yaitu: Hipotesis Mayor : Ada hubungan trait kepribadian extraversion, trait kepribadian agreeableness , trait kepribadian conscientiousness, trait kepribadian neuroticism, dan trait kepribadian intellectopeness to experience dengan kepuasan pengguna atas kualitas layanan perpustakaan. Hipotesis Minor : H1: Ada hubungan yang signifikan trait kepribadian extraversion dengan kepuasan pengguna atas kualitas layanan perpustakaan utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. H2: Ada hubungan yang signifikan trait kepribadian agreeableness dengan kepuasan pengguna atas kualitas layanan perpustakaan utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. H3: Ada hubungan yang signifikan trait kepribadian consciountiousness dengan kepuasan pengguna atas kualitas layanan perpustakaan utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. H4: Ada hubungan yang signifikan trait kepribadian neuroticism dengan kepuasan pengguna atas kualitas layanan perpustakaan utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. H5: Ada hubungan yang signifikan trait kepribadian intellectopeness to experience dengan kepuasan pengguna atas kualitas layanan perpustakaan utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, pengumpulan data, uji alat ukur, prosedur penelitian, analisis data.

3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena data-data yang diperoleh berupa bilangan, dalam penelitian ini berupa skor skala sikap dan kemudian dianalisis menggunakan metode statistik. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis korelasi karena dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui antara variabel independen dengan variabel dependen dapat dikuantifikasikan memiliki hubungan tertentu.

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1 Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

3.2.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 yang pernah menggunakan jasa perpustakaan utama. Pengambilan data dilakukan secara non-probability sampling, artinya tidak semua anggota populasi dapat 67