1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi saat ini menjadi aspek yang paling penting dalam kehidupan, segala sesuatu dapat tersampaikan dengan baik jika didukung dengan adanya
proses komunikasi yang baik. Dalam konteks hubungan sosial, setiap individu akan berinteraksi dengan individu lainnya. Interaksi tersebut dilakukan karena
adanya maksud, baik itu untuk memengaruhi individu maupun tujuan-tujuan tertentu lainnya.
1
Selanjutnya perkembangan komunikasi manusia semakin ditunjang dengan kehadiran teknologi sehingga manusia dapat menuliskan pesan
komunikasinya melalui media dan teknologi sehingga komunikasi yang disampaikan bukan hanya antara individu-individu namun juga antara individu-
khalayak yang memungkinkan terjadinya komunikasi massa. Komunikasi massa adalah setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan
pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar.
2
Media informasi seperti televisi dan radio menjadi saluran untuk menyampaikan komunikasi massa. Perkembangan
komunikasi tidak lepas dari perkembangan teknologi yang terjadi. Kini hadirnya teknologi baru seperti Internet yang menjadi salah satu saluran untuk melakukan
komunikasi sesuai dengan tujuan pesan tertentu. Internet merupakan model komunikasi yang sederhana bila dibandingkan
dengan model komunikasi secara langsung atau face-to-face. Menurut Baym 1998
1
Rulli Nasrullah, Komunikasi Antar Budaya di Era Siber Jakarta: Kencana, 2012, h. 2.
2
Ibid, h.12.
bahwa interaksi face-to-face tidak hanya melibatkan teks sebagai simbol atau tanda dalam berinteraksi semata. Ekspresi wajah, tekanan suara, cara memandang,
posisi tubuh, agama, usia, ras, dan sebagainya merupakan tanda-tanda yang juga berperan dalam interaksi antar-individu. Adapun dalam komunikasi termediasi
komputer computer mediated communication interaksi terjadi berdasarkan teks semata bahkan emosi pun ditunjukkan dengan menggunakan teks, yakni dengan
simbol-simbol dalam emoticon.
3
Kehadiran Internet pada kenyataannya memberikan perspektif baru bagi proses komunikasi yang lebih instan,
berkurangnya mediasi, dan terjadinya dua arah komunikasi yang semua itu merupakan institusi dari pemahaman terhadap komunikasi beserta fasilitasnya
yang selama ini ada di broadcast media. Secara ontologi, sifat alamiah Internet bisa membawa individu pada interaksi langsung yang dua arah dibandingkan
televisi yang hanya bersifat satu arah dan sumber informasi yang berpusat. Pengalaman dalam berinteraksi di Internet menjadi lebih banyak sementara
broadcast lebih sedikit.
4
Di Internet yang menjadi perhatian adalah teks. Teks atau symbol merupakan medium yang mewakili proses komunikasi melalui
Internet. Meski saat ini kemajuan teknologi komunikasi telah memungkinkan antar entitas berinteraksi melalui suara maupun visual. Selanjutnya teks menjadi
perwakilan dari emosi entitas dalam melakukan komunikasi di Internet; dikenal dengan emoticon. Berkaitan dengan interaksi termediasi komputer dan teks
menjadi dasar dari komunikasi yang terjadi.
5
3
Rulli Nasrullah, Komunikasi Antar Budaya di Era Siber Jakarta: Kencana, 2012, h. 51- 52.
4
Ibid, h. 66-67.
5
Ibid, h. 99-100.
Salah satu jaringan yang popular di Internet selain Facebook adalah Twitter. Twitter adalah layanan jejaring sosial dan microblogging gratis yang
memungkinkan pengguna mengirim dan menerima pesan sepanjang 140 karakter, Twitter dapat diakses dengan Internet berkecepatan lambat karena pesan yang ada
dalam Twitter memang hanya teks, dan kapasitasnya sangat kecil dan juga terbatas.
6
Media baru seperti Twitter sangat penting dalam era baru diplomasi yang sangat menuntut kecerdasan dan dialog untuk mencapai tujuan.
7
Twitter bukan hanya bermanfaat bagi dunia politik dan sosial, namun juga dapat menjadi
sarana dakwah atau menyeru pada kebaikan. Artinya pesan-pesan yang ditampilkan di Twitter dapat dibuka oleh orang yang bahkan belum memiliki
account Twitter, selain itu Twitter juga dapat diakses dengan mudah melalui ponsel.
8
Media massa tradisional pun mulai melirik Twitter, guna meningkatkan loyalitas pembaca melalui Twitter, penerbit surat kabar harus lebih dulu membuat
identitas Twitter selanjutnya surat kabar menampilkan cuplikan-cuplikan singkat berita-beritanya di Twitter juga mencantumkan link-link yang menuju artikel
lengkap dari cuplikan berita itu.
9
Hal ini bukan hanya menarik perhatian dari media massa namun juga menjadi sarana untuk menyebarkan dakwah Islam dan
seruan-seruan yang baik bagi pada da’i. K.H Abdullah Gymnastiar contohnya,
yang menyebarkan dakwahnya melalui Twitter. Penulis tertarik melakukan penelitian ini karena secara konsep K.H Abdullah Gymnastiar dikenal dengan
konsep manajemen qalbunya, Pesan konsep manajemen qalbu apa yang menjadi prioritas dalam dakwah yang disebarkanya di Twitter.
6
Ahmad Fauzi, All About Twitter Depok: Yureka, 2009, h. 45.
7
Ibid, h. 71.
8
Ibid, h. 7.
9
Ibid, h. 108.