Tabel 8 Hasil Analisis Juri II- Juri III
No Periode
Memahami Diri Evaluasi Diri
Mengendalikan Diri
1 Oktober 2012
40 15
32 2
Nopember 2012 50
10 26
3 Desember 2012
47 7
24
Jumlah 137
32 82
1. Memahami Diri
Pesan Manajemen Qalbu yang mencangkup memahami diri dalam Twitter aagym periode Oktober-Desember 2012 adalah yang paling
dominan karena prosentase pesan yang ditulis dan disebarkan melalui Twitter aagym pada periode tersebut mencapai 133 pesan dari 286 pesan
dengan prosentase 47. Dapat terlihat dari tabel diatas untuk prosentase memahami diri mendapatkan prosentase yang dominan dari yang lain
karena memahami diri merupakan proses pertama bagaimana untuk mencapai
tahapan selanjutnya
untuk mengevaluasi
dan juga
mengendalikan diri. Proses memahami diri merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan karena bagaimanapun sebelum kita
menilai orang lain kita harus terlebih dahulu memahami diri selanjutnya baru orang lain. Dalam kebaikanpun usahakan diri sendiri dahulu yang
mengerjakan lalu mengajak orang lain, dakwah seperti inilah yang disebut dengan mendakwahi diri sendiri kemudian orang lain agar baik kesegala
aspek termasuk kehidupan.
2. Evaluasi Diri
Dari tabel diatas prosentase untuk evaluasi sendiri mendapatkan prosentase yang paling kecil dari prosentase lainnya. Yakni 37 pesan dari
286 pesan Manajemen Qalbu dengan prosentase 13. Namun bukan berarti proses evaluasi diri ini diabaikan atau menjadi hal yang tidak
dihiraukan, karena proses untuk mengevaluasi diri juga perlu diperhatikan, setelah bagaimana kita memahami diri maka proses selanjutnya adalah
mengevaluasi diri kita, bagaimana diri ini bertindak, baik atau buruk maka dilakukan evaluasi diri untuk menuju pembetulan diri kepada yang lebih
baik lagi. Evaluasi diri merupakan proses mengarahkan potensi pada kebaikan
yang menjadi efektif yakni seseorang yang menggunakan potensinya dengan prinsip untuk memperbaiki kemampuan dirinya dan akhirnya
bermanfaat bagi lingkungannya yang berpangkal dari diri sendiri. upaya untuk terus memperbaiki diri, proses mengetahui kesalahan dari sifat
ataupun sikap yang tidak sesuai dengan upaya untuk memperbaikinya.
3. Mengendalikan Diri
Didapatkan dari
hasil tabel,
pesan mengendalikan
diri mendapatakan hasil 80 pesan dari 286 pesan Manajemen Qalbu dengan
prosentase 28, prosentase ini mendapatkan urutan kedua setelah pesan Manajemen Qalbu yang mengandung pesan memahami diri.
Mengendalikan diri merupakan upaya setelah memahami diri dan mengevaluasi diri, bagaimana untuk mengendalikan diri agar tercapai
pribadi yang penuh dengan zikir, pikir dan ikhtiar. Dalam pesannya pun
mengandung pesan pembiasaan diri untuk mengingat Allah sebagai pembiasaan diri dalam kebaikan atau sifat mulia adalah senjatanya.
Setelah memahami serta mengevaluasi maka diri ini perlu dikendalikan dengan cara pembiasaan secara terus menerus guna terciptanya akhlakul
karimah dari setiap orang, upaya membersihkan diri dari penyakit hati.
C. Konsep Manajemen Qalbu Melalui Sosial Media Twitter
Konsep manajemen qalbu K.H Abdullah Gymnastiar dikembangkan dari kedalam diri sendiri, proses intropeksi diri yang dilakukan adalah intropeksi diri
sendiri, bersama keluarga dan kerabat juga konsep Manajemen Qalbu ini menunjukan bahwa manusia mampu mengendalikan diri. Berdasarkan
Manajemen Qalbu memiliki prinsip bahwa apabila seseorang hatinya bersih dalam hal ini mampu dibuat bersih oleh dirinya sendiri maka akan menjadi pribadi yang
baik. Jika dilihat dari pengertian manajemen itu sendiri manajemen merupakan
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan serta pengendalian untuk mencapai tujuan yang tepat. Proses manajemen qalbu ini dilakukan oleh K.H.
Abdullah Gymnastiar dengan perancanaan hati serta cara untuk memimpin hati dengan tujuan akhlak yang merupakan cerminan hati dari yang bersih.
Manajemen Qalbu merupakan suatu proses untuk membentuk diri yang memberikan respon spontan yang terbaik terhadap apapun dan siapapun, dari
respon spontan itu yang akan terlihat dari akhlak yang sebenarnya dan merupakan cerminan dari Manajemen Qalbu tersebut.
Konsep Manajemen Qalbu ini didirikan oleh K.H Abdullah Gymnastiar dan Manajemen Qalbu merupakan tema besar dakwah yang diusung oleh AaGym,
salah satu faktor adanya konsep ini adalah karena Aa Gym termotivasi dengan salah satu surat Assyu’aro yang berkenaan dengan hati yang selamat
qolbunsalim ayat 88-89 :
“yaitu di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, 88 kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang ber
sih,89” Manajemen Qalbu sendiri pada mulanya dimulai dari
Liqa’, perkembanganya dimulai dari tahun 1996 M. dalam penyebarannya Manajemen
Qalbu ini disebarkan melalui kajian guna memeberikan manfaat yang terus menerus, masuk ke komunitas, pemanfaatan media secara maksimal terutama tulis
dan radio maupun media lainnya, serta teknologi yang terbaru. Hal ini dibuktikan dengan dakwahnya, selain melalui tabligh ataupun kajian-kajian secara tatap
muka namun juga manajemen qalbu ini disebarkan melalui sosial media dalam hal ini khususnya Twitter. Pesan yang disampaikan melalui twitter ini berupa pesan-
pesan singkat yang hanya dibatasi pada 140 karakter dalam setiap pesannya. Sehingga pesan yang disampaikan singkat namun mengandung makna. Hal ini
sama dengan format pesan yang dipakai oleh Aa Gym itu sendiri yakni mengedepankan teori yang segalanya mudah dicerna oleh semua kalangan, aman,
nyaman, penuh pesan dan sederhana. Dari konsep Manajemen Qalbu Aa Gym ini memiliki bentuk pesan yang teraplikasikan dalam budaya MQ Manajemen
Qalbu yang bermula dari 3A yaitu Aku bukan ancaman bagimu, Aku menyenangkan bagimu dan Aku bermanfaat bagimu yang merupakan seni menata
hati dalam bergaul dan diakhiri dengan 7B yaitu kiat hidup sukses dunia dan
akhirat yaitu Beribadah dengan benar dan istiqomah, Berakhlak baik, Belajar terus menerus, Bekerja keras dengan cerdas, Bersahaja dalam hidup, Bantu sesama dan
Bersihkan hati selalu. Diantara itu masih ada beberapa bentuk dari budaya MQ yang teraplikasikan dalam semua aspek kehidupan. Adapun harapan dari hasil
konsep Manajemen Qalbu yang teraplikasikan adalah siapapun memiliki akhlak mulia dan memiliki fondasi tauhid yang kuat. Dari semua pesan Manajemen
Qalbu yang terbentuk dalam budaya MQ, Inti dari pesan Manajemen Qalbu yang dibawakan adalah intinya membersihkan hati, selain tabligh pun pesan ini
disampaikan dengan beberapa sosial media karena biasanya pada tabligh disiapkan tempat untuk 2000 orang kira-kira tempat mana yang harus disiapkan,
dengan menggunakan sosial media khususnya twitter dalam hal ini dapat mencangkup banyak orang juga mudah diakses oleh siapapun juga dimanapun
tanpa terkendala ruang dan waktu. Sehingga pesan Manajemen Qalbu ini dapat tersebar dan dibaca oleh lebih banyak orang. sehingga dalam penyebaran dakwah
sosial media juga merupakan aspek penting dalam penyebaran dakwah sebagai salah satu cara praktis tanpa melupakan aspek penting lainnya.
Twitter sebagai sosial media yang sedang diminati oleh banyak orang menjadi pilihan untuk penyebaran dakwah juga dalam penggunaan penyebaran
Manajemen Qalbu yang perlu dimanfaatkan untuk penyebaran dakwah secara menyeluruh, juga sebagai upaya untuk memberikan peringatan dan ajakan pada
kebaikan dimanapun juga kapanpun. Dalam hal ini Manajemen Qalbu dalam konteks sosial media khususnya twitter telah berkembang secara tepat dan
maksimal.