Ruang Lingkup Sosial Media

Internet adalah:  Kumpulan yang luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling berhubungan menggunakan jaringan tele komunikasi yang ada diseluruh dunia.  Seluruh manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga Internet menjadi sumberdaya informasi yang sangat berharga. 6 Saat ini, Internet sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia modern makna modern disini bukan berarti tinggal dikota besar saja, tetapi juga di desa-desa, dimana sudah terjangkau oleh teknologi. Apalagi, Internet sekarang ini sudah tidak identik dengan komputer, artinya, membuka Internet tidak harus didepan komputer. Ya, Internet dapat dibuka lewat bermacam-macam perangkat tools. Biasanya, orang membuka Internet lewat komputer, baik di kantor, dirumah, maupun layanan Internet public, seperti warung Internet Warnet. Sekarang, dengan kecanggihan teknologi, Internet dapat dibuka melalui peralatan mobile bergerak, seperti laptop, PDA Personal Data Assistance, bahkan melalui telepon seluler Handphone. 7

2. Komunitas Online

Salah satu dampak Internet adalah menyebabkan penggunanya menjauhi kehidupan sosial. Akhirnya Internet menjadi persoalan sosial tersendiri. Namun, bagaimanapun manusia adalah makhluk sosial. Di Internet pun, orang-orang mencari jati dirinya layaknya seorang manusia. Komunitas online atau komunitas virtual adalah kumpulan orang-orang dalam ruang maya 6 Daryanto, Memahami Kerja Internet Bandung: PT. Yrama widya, 2006, cet. ke-5, h. 9. 7 Reza Zakaria, Ayo Mahir Menguasai Internet Jogjakarta: PT. Aplus books, 2009, cet. ke-1, h. 13. tempat mereka saling berkomunikasi, berhubungan dan mengenal satu sama lain. Manfaat yang dirasakan dengan adanya komunitas online tersebut adalah: 1. Tempat berkumpul, yaitu tempat orang-orang dapat saling berkomunikasi di mana pun dan kapan pun baik dalam skala kecil maupun skala besar. 2. Tempat berdiskusi, yaitu sebagai tempat diskusi dalam berbagai topik mulai dari makanan, hobi, kehidupan pribadi, sampai masalah politik, dan sebagainya. 3. Tempat bersosialisasi, banyak orang merasakan kenyamanan berkomunikasi melalui Internet ketimbang berkomunikasi secara offline. 4. Relationship building, membangun komunitas online, orang-orang yang mempunyai ketertarikan atau kepentingan yang sama terhadap sesuatu. 5. Arena belajar, dengan adanya komunitas online, orang-orang yang saling membagi ilmu dan belajar terhadap sesuatu yang baru dari orang lain. 6. Team building, bahkan di komunitas online, orang-orang bisa saling berkolaborasi untuk membangun team guna menyelesaikan target proyek secara bersama-sama. 8 Perkembangan pesat atau tidaknya sebuah komunitas online sangat dipengaruhi hal-hal sebagai berikut: 1. Shared values. Nilai informasi yang disebarluaskan dalam komunitas tersebut. Informasi yang mereka sebar luaskan haruslah mempunyai bobot nilai yang tinggi agar dapat menarik pengunjung luar untuk ikut bergabung dalam komunitas tersebut. 8 Ibid, h. 15-16. 2. Shared needs. Nilai kebutuhan pengunjung. Jika pengelola komunitas online dapat menyentuh sisi kebutuhan pengunjung, hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan komunitas. Shared needs ini lebih ke arah kejelian menggali kebutuhan komunitas. 3. Sense of belonging. Rasa memiliki ikut mempercepat pertumbuhan. Dengan adanya rasa memiliki, orang-orang yang ada dalam komunitas tersebut akan semakin aktif dan termotivasi untuk memelihara komunitas. 4. Skill. Kemampuan juga dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam mendorong pertumbuhan. Komunitas online bisa dijadikan media untuk memotivasi seseorang untuk meningkatkan kemampuannya. 9 Saat ini Internet memasuki gelombang kedua. Orang biasa dengan menyebutnya web2.0. salah satu ciri dari web2.0 adalah keterlibatan yang sangat aktif dari pengunjung. Website tidak hanya bersifat pasif, tetapi juga secara aktif mengajak pengunjung untuk berperan. Internet juga menawarkan fasilitas-fasilitas lain. Internet seperti tak habis-habisnya membuat inovasi. Belum reda tren blog, muncul tren berikutnya berupa situs pertemanan. Situs pertemanan adalah sebuah situs yang fokus sebagai penyedia layanan jaringan sosial. Maksudnya, ia menyediakan sebuah tempat para pengunjung dapat mencari teman dan melakukan interaksi secara pribadi di Internet. Jika dulu Internet dianggap menjauhkan dari interaksi sosial, kini Internet malah mendekatkan dengan teman, sahabat, saudara, yang dahulu jauh akhirnya menjadi akrab kembali dengan seseorang yang begitu sulit dihubungi. 10 9 Ibid, h. 17-18. 10 Ibid, h. 18-20.

3. Definisi Twitter

Twitter merupakan sebuah situs layanan microblogging, yang penggunanya dapat mengirim dan membaca status terbaru seseorang. Status terbaru atau posting di dalam Twitter disebut dengan tweets. Twitter dikategorikan sebagai situs microblogging karena update tweets hanya dibatasi sampai dengan 140 karakter saja. Sedikitnya jumlah karakter didalam tweets membuat Twitter juga disebut sebagai jurnal pribadi dalam ukuran kecil atau mikro. Selain sebagai microblogging, Twitter juga dikategorikan sebagai situs jejaring sosial. Hal ini karena pengguna Twitter dapat mencari dan memiliki teman sebanyak-banyaknya. Sehingga dengan banyaknya teman dapat saling memberikan komentar atas status tweets. Selain itu juga dapat mengetahui kegiatan apa yang telah dilakukan seseorang begitu pula sebaliknya. Twitter didirikan oleh Jack Dorsey pada tahun 2006. Dalam perkembanganya, Twitter mengalami perkembangan yang cukup pesat. Bahkan setelah kemunculan Twitter, bermunculan situs microblogging dengan konsep yang hampir sama. 11 Diambil dari Wikipedia microblog adalah suatu bentuk blog yang memungkinkan penggunanya untuk menulis teks pembaharuan singkat biasanya kurang dari 200 karakter dalam suatu pesan dan mempublikasikannya, baik untuk dilihat semua orang ataupun kelompok terbatas yang dipilih oleh pengguna microblog tersebut. Pesan-pesan ini dapat 11 Arista Prasetyo Adi dan Ridwan Sanjaya, Panduan cepat menguasai Twitter Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009, h. 1-3. dikirim melalui berbagai cara, termasuk dengan cara mengirim pesan singkat melalui SMS, pengirim pesan instan, surat elektronik, web,dll. 12 Twitter adalah dalam berita. Orang-orang di berita berada di Twitter, yang telah membuat start up pemain utama dalam jaringan sosial. Sebuah platform promosi diri untuk beberapa dan alat yang berharga bagi orang lain, Twitter telah di tempat kejadian sejak Maret 2006. Twitter adalah sebuah platform blogging mikro yang mengundang pengguna untuk menjawab pertanyaan, “Apa yang kamu lakukan?” dalam 140 karakter atau kurang. Twitter juga merupakan layanan pesan yang memungkinkan pengguna untuk menanggapi update status pengguna lain. Twitter didirikan di San Francisco dan go public pada Agustus 2006. Twitter telah mengubah wajah jaringan sosial dan bagian dari itu adalah terminologi yang khusus hanya untuk Twitter. Misalnya, “Tweet” mengacu pada update Twitter sementara “Follower” adalah pengguna Twitter yang menerima pembaruan status Anda pribadi. Terminologi ini telah menciptakan budaya pengguna Twitter yang mencakup seluruh dunia. 13 Twitter adalah salah satu layanan social networking yang termasuk dalam kategori microblogging. Namun menurut Evan Williams salah satu pendiri Twitter lebih menekankan Twitter sebagai jaringan informasi yang memberikan kabar terkini dari semua orang dan membaginya keseluruh dunia. 14 12 Pitra Satvika, Twitter dan Plurk Jakarta: Kanaya Press, 2009, h. 11. 13 Kutu Buku, Definisi Twitter. http:kutubuku.web.id2344definisi-twitter , diakses pada hari Sabtu, 08 Juni 2013, pukul 10.25. 14 Taufan Prakoso, Apa Itu Twitter. http:topan.web.idtwitter , diakses pada hari Sabtu, 08 Juni 2013, pukul 10.28.

B. Dakwah dan Sosial Media

1. Pengertian Dakwah

Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa arab, yaitu da’a, yad’u, da’wan, du’a, yang diartikan sebagai mengajakmenyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan permintaan. Pada tataran praktik dakwah harus mengandung dan melibatkan tiga unsur, yaitu: penyampaian pesan, informasi yang disampaikan, dan penerima pesan. Istilah dakwah dalam al- qur’an diungkapkan dalam bentuk fi’il maupun mashdar sebanyak lebih dari seratus kata. Al- qur’an menggunakan kata dakwah untuk mengajak kepada kebaikan disertai dengan risiko masing- masing pilihan. 15 Pada zaman modern, pola komunikasi antar manusia telah berkembang sedemikian canggih. Zaman modern juga bisa disebut era komunikasi, informasi dan globalisasi. Komunikasi dan informasi ibarat “pedang” bermata dua: bisa dipergunakan untuk hal-hal positif maupun negatif. Kondisi masyarakat modern terlihat memprihatinkan. Disatu sisi, pola komunikasi dan informasi berkembang pesat-tetapi disisi lain persoalan baik dan buruk, halal dan haram serta dunia dan akhirat, semakin samar dan kabur. Pola komunikasi dan informasi dalam bentuk dakwah Islam kini semakin terdesak dan kalah dengan pola komunikasi dan informasi yang disuguhkan. Bahkan andaikata sebagian besar individu muslim yang hidup pada abad informasi ini otaknya dibuka dan discan, mungkin isinya didominasi oleh wacana produk modern, entah itu kosmetik, minuman energy, mie instan, 15 M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah Jakarta: Kencana, 2009, cet. ke-2, h. 17. handphone, mobil dan seterusnya. Mereka mulai melupakan atau menomorduakan wacana keagamaan dan keakhiratan semisal shalat, zakat, dosa, pahala dan masih banyak lagi. Maka untuk mengimbangi serbuan kapitalisme yang destruktif sebaiknya dakwah dilakukan secara kreatif, komunikatif, variatif, kaya pendekatan, menarik dan sebisa mungkin professional. Umat Islam seharusnya mampu untuk melakukannya. Teknik dakwah dan sosialisasi ajaran Islam yang menarik, canggih, dan modern merupakan suatu keniscayaan bagi umat Islam untuk mengimbangi serbuan media modern yang berkiblat ke Barat dan terus mendesak nilai materialisme, konsumerisme, hedonisme dan sebagainya. Dakwah harus mampu mengomunikasikan nilai-nilai Islam secara variatif dan kaya pendekatan agar mudah diterima oleh masyarakat. Untuk mengomunikasikan nilai-nilai Islam sebaiknya memakai cara-cara yang menarik, kreatif dan variatif. Kesuksesan dakwah pula tentu sangat bergantung pada metode yang dipakai. Metode dialog, interaksi dan komunikasi yang dipilih lebih menarik dari metode doktriner yang menjemukan. 16

2. Tujuan Dakwah

Sebagaimana pada ruang lingkup dakwah, tujuan dakwah dibagi menjadi dua yaitu: tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek yang dimaksud adalah agar manusia mematuhi ajaran Allah dan Rasul-Nya dalam kehidupan keseharian, sehingga tercipta manusia yang berakhlak mulia, dan tercapainya individu yang baik Khoiru al-fardiyah, keluarga yang sakinahharmonis khairu al-Usroh, komunitas yang tangguh 16 Husain Matla, Dakwah Dengan Cinta Bandung: Mizan Pustaka, 2005, h. 162-167. Khairu al- Jama’ah, masyarakat madanicivil society Khairu al-Ummah dan pada akhirnya akan membentuk bangsa yang sejahtera dan maju Khairu al- Baldah. 17

3. Ruang Lingkup Dakwah

Ilmu dakwah adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana berdakwah atau mensosialisasikan ajaran Islam kepada objek dakwah masyarakat dengan berbagai pendekatan agar nilai-nilai ajaran Islam dapat direalisasikan dalam realitas kehidupan, dengan tujuan agar dapat ridha Allah Swt. Agar tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Pada pemahaman seperti ini ilmu dakwah lebih dekat dan serumpun dengan ilmu-ilmu sosial, hal ini dikarenakan teori-teori dakwah yang hendak dibangun merupakan produk generalisasi dari fenomena sosial. Dengan demikian bahwa, dengan sendirinya ilmu dakwah merupakan bagian dari ilmu-ilmu sosial yang dirumuskan dan dikembangkan dengan mengikuti norma-norma ilmiah dan ilmu-ilmu sosial, secara empiris, sistemis dan logis. Disiplin ilmu dakwah pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua: Ilmu Dakwah Dasar dan Ilmu Dakwah Terapan. Ilmu Dakwah Dasar merupakan cabang Ilmu Dakwah yang memberikan kerangka teori dan metodologi dakwah Islam. Sedangkan Ilmu Dakwah Terapan berusaha memberikan kerangka teknis operasional kegiatan dakwah Islam. Ilmu Dakwah Dasar berfungsi memberikan dasar-dasar teoritis dan metodologis keahlian dakwah. Fungsi Ilmu Dakwah Terapan adalah memberikan kemampuan teknis keahlian profesi dakwah Islam. 18 17 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011, cet. ke-1, h. 9. 18 Ibid, h. 6-7.