xxiv b Membantu individu tawakkal atau berserah diri kepada Allah, berarti
meyakini bahwa nasib baik buruk dirinya itu semua, merupakan cobaan dari Allah, kesemuanya itu ada hikmahnya dan dapat diambil
hikmahnya itu. c Membantu individu memahami keadaan situasi dan kondisi yang
dihadapinya. Seringkali seseorang menghadapi masalah yang tidak dapat dipahami atau tidak menyadari bahwa dirinya sedang
menghadapi masalah. d Membantu individu menemukan alternatif pemecahan masalah.
Dalam hal ini, bimbingan agama yang diberikan kepada individu bukanlah untuk memecahkan atau menentukan pemecahan masalah,
melainkan sekedar memberikan alternatif pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh individu. Selanjutnya individu itu sendiri yang
dapat memilih dan menentukan alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan keinginan dan keadaan dirinya.
14
4. Metode Bimbingan Agama
Metode berasal dari kata “Meta” yang berarti melalui dan “Hodos” berarti jalan. Dengan demikian metode secara harfiyah adalah adalah jalan
yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan secara istilah metode adalah sarana yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, baik sarana tersebut bersifat fisik maupun non fisik.
15
Ada beberapa metode yang lazim dipakai dalam bimbingan agama, diantaranya yaitu:
14
Ibid., h.41
15
H.M. Arifin, Pokok-pokok tentang Bimbingan Penyuluhan Agama, op. cit,. h.43
xxv 1 Wawancara adalah salah satu cara memperoleh fakta-fakta kejiwaan
yang dapat dijadikan bahan pemetaan tentang bagaimana sebenarnya hidup kejiwaan klien pada saat tertentu yang memerlukan bantuan.
2 Metode kelompok group Guidance, yaitu cara pengungkapan jiwa atau batin serta pembinaannya melalui kegiatan kelompok. Seperti
ceramah, diskusi, seminar dan sebagainya. 3 Metode non direktif. Pada metode ini pembimbing memberikan
kesempatan seluas-luasnya
kepada klien
untuk bercerita
mengungkapkan rahasia pribadinya. Pada akhirnya, pembimbing memberikan petunjuk-petunjuk tentang usaha apa sajakah yang
sebaiknya dilakukan oleh klien. 4 Metode Psikoanalisis. Pembimbing menganalisa gejala tingkah laku
klien untuk mengetahui masalah sebenarnya yang menimpa pribadi klien. Setelah terungkap, selanjutnya disadarkan kembali dicerahkan
agar masalah tersebut dianggap telah selesai dan tidak perlu dianggap suatu hal yang memberatkan. Disinilah perlunya nilai-nilai iman dan
taqwa dibangkitkan dalam pribadi klien, sehingga terbentuklah dalam pribadinya sikap tawakal dan optimisme dalam menempuh kehidupan
baru yang lebih cerah lagi. 5 Metode direktif, metode ini mengarahkan klien untuk berusaha
mengatasi problema yang dihadapi, yaitu dengan memberikan secara langsung jawaban-jawaban terhadap permasalahan-permasalahan yang
menjadi sebab kesulitan yang dihadapi atau dialami klien.
xxvi 6 Metode sosiometri, yaitu suatu cara yang dipergunakan untuk
mengetahui kedudukan anak bimbing dalam hubungan keluarga.
16
Metode ini digunakan tergantung dari masalah yang sedang dihadapinya. Metode bimbingan agama ini digunakan untuk mendekati
masalah sehingga dapat diperoleh hasil yang memuaskan.
Kepribadian Muslim
1. Pengertian Kepribadian