xvii Bab III. Gambaran Umum Tentang “Yayasan Panti Asuhan Yatim
Piatu Baitul Ma’mur”, meliputi, Sejarah singkat Berdirinya, Visi, dan Misi serta Tujuan, Kondisi Fisik, dan Letak Geografis Yayasan Baitul Ma’mur.
Bab IV. Temuan Lapangan dan Analisis Data, meliputi Pelaksanaan Bimbingan Agama dalam Pembentukan Kepribadian Muslim Anak Yatim
Piatu, Metode Bimbingan Agama dalam pembentukan Kepribadian Muslim pada
Anak Yatim Piatu, Metode Pelaksanaan Bimbingan Agama Untuk membentuk kepribadian Muslim Bagi Anak Yatim piatu.
Bab V. Penutup, berisi Kesimpulan dan Saran-saran.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Bimbingan Agama
1. Pengertian Bimbingan Agama
a. Pengertian Bimbingan
xviii Dalam kehidupan sehari-hari seringkali mendengar kata-kata
bimbingan, yang dalam pratiknya di masyarakat di identikkan dengan pendidikan ataupun mendidik. Kata bimbingan berasal dari kata kerja
bimbing, yang berarti pimpin, asuh, atau tuntun. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bimbingan berarti
petunjuk ataupun penjelasan tentang cara mengerjakan sesuatu.
1
Secara harfiah, bimbingan adalah menunjukkan, memberi jalan, atau menuntun orang lain kearah tujuan yang bermanfaat bagi
kehidupannya dimasa kini dan masa yang akan datang.
2
Istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata “Guidance”. Bimbingan dalam arti “guidance” menunjukan kepada dua hal, yang masing-
masing berdiri sendiri, yaitu sebagaimana dikatakan oleh W.S Wingkel adalah :
a Memberi informasi, yakni memberikan petunjuk, bahkan memberikan nasihat kepada seorang atau kelompok. Maka atas
dasar pengetahuan tersebut orang dapat menentukan pilihan dan mengambil keputusan.
b Menuntun atau mengarahkan kepada sesuatu tujuan yang akan dituju, yang mungkin tempat tersebut hanya diketahui orang yang
menuntun saja.
3
Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada
individu atau
sekumpulan individu-individu
dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan didalam hidupnya.
4
1
Tim Penyusun Kamus, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia
, Jakarta: Balai Pustaka, 1995, Edisi. Ke-2, h. 133
2
H.M Arifin., Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Agama, Jakarta: Golden Terayon Press, h.1
3
W.S. Winkel, FKIP, IKIP, Senata Darma, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Jakarta: P.T Gramedia, 1999, h. 18
4
Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Andi Offset, 1993, h. 4
xix Dalam pengertian lain disebutkan, bimbingan adalah bantuan
yang diberikan seseorang kepada orang lain dalam menetapkan pilihan dan penyelesaian diri, serta dalam menyelesaikan masalah-
masalahnya. Bimbingan bertujuan membantu penerimanya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara bebas dan mampu bertanggung jawab
terhadap dirinya sendiri.
5
Jadi secara singkat bimbingan adalah suatu proses bantuan kepada seseorang maupun kepada kelompok agar dapat memahami
dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan lingkungannya dan dapat memperbaiki tingkah lakunya pada masa
yang akan datang. Bimbingan yang dilaksanakan dalam rangka menuntun
seseorang kearah kehidupan yang bermanfaat, merupakan suatu kebutuhan yang tak dapat ditinggalkan karena dalam kehidupan ini
tidak ada manusia yang hidup dengan sempurna.
b. Pengertian Agama