Faktor-faktor Kepribadian Muslim Sistematika penulisan

xxix memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Dengan nilai-nilai yang utuh, manusia mempertahankan prinsip hidupnya, sebagai penganut Islam tentu prinsip hidup yang dimaksud adalah prinsip hidup yang berdasarkan aqidah Islamiyah.

4. Faktor-faktor Kepribadian Muslim

Kepribadian manusia bukan terjadi dengan sendirinya, akan tetapi terbentuknya melalui proses kehidupan yang panjang. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi kepribadian manusia itu adalah faktor internal atau kekuatan dari dalam dan faktor eksternal atau faktor dari luar berupa lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat, ekonomi dan budaya. “kekuatan dari dalam yang sudah dibawa sejak lahir, berwujud benih, bibit atau sering juga disebut kemampuan-kemampuan dasar. Ki Hajar Dewantara menyebutnya faktor dasar dan faktor dari luar, atau yang oleh beliau disebut faktor ajar”. 24 Untuk melatar belakangi bagaimana usaha membentuk pribadi seseorang, ada baiknya menengok sejenak ke sejarah psikologi yang membahas masalah ini. Sejak dahulu ada dua aliran yang saling bertentangan, aliran “nativisme” berpendapat bahwa faktor pembawaan lebih kuat dari pada faktor yang datang dari luar. Dilain pihak, aliran “empirisme” berpendapat anak sejak lahir, masih bersih seperti tabula rasa dan baru akan dapat 24 Agus Sujanto. et. al., Psikologi Kepribadian, Jakarta: Bumi Aksara, 1999, h.3 xxx berisi bila ia menerima sesuatu dari luar, lewat alat inderanya. Karena itu pengaruh dari luarlah yang lebih kuat dari pada pembawaan manusia. 25 Melihat pertentangan kedua aliran ini, W. Stern mengajukan teorinya yang terkenal dengan teori perpaduan atau teori konvergensi, yang berpendapat bahwa kekuatan itu sebenarnya berpadu menjadi satu. Keduanya saling memberi pengaruh bakat yang ada pada anak, ada kemungkinan tidak akan berkembang kalau tidak dipengaruhi oleh segala sesuatu yang ada dilingkungannya. Demikian pula pengaruh dari lingkungan juga tidak akan dapat berfaedah apabila tidak ada yang menanggapi di dalam jiwa manusia. 26 Demikian uraian tentang sejarah psikologi yang membahas tentang masalah ini. Menurut H.M.Arifin, dalam pandangan Islam, kemampuan dasar atau pembawaan itu disebut dengan “fitrah” yang dalam pengertian etimiologisnya mengandung arti “kejadian”, oleh karena kata fitrah itu berasal dari kata kerja “fathara” yang artinya menjadikan. 27 Kata fitrah ini disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Ar Rum ayat 30 : Artinya : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah,fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”. Q.S. Ar-Rum: 30 25 Ibid.,h.4 26 Ibid., h.5 27 H.M.Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bina Aksara, 1987, Cet. Ke-1, h.88 xxxi Sabda Nabi SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah : Artinya: “Setiap orang dilahirkan oleh ibunya atas dasar fitrah potensi dasar untuk beragama, maka setelah itu, orang tuanya mendidik menjadi beragama Yahudi, dan Nasrani atau majusi; jika orang tua keduanya beragama Islam, maka anaknya menjadi muslim pula.” H.R. Muslim. Dari uraian diatas, jelaslah bahwa terbentuknya kepribadian seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal atau faktor dasar yang dibawa sejak lahir dan faktor eksternal yang keduanya saling mempengaruhi. Walaupun sebagai individu masing-masing kepribadian itu berbeda-beda, tapi dalam pembentukan kepribadian muslim sebagai ummah, perbedaan-perbedaan itu dipadukan. Hal itu memungkinkan karena baik pembentukan kepribadian secara individu atau kelompok ummah diwujudkan atas dasar yang sama yaitu ajaran Islam Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan tujuan yang sama pula yaitu ingin menjadi pengabdi Allah yang setia sebagai Tuhan yang wajib disembah. Dalam pembentukan kepribadian muslim, upaya yang diperlukan adalah dengan mengarahkan kepada peningkatan dan pengembangan faktor dasar pembawaan dan faktor ajar lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat pada nilai-nilai keIslaman. Faktor dasar dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya melalui bimbingan dan pembinaan berfikir, bersikap dan bertingkah laku menurut norma- xxxii norma Islam. Sedangkan faktor lingkungan dilakukan dengan cara mempengaruhi individu melalui usaha membentuk kondisi yang mencerminkan pola kehidupan yang sejalan dengan norma Islam seperti keteladanan dan lingkungan serasi.

5. Ciri-ciri Kepribadian Muslim