Pembinaan Yatim Dan Piatu Menurut Ajaran Islam

xl Sebagaimana Firman Allah Swt dalam surat An-Nisaa, ayat 10 yang berbunyi: Artinya : “Sesugguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api neraka yang menyala-nyala”. 41 Kutipan-kutipan ayat suci al-Qur’an diatas menunjukan betapa besarnya perhatian Allah Swt kepada anak yatim dan tentunya merupakan tuntunan yang harus dipatuhi oleh manusia. Betapapun beratnya menyantuni atau menyayangi anak yatim, tetapi lebih berat lagi bahaya yang ditimbulkan akibat membiarkannya hidup terlantar tanpa ada seorang pun yang memperdulikannya. Karena menyantuni anak yatim identik dengan membangun masa depan bangsa secara nyata, yaitu dengan menanamkan harapan para anak yatim di masa kini agar dapat menuai masa depan mereka yang lebih cerah. Selain itu, pemerintah harus bertanggung jawab terhadap nasib- nasib mereka karena bagaimanapun pemerintah adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari anggota masyarakat di suatu negara. Sebagaimana yang tertera dalam UUD 1945 yang berbunyi : “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”. 42

3. Pembinaan Yatim Dan Piatu Menurut Ajaran Islam

41 Al-Qur’an dan Terjemahannya, Ayat 10, h.116 42 UUD, 1945, Pasal 34 ayat 2 xli Adapun beberapa hal yang pokok dalam pembinaan anak yatim piatu, penulis dapat kemukannya sebagai berikut : a Menjamin Makan dan Minumnya. Makan dan minum merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, tanpa makan dan minum manusia akan lemah baik fisik maupun daya fikirnya, oleh karena itu pahala yang cukup besar bagi orang yang memberi makan dan minum bagi anak yatim. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw yang berbunyi : , ; ﻣ , ﻭ ﻡ ; ﻙ ﺩ ﺩ ﺩ Artinya: “Apakah engkau menyukai supaya lunak hatimu dan engkau akan memperoleh keinginanmu kalau begitu, kasihilah anak yatim dan usaplah kepalanya dan berikan makanlah dia dari pada makananmu, nanti hatimu akan lunak lembut dan akan engkau capai kehendakmu”, H.R. Thabrani dari abid Darda. 43 b Memelihara Hartanya. Adakalanya anak yatim yang di tinggal wafat bapaknya, meninggalkan warisan untuk anak tersebut baik harta itu banyak ataupun sedikit haruslah dijaga dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. c Memberikan Kasih Sayang. Sebagaimana kita ketahui anak yatim piatu adalah anak yang kehilangan kasih sayang dari orang tuanya, karena meninggal dunia. Oleh karena itu patutlah kita sayangi mereka seperti anak kandung sendiri, sekaligus sebagai pengganti orang tuanya yang telah tiada. Hal itu diperlukan agar mereka tidak putus asa dalam menjalani hidupnya, sebagai realisasi atau bukti nyata dalam pemberian kasih sayang, misalnya dengan memberikan santunan baik berupa uang, pakaian, atau makanan pada hari raya besar umat Islam, atau mengajaknya ke tempat rekreasi atau tempat bersejarah untuk menambah wawasan dan pengalamannya. d Memberikan Pendidikan. Selain memberikan kasih sayang dan memberikan nafkah terhadap anak yatim, kita juga wajib memberikan pendidikan yang berorientasi kepada akhlak dan ilmu pengetahuan baik berupa pendidikan formal dan informal, diantaranya mengajarkan tata cara shalat, membaca Al-Qur’an mengaji dan sebagainya. Sehingga didalam jiwa mereka tumbuh pribadi-pribadi muslim yang berlandaskan agama Islam. 43 As. Sayyid Al-hasyimiy, Terjemah Mukhtarul Hadits, Hikamil Muhammadiyah, Bandung: Al-Ma’arif, 1996 Cet-6,.h.734 xlii BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN BAITUL MA’MUR Latar Belakang Berdirinya Yayasan Baitul Ma’mur Yayasan Baitul Ma’mur berdiri dari cetusan hati seorang manusia muslim, setelah mengalami cobaan Allah SWT dalam melaksanakan usahanya. Orang ini adalah bapak Drs.H. Rusmam Ma’mur yang dalam usahanya sehari-hari sebagai pimpinan swalayan Titop Jakarta. Usaha ini dirintis dengan mendirikan satu toko swalayan sederhana dengan luas 200 meter, bertempat di Jalan Balai Pustaka. Perjalanan usahanya pada awalnya berkembang dengan baik, namun sesudah 2 tahun berjalan, usaha beliau ini mendapat musibah dengan terbakarnya toko swalayan oleh si jago merah. Pada saat menghadapi bencana yang datang tiba-tiba tersebut, beliau bukan menghadapi kekecewaan dan putus asa dengan berlarut-larut, tanpa di sadari langkah beliau ditujukan ke sebuah masjid dan melakukan mujahadah dengan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dengan melaksanakan shalat dan berdo’a sehingga beliau menyadari bahwa semua itu merupakan peringatan atau ujian, karena pada pada waktu beliau menjalankan usahanya mungkin beliau lupa akan hak-hak fakir miskin dan anak-anak yatim piatu. Setelah beliau menyadari musibah tersebut, tidak ada henti-hentinya beliau memanjatkan do’a mungkin di balik ini semua ada hikmah yang begitu besar. xliii Niat yang tulus dari hati beliau untuk memberikan sebagian rizki dalam usahanya kepada fakir miskin dan anak-anak yatim piatu tercapai pula, sehingga dalam jangka waktu singkat do’a beliau di izabah dengan datangnya sodoran bantuan dari berbagai instansi-instansi diantaranya Bank dan Pemda DKI. Setelah dana mencukupi dicarilah lahan tempat untuk mendirikan yayasan yang di dapat didaerah Bojong Gede Bogor dengan seluas 3 hektar. Pada awal bulan ramadhan tahun 1995 mulailah kehidupan panti dengan jumlah 5 anak asuh dan 2 orang pengajar dan pada bulan berikutnya dapatlah tambahan anak asuh yang berjumlah 21 dari daerah depok sehingga keseluruhanya berjumlah 26 anak asuh. Kehidupan panti yang pada awalnya dilindungi perorangan oleh Bapak Drs.H.Rusman Ma’mur pada akhirnya beliau berkeinginan untuk dibentuk suatu badan resmi yang bernama Yayasan Baitul Ma’mur Akte Notaris No.0803101995 oleh Notaris Ny. Djunawati Soetarmono SH. 1 . Dengan pendirinya Bapak Drs.H. Rusman Ma’mur. Adapun Susunan Pengurus Yayasan Baitul Ma’mur periode 2005-2006 adalah sebagai berikut : 1. Penasehat : H. Abdul Karim 2. Pimpinan : Drs. H. Rusman Ma’mur 3. Pengasuh : Dra. Hj. Nurana 4. Sekretaris : Hj. Hamdah Hamidah 5. Bendahara : Drs. Mustofa 1 Hasil Wawancara dengan Pengasuh Yayasan Baitul Ma’mur Ibu Dra. Hj. Nurana : pada tanggal 14 September 2005, pukul 09.00-selesai di sekretariat Yayasan Baitul Ma’mur xliv 6. Sie Usaha Dana : Taisyir 7. Sie. Pendidikan : Ust. Lukman 8. Sie. Humas : Kamrizal 9. Olah raga : Jezen Zaelani 10. Ketua DKM : H. Syaifuddin 11. Koor. Majlis Taklim : Hj. Cholilah 2 Mereka yang berada dalam susunan pengurus Yayasan tersebut adalah sukarelawan, tanpa mengharapkan suatu imbalan atau santunan semacamnya. TABEL I REKAPITULASI DATA TINGKAT PENDIDIKAN ANAK YATIM PIATU YAYASAN BAITUL MA’MUR TH 2005-2006 TINGKAT PENDIDIKAN L P JUMLAH SDMI 9 5 14 SLTPMTS 4 7 11 SLTAMA 3 5 8 JUMLAH 16 17 33 Adapun sumber dana yayasan berasal dari masyarakat luas sebagai donatur tetap atau tidak tetap, dimana donatur tetap adalah mereka yang memberikan santunan secara rutin dalam satu bulan sekali, baik itu diantar langsung ke yayasan atau dijemput oleh pihak yayasan kepada donatur yang bersangkutan. Sedangkan donatur tidak tetap adalah mereka yang kapan saja mereka berniat atau mempunyai rizki yang lebih dan ingin memberikannya ke yayasan, maka pada waktu itu pula sumbangan tersebut menjadi masukan dana yayasan, baik diantarkan sendiri atau dijemput oleh pihak yayasan. 2 Sumber dari Pengurus Yayasan Baitul Ma’mur xlv Untuk kegiatan sehari-hari di yayasan dari mulai mereka bangun pagi dan melaksanakan shalat subuh berjamaah yang diteruskan dengan pengajian rutin pagi, setelah itu setiap anak melakukan aktivitasnya setiap hari dari pagi sampai malam hari. Kegiatan sehari-hari yatim piatu Yayasan Baitul Ma’mur diantaranya sebagai berikut : TABEL II NO JAM KEGIATAN 1 04.00-05.30 1. Bangun Tidur 2. Sholat Shubuh berjamaah 3. Mengulang Pelajaran Sekolah saat ke masjid buku pelajarannya di bawa 2 05.30-06.30 1. Membersihkan Kamar 2. Persiapan pergi ke Sekolah 3. Makan pagi Sarapan 4. Berangkat ke Sekolah 3 06.30-13.30 1. Di sekolah masing-masing 4 13.30-15.00 1. Makan siang 2. Istirahat 5 15.00-17.30 1. Sholat Ashar berjamaah 2. Olah Raga 3. Kegiatan masing-masing 6 17.30-20.00 1. Persiapan Shalat Magrib 2. Shalat Magrib berjamaah 3. Pengajian, baca Al-Qur’an, Hafalan Surath 4. Sholat Isya berjamaah 7 20.00-21.30 1. Makan malam 2. Belajar bersama 8 21.30-04.00 1. Istirahat tidur xlvi 2. Shalat Tahajud bagi yang mau Yayasan Baitul Ma’mur mewajibkan sholat wajib secara berjama’ah dan dilakukan di masjid kecuali shalat dzuhur. Satu waktu shalat wajib ini tidak diwajibkan sholat secara berjama’ah karena waktu pulang sekolah anak asuh tidak bersamaan. Apabila anak asuh tidak melaksanakan sholat berjamaah kecuali sholat dzuhur, anak asuh akan mendapatkan sanksi. 3X tidak melaksanakan sholat berjamaah mendapatkan sanksi berupa menghafal al-Qur’an dan membersihkan masjid. 3 Kegiatan tersebut harus mereka laksanakan dengan sungguh-sungguh. Apabila ada anak asuh yang melanggar dari program-program tersebut, maka mereka akan mendapatkan sanksi sesuai dengan jenis pelanggaran yang mereka langgar. Pemberian sanksi tersebut dimaksudkan agar para anak asuh dapat menyadari pentingnya menjalankan peraturan yang telah dibuat oleh pihak pengelola dan pembina Yayasan Baitul Ma’mur dan agar mereka selalu disiplin. Visi, Misi dan Tujuan Yayasan Baitul Ma’mur