ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap anak perlu mendapatkan kasih sayang, pendidikan dan bimbingan dari kedua orang tua, karena hal itu, merupakan kewajiban yang
paling urgen dan harus dimiliki oleh kedua orang tua terhadap anaknya. Seberapa pedulinya kedua orang tua terhadap anaknya, akan menjadi
tolak ukur bagi perkembangannya, baik itu perkembangan jasmani atau rohani.
Keluarga merupakan himpunan terkecil yang menentukan anggota keluarga menjadi manusia berkepribadian, akan tetapi hal itu semua perlu
dijaga dan mendapatkan pendidikan dan bimbingan dari orang tua. Syamsu Yusuf LN dalam bukunya Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja, berpendapat bahwa: Menurut Al. Ghozali, setiap anak dilahirkan dengan membawa fitrah
yang seimbang dan sehat, kedua orang tualah yang memberikan agama kepada mereka.
Demikian pula anak dapat terpengaruhi oleh sifat-sifat yang buruk dari lingkungannya, dari corak hidup yang memberikan peranan kepadanya dan
dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan ketika dilahirkan, keadaan tubuh anak belum sempurna, kekurangan ini diatasinya dengan latihan dan
pendidikan yang ditunjang dengan makanan. Demikian pula dengan tabi’at yang difitrahkan kepada anak, yang merupakan
kebajikan yang diberikan Allah SWT kepadanya. Tabi’at ini dalam keadaan berkekurangan, dalam keadaan belum berkembang
dengan sempurna, dan mungkin dapat disempurnakan serta diperindahkan dengan pendidikan yang baik.
Kelurga mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan dan kasih sayang, yang secara serempak berusaha mengembangkan amal shaleh dan anak yang shaleh.
x Kebesaran suatu agama perlu didukung oleh besarnya jumlah keluarga yang
menjalankan syari’at agamanya, bukan jumlah penganutnya saja.
1
Secara sosiologis, keluarga muslim merupakan bagian dari masyarakat sekitarnya dan anggota keluarga yang satu dapat berinteraksi dengan anggota
keluarga yang lain, hubungan antar keluarga memungkinkan terjadi karena kekerabatan atau keturunan, persekutuan wilayah seperti rukun tetangga,
rukun wilayah, desa, daerah dan sebagainya.
2
Rasa prihatin timbul bila menyaksikan lewat media masa dan media elektronik kejadian-kejadian yang menimpa bangsa ini. Dari kejadian gunung
meletus, banjir, tanah longsor di berbagai daerah, busung lapar yang sungguh sangat memalukan dan memilukan sangat ironis sekali suatu bangsa yang kaya
akan rempah-rempah dan minyak bumi masih ada masyarakat yang kelaparan. Dan kejadian yang masih melekat di hati , gempa bumi dan tsunami
yang menimpa warga Aceh. Dari kejadian itu semua berapa ribu anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya.
Rasa tanggung jawab bersama yang akan menentukan nasib mereka baik berupa kasih sayang, santunan dan sebagainya sehingga mereka tegar dan
ceria dalam menatap masa depan. Faktor lingkungan sekitar menjadi pengaruh besar bagi mereka dalam
menjalani roda-roda kehidupan, bila lingkungan pergaulan rusak, maka rusak pula generasi penerus harapan bangsa, dan bila hal ini terjadi merupakan
kerugian yang cukup besar.
1
Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja Bandung: P.T. remaja Rosdakarya, 2000, Cet. ke-1, h.93
2
Jalaludin Rahmat, Muhtar Bada’at Maja, Keluarga Muslim Dalam Masyarakat Modern, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993, Cet. ke-1, h.13
xi Dengan demikian perlu disyukuri ada beberapa lembaga, yayasan atau
badan yang memberikan sumbangsi yang cukup besar manfaatnya, diantaranya Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu Baitul Ma’mur yang berlokasi
di Desa Waringin Jaya Kec. Bojong Gede Kab. Bogor, yang sampai saat ini, menampung para anak-anak Yatim Piatu, dengan memberikan pembinaan
berupa pendidikan dan bimbingan agama, agar menjadi manusia yang berkpribadian dan berguna bagi dirinya sendiri serta orang lain.
Kegiatan bimbingan agama dalam pembentukan kepribadian muslim di maksudkan untuk menciptakan atau melahirkan generasi-generasi
berkualitas, baik kualitas intelektual, emosi, maupun kualitas spiritual keagamaan, sehingga ia menjadi generasi yang sukses dalam hidupnya.
Pertanyaan yang timbul dari seorang penulis sejauh mana Yayasan Baitul Ma’mur sudah memberikan hal terbaik bagi para anak asuh yatim piatu
dalam pembentukan kepribadian muslim. Dan bagaimana kegiatan pelaksanaan bimbingan dan metode yang
sudah diberikan terhadap anak asuh yatim piatu di Yayasan tersebut. Pertanyaan dan peristiwa inilah yang melatar belakangi penulis untuk
mengadakan penelitian dengan judul:
“ Pelaksanaan
Bimbingan Agama
Dalam Pembentukan
Kepribadian Muslim Anak Yatim Piatu Di Yayasan Baitul Ma’mur Desa Waringin Jaya Kec. Bojong Gede Kab. Bogor”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah