Visi Misi Tujuan Sistematika penulisan

xlvi 2. Shalat Tahajud bagi yang mau Yayasan Baitul Ma’mur mewajibkan sholat wajib secara berjama’ah dan dilakukan di masjid kecuali shalat dzuhur. Satu waktu shalat wajib ini tidak diwajibkan sholat secara berjama’ah karena waktu pulang sekolah anak asuh tidak bersamaan. Apabila anak asuh tidak melaksanakan sholat berjamaah kecuali sholat dzuhur, anak asuh akan mendapatkan sanksi. 3X tidak melaksanakan sholat berjamaah mendapatkan sanksi berupa menghafal al-Qur’an dan membersihkan masjid. 3 Kegiatan tersebut harus mereka laksanakan dengan sungguh-sungguh. Apabila ada anak asuh yang melanggar dari program-program tersebut, maka mereka akan mendapatkan sanksi sesuai dengan jenis pelanggaran yang mereka langgar. Pemberian sanksi tersebut dimaksudkan agar para anak asuh dapat menyadari pentingnya menjalankan peraturan yang telah dibuat oleh pihak pengelola dan pembina Yayasan Baitul Ma’mur dan agar mereka selalu disiplin. Visi, Misi dan Tujuan Yayasan Baitul Ma’mur

1. Visi

♦ Terwujudnya anak asuh yatim piatu yang kreatif, bermotivasi, berakhlak, disiplin, terampil, serta dapat melanjutkan jenjang yang lebih tinggi.

2. Misi

♦ Menanamkan nilai-nilai keimanan. 3 Ust. Lukman, Staf Pengajar Pembimbing Yayasan Baitul Ma’mur, Wawancara Pribadi, Bojong gede, 15 September 2005 xlvii ♦ Membangun semangat disiplin, terampil serta mandiri. ♦ Menyiapkan anak asuh yatim piatu agar dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.

3. Tujuan

♦ Membantu pemerintah dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan serta memperluas kesempatan kepada anak usia sekolah untuk dapat sekolah. Kondisi Fisik Yayasan Luas tanah lingkungan Yayasan Baitul Ma’mur Luas 3 hektar, dengan perincian gedung bangunan sebagai berikut : ♦ Gedung Asrama Yatim piatu Putra Yayasan Baitul Ma’mur Luas : 7 X 21 M2. ♦ Gedung Asrama Yatim piatu Putri Yayasan Baitul Ma’mur Luas : 16 X 18 M2. Kapasitas 30 sampai 50 orang anak asuh yang mukim putra dan putri ♦ Gedung Masjid Jami Baitul Ma’mur sarana umum Luas : 15 X 24 M2. 4 Selanjutnya sisa dari luas tanah di gunakan sebagian lapangan sepak bola, bulu tangkis, dan lahan pertanian. Secara garis besarnya kondisi fisik Yayasan baitul Ma’mur masih layak, baik dari sekretariatnya maupun gedung asrama dan masjid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel berikut : 4 Sumber dari Pengurus Yayasan Baitul Ma’mur xlviii TABEL III KONDISI FISIK YAYASAN BAITUL MA’MUR KONDISI NO FASILITAS BAIK KURANG BAIK BURUK 1 Sekretariat X 2 Asrama Putra dan Putri X 3 Masjid X 4 Musholla X 5 Lapangan Sepak Bola X 6 Lapangan Badminton X 7 Ruang Belajar X 8 Tempat Wudhu X 9 Gudang Konsumsi X 10 Dapur Umum X Letak Geografis Yayasan Panti Asuhan Baitul Ma’mur terletak di Jl. Raya Bojong gede – Bogor, dekat antara Stasiun Kereta Api Bojong Gede dengan Stasiun Kereta Api Cilebut. Tepatnya di Kp. Gelonggong RT.0205 No.07 Desa Waringin Jaya Kec. Bojong gede Kab. Bogor. xlix BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA DI YAYASAN BAITUL MA’MUR A. Pelaksanaan Bimbingan Agama Dalam Pembentukan Kepribadian Muslim Pada Anak Yatim Piatu Secara umum pelaksanaan bimbingan agama di yayasan Baitul Ma’mur ini sudah diprogramkan, yaitu setiap anak di panti harus mengikuti pelajaran tambahan, di samping sistem pembelajaran yang wajib yaitu di sekolahnya masing-masing. Termasuk pelajaran agama, yang secara inklusif. Para pembimbing yang aktif dalam memberikan pembelajaran terhadap anak yatim piatu terdiri dari dua pembimbing yaitu; Dra.Hj.Nurana pengasuh yayasan yang merupakan lulusan dari STAI al-Ridwan, dan Ust.Lukman, lulusan dari ponpes Ulumudin Padang. Tujuan bimbingan agama yang dilaksanakan di yayasan baitul Ma’mur agar membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya untuk mencapai kehidupan di dunia dan di akhirat. Dan menjadi individu yang memiliki kepribadian muslim sejati. Materi yang diberikan dalam seminggu 6 kali pertemuan yang dilaksanakan setelah ba’dha magrib. l Selanjutnya pengjian khusus, dilaksanakan pada malam jum’at yang didalamnya dibahas mengenai Akidah dan Akhlak. Adapun buku pedoman yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan agama yang berhubungan dengan pembentukan kepribadian muslim adalah : “akhlaqul Lil baniin, Riyadus Sholihin, dan buku kisah-kisah para Nabi dan sahabat”.

B. Metode Bimbingan Agama Dalam Pembentukan kepribadian

Muslim Bagi Anak Yatim Piatu Dalam melaksanakan bimbingan agama di Yayasan baitul Ma’mur memnggunakan metode sebagai berikut : 1. Metode Direktif cara mengarahkan a. Individual, yaitu jika ada anak asuh yang menghadapi masalah anak asuh datang datang kepada ustadz atau pengasuh yayasan hanya memeberikan alternatif- alternatif pemecahan masalah tersebut dan anak asuhlah yang dapat mengambil keputsan dari alternatif-alternatif yang telah diberikan oleh ustadz atau pengasuh yayasan. b. Kelompok, para anak asuh mendapatkan bimbingan agama melalui ceramah, diskusi, tanya jawab. 2. Metode Non direktif cara tidak mengarahkan, pada metode ini pembimbing memeberikan seluas-luasnya kepada anak asuh untuk bercerita