Tingkat Konsumsi Energi Tingkat Konsumsi Protein

4.5. Pola Makan Ibu Nifas

Pola makan ibu nifas dilihat dari konsumsi energi dan protein serta frekuensi makan ibu nifas yang diperoleh dengan metode food recall 24 jam.

4.4.1. Tingkat Konsumsi Energi

Selama masa nifas, ibu harus dapat mencukupi kebutuhan energi yang lebih banyak dibanding saat hamil. Tabel 4.6. Distribusi Responden yang Mengikuti Tradisi Ketaring Berdasarkan Asupan Energi di Kecamatan Rundeng Kabupaten Subulussalam No Tingkat Konsumsi Energi Jumlah Persentase 1. Baik 0,00 2. Sedang 24 82,76 3. Kurang 5 17,24 4. Defisit 0,00 Total 29 100,00 Dari hasil penelitian ditemukan paling rendah tingkat konsumsi energi ibu nifas kurang yaitu sebanyak 5 orang 17,24, tetapi tidak ada ditemukan ibu nifas yang konsumsi energinya baik.

4.4.2. Tingkat Konsumsi Protein

Ibu nifas dianjurkan untuk banyak mengonsumsi makanan yang mengandung protein, karena pada saat ini merupakan masa pemulihan setelah persalinan. Tabel 4.7. Distribusi Responden yang Mengikuti Tradisi Ketaring Berdasarkan Asupan Protein di Kecamatan Rundeng Kabupaten Subulussalam No Tingkat Konsumsi Protein Jumlah Persentase 1. Baik 0,00 2. Sedang 21 72,41 3. Kurang 8 27,59 4. Defisit 0,00 Total 29 100,00 Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian diketahui bahwa ternyata dalam hal tingkat konsumsi protein juga diperoleh bahwa paling rendah tingkat konsumsi protein ibu nifas kurang yaitu sebanyak 8 orang 27,59, tetapi tidak ada ditemukan ibu nifas yang konsumsi proteinnya baik. 4.4.3. Frekuensi Makan Ibu Nifas Berdasarkan hasil penelitian diperoleh frekuensi makan ibu nifas seperti yang tersaji dalam tabel berikut. Tabel 4.8. Distribusi Responden yang Mengikuti Tradisi Ketaring Berdasarkan Frekuensi Makan menurut Jenis Makanan di Kecamatan Rundeng Kabupaten Subulussalam Frekuensi Konsumsi ≥ 1xhr 2-5 xmggu 1-2 xbln Tdk prnh Jumlah Jenis Makanan n n n n n Makanan Pokok : − Beras − Roti 29 11 100 37.9 - 13 - 44.8 - 5 - 17.2 - - - - 29 29 100 100 Lauk-pauk : − Daging Ayam − Ikan Lele − Ikan Mas − Ikan Gabus − Tempe − Tahu − Udang − Ikan Asin − Telur - - - - 4 3 - - - - - - - 13,8 10.3 - - - 4 12 10 7 17 14 - - - 13.8 41.4 34.5 24.1 58,6 48.3 - - - 9 9 10 11 8 12 - - - 31.0 31.0 34.5 37.9 27,6 41.4 - - - 16 8 9 11 - - 29 29 29 55.2 27.6 31.0 37.9 - - 100 100 100 29 29 29 29 29 29 29 29 29 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Sayuran : − Daun Katuk − Daun Bayam − Daun singkong − Sawi − Daun Pepaya - - - - - - - - - - 7 16 21 11 1 24.1 55.2 72.4 37.9 3.4 11 13 8 18 4 37.9 44.8 27.6 62.1 13.8 11 - - - 24 37.9 - - - 82.8 29 29 29 29 29 100 100 100 100 100 Buah-buahan − Jeruk − Pisang − Pepaya − Semangka - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 29 29 29 29 100 100 100 100 29 29 29 29 100 100 100 100 Minuman − Air ramuan 29 100 - - - - - - 29 100 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.8. di atas dapat diketahui bahwa pola konsumsi makanan ibu nifas berdasarkan konsumsi makanan pokok tidak bervariasi karena selain nasi, ibu nifas hanya mengonsumsi mi sebagai makanan pokok. Dalam hal lauk-pauk, sebagian besar ibu nifas mengonsumsi sumber protein dari pangan nabati yaitu tempe 13,8 dan tahu 10,3 yang mereka konsumsi setiap hari. Sementara pangan hewani juga mereka konsumsi, tetapi dengan frekuensi yang lebih jarang yaitu 2-5 xminggu dan 1-2 xbln. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa ibu nifas sama sekali tidak mengonsumsi buah-buahan karena tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi selama mengikuti tradisi Ketaring. Meskipun demikian, semua ibu nifas meminum air ramuan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan cairan ibu nifas. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pola Pemberian ASI

Dokumen yang terkait

Status Gizi dan Pola Pemberian Makan Bayi di Desa (Desa Jati Kesuma) Kab. Deli Serdang dan di Kota (Kelurahan Lalang) Kota Medan Tahun 2003

0 31 65

Gambaran Pola Pemberian Makanan Pendamping Asi Dan Status Gizi Anak Usia 0 - 24 Bulan Di Desa Alue Awe Kecamatan Muara Dua Kabupaten Aceh Utara

0 28 49

Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan dan Konseling Ibu Balita terhadap Status Gizi Balita Gizi Kurang Dari Keluarga Miskin di Kota Tebing Tinggi

5 53 120

Pengaruh Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) terhadap Status Gizi pada Bayi 6-12 Bulan di Kecamatan Medan Amplas

16 130 108

Gambaran Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI dan Tumbuh Kembang Anak Usia 0-24 Bulan di Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2004

0 38 79

Pola Pemberian Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var. Awak), Status Gizi Dan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Paloh Gadeng Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2011

12 113 94

Pengalaman Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Pembantu Tanjung Gusta Medan Tahun 2010

3 70 50

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pola Pemberian Asi, MP-ASI Dan Pola Penyakit Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Dusun III Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007

1 36 58

Pola Pemberian Makanan Bayi Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Ibu Pada Gakin Di Kelurahan Tangsi Kota Binjai Tahun 2006

0 33 67

Faktor-Faktor Yang Menghambat pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 0 – 6 bulan di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan

0 56 63