2.5. Pola Makan
Sejak zaman purba manusia telah menyadari pentingnya makanan untuk kelangsungan hidup. Manusia kemudian mempunyai ide-ide yang masih kabur
tentang makanan, yang berwujud tabu, kekuatan magis dan nilai-nilai menyembuhkan. Pada masyarakat tertentu saat ini ide tersebut masih ada. Konsumsi
makanan oleh masyarakat atau oleh keluarga bergantung pada jumlah dan jenis pangan yang di beli, pemasakan, distribusi dalam keluarga dan kebiasaan makan
secara perorangan. Hal ini bergantung pula pada pendapatan, agama, adat kebiasaan dan pendidikan masyarakat bersangkutan Almatsier, 2004.
Pola makan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang pada waktu tertentu. Konsumsi pangan
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan individu secara biologis, psikologis maupun sosial Baliwati, 2004.
Menurut Khumaidi 1994, kebiasaan makan merupakan tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan makan yang
meliputi sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan. Kebiasaan makan dalam kelompok memberikan dampak pada distribusi makanan antar anggota kelompok.
2.6. Masa Nifas
Periode post partum atau masa nifas pada ibu adalah masa dimana seorang ibu yang baru melahirkan mengalami waktu penyembuhan dan perubahan kembali ke
waktu ke keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk
Universitas Sumatera Utara
membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup
dan sebagainya. Ibu nifas memproduksi 600-800 ml ASI per hari oleh karena itu diperlukan
tambahan kalori sebanyak 500 kkal. Bila tidak diimbangi peningkatan makanan, sumber kalori tersebut diambil dari tubuh ibunya sehingga membahayakan status gizi
ibu dan bayinya. Menurut beberapa pendapat para ahli tidak ada makanan yang secara khusus
disarankan bagi ibu menyusui. Mereka harus makan seperti biasanya, dengan menu beragam sesuai pola makan yang seimbang “empat sehat lima sempurna”. Oleh
karena ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat haus karena sebagian air yang diminum dipakai tubuh untuk memproduksi ASI 87 kandungan ASI adalah air
maka perlu penambahan frekuensi minum sebanyak 4-5 gelas per hari agar tubuh tidak kekurangan cairan. Selain air putih, susu dan buah juga dapat menjadi sumber
cairan Arifin, 2005.
2.7. Kebutuhan Gizi Ibu Nifas