membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup
dan sebagainya. Ibu nifas memproduksi 600-800 ml ASI per hari oleh karena itu diperlukan
tambahan kalori sebanyak 500 kkal. Bila tidak diimbangi peningkatan makanan, sumber kalori tersebut diambil dari tubuh ibunya sehingga membahayakan status gizi
ibu dan bayinya. Menurut beberapa pendapat para ahli tidak ada makanan yang secara khusus
disarankan bagi ibu menyusui. Mereka harus makan seperti biasanya, dengan menu beragam sesuai pola makan yang seimbang “empat sehat lima sempurna”. Oleh
karena ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat haus karena sebagian air yang diminum dipakai tubuh untuk memproduksi ASI 87 kandungan ASI adalah air
maka perlu penambahan frekuensi minum sebanyak 4-5 gelas per hari agar tubuh tidak kekurangan cairan. Selain air putih, susu dan buah juga dapat menjadi sumber
cairan Arifin, 2005.
2.7. Kebutuhan Gizi Ibu Nifas
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
meningkat 25, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk menyehatkan bayi. Semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan
biasa.
Universitas Sumatera Utara
Makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses memproduksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang
akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan
teratur, tidak pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin serta bahan pengawet atau pewarna. Disamping itu harus mengandung :
1. Sumber tenaga energi
Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, penghematan protein jika sumber tenaga kurang, protein dapat digunakan sebagai cadangan untuk
memenuhi kebutuhan energi. Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat lemak dapat diperoleh dari hewani
lemak, mentega, keju dan nabati kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa dan margarine.
2. Sumber pembangun protein
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap
oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena portae. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani ikan, udang, kerang, kepiting,
daging ayam, hati, telur, susu dan keju dan protein nabati kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe. Sumber protein terlengkap terdapat
dalam susu, telur dan keju, ketiga makanan tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin B.
Universitas Sumatera Utara
3. Sumber pengatur dan pelindung mineral, vitamin dan air
Unsur-unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air
sedikitnya 3 liter setiap hari anjurkan ibu untuk minum setiap kali sehabis menyusui. Sumber zat pengatur dan pelindung biasa diperoleh dari semua jenis
sayuran dan buah-buahan segar. Kebutuhan energi ibu nifasmenyusui pada enam bulan pertama kira-kira 700
kkalhari dan enam bulan kedua 500 kkalhari sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun rata-rata sebesar 400 kkalhari Eny, 2009.
Keadaan gizi seseorang berkaitan dengan konsumsi makanan, tingkat keadaan gizi yang optimal akan tercapai dengan kebutuhan gizi yang tercukupi. Peranan ASI
dipengaruhi oleh asupan makanan. Kebutuhan akan zat gizi tidak sama bagi semua orang. Keseimbangan jumlah dan jenis zat gizi yang dibutuhkan berbagai kelompok
orang ditetapkan dalam sebuah daftar yang di revisi setiap lima tahun Soekirman, 2000.
Gizi dan pola makan ibu menyusui di Indonesia pada umumnya tidak baik, bahkan sering ibu yang menyusui mendapat gizi dengan mutu yang sama dengan ibu
yang tidak menyusui. Oleh sebab itu, kebutuhan gizi ibu yang menyusui tentu saja menjadi semakin meningkat, kebiasaan menyusui yang dilakukan oleh ibu-ibu
hendaknya perlu diperhatikan karena ASI merupakan makanan yang paling sempurna, dimana kandungan gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal Depkes RI, 2002.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Deri di kecamatan Singkil Tahun 2009 bahwa pantanganlarangan terhadap beberapa jenis makanan relatif tidak baik
karena asupan zat gizi ibu nifas manjadi sangat kurang yaitu sebanyak 91,1 ibu nifas defisit zat besi, sebanyak 73,4 ibu nifas defisit energi dan sebanyak 26,7 ibu
nifas defisit protein.
2.8. Tradisi Ketaring