BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Puskesmas Rundeng adalah salah satu puskesmas di Kota Subulussalam Propinsi Aceh Darussalam yang memiliki luas wilayah 342 km². Secara geografis
letak Kecamatan Rundeng sebagai wilayah kerja Puskesmas Rundeng adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sultan Daulat, Sebelah Selatan
berbatasan dengan Kecamatan Longkib, Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Trumon Aceh Selatan, dan Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Simpang
Kiri. Jumlah penduduk Kecamatan Rundeng pada tahun 2009 sebesar 11.893 jiwa
dengan 2.719 kepala keluarga yang terdiri dari 6.013 laki-laki dan 5.880 perempuan. Sebagian besar mata pencaharian penduduk di Kecamatan Rundeng adalah bertani,
sebahagian lagi nelayan, pedagang, pegawai negeri dan swasta. Sarana pelayanan kesehatan yang tersedia di wilayah Kecamatan Rundeng
terdiri dari sarana pelayanan kesehatan dasar yang ditujukan sebagai tempat pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat, yang dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan. Jumlah sarana pelayanan kesehatan dasar di Kecamatan Rundeng terdiri dari puskesmas sebanyak 1 unit, puskesmas pembantu sebanyak 3 unit, puskesmas
keliling sebanyak 1 unit, polindes sebanyak 9 unit. Jumlah tenaga kesehatan di kecamatan Rundeng sebanyak 49, dan tenaga kesehatan yang paling banyak adalah
Bidan yang berjumlah 20 orang paling sedikit yaitu tenaga Sarjana Kesehatan Masyarakat, dan Ahli Gizi.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Gambaran Umum Responden
Berdasarkan hasil wawancara dengan 29 responden, maka diperoleh karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan, dan tingkat
pendapatan.
4.2.1. Umur
Pengelompokan umur responden yang diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1. Distribusi Responden yang Mengikuti Tradisi Ketaring Berdasarkan Kelompok Umur di Kecamatan Rundeng Kabupaten Subulussalam
No Umur Jumlah
Persentase
1. 20-24 tahun
4 20,69
2. 25-29 tahun
10 44,83
3. 30-34 tahun
7 27,59
4. ≥ 35 tahun
3 6,90
Total 29 100,00
Dari Tabel 4.4. diperoleh jumlah responden yang paling banyak adalah berumur 25-29 tahun yaitu sebanyak 44,83, dan yang paling sedikit adalah
responden yang berumur 35 tahun sebanyak 6,90. ≥
4.2.2. Pendidikan
Pendidikan formal sangat penting karena dapat membentuk pribadi dengan
wawasan berfikir yang lebih baik. Tabel 4.2. Distribusi Responden yang Mengikuti Tradisi Ketaring Berdasarkan
Tingkat Pendidikan di Kecamatan Rundeng Kabupaten Subulussalam
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Persentase
1 Tamat SD
11 37,93
2 Tamat SLTP
12 41,38
3 Tamat SLTA
6 20,69
4 AkademiPerguruan Tinggi
0,00
Total 29 100,00
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan responden yang paling banyak adalah tamat SLTP 41,38, sedangkan pendidikan responden yang paling sedikit adalah tamat SLTA 20,69
dan tidak ada ditemukan responden yang memiliki tingkat pendidikan Akademi Perguruan Tinggi.
4.2.3. Jenis Pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang jenis pekerjaan responden yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3. Distribusi Responden yang Mengikuti Tradisi Ketaring Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Kecamatan Rundeng Kabupaten Subulussalam
No Jenis Pekerjaan
Jumlah Persentase
1. Ibu Rumah Tangga
15 51,72
2. Pegawai Negeri
1 3,45
3. Berdagang
3 10,34
4. Petani 10
34,48
Total 29 100,00
Pekerjaan dari 29 responden paling banyak adalah sebagai ibu rumah tangga ada 15 orang 51,72, petani 10 orang 34,48, berdagang 3 orang 10,34, dan
untuk pegawai negeri hanya 1 orang 3,45.
4.2.4. Tingkat Pendapatan
Pendapatan merupakan penentu utama yang berhubungan dengan kualitas makanan. Apabila penghasilan keluarga meningkat, penyediaan lauk pauk akan
meningkat pula mutunya.
Universitas Sumatera Utara
Table 4.4. Distribusi Responden yang Mengikuti Tradisi Ketaring Berdasarkan Tingkat Pendapatan Keluarga di Kecamatan Rundeng Kabupaten
Subulussalam No.
Tingkat Pendapatan Jumlah
Persentase
1 Sesuai UMP
12 41,38
2 Di bawah UMP
17 58,62
Total 29 100,00
Dari 29 responden terdapat 12 orang 41,38 memiliki pendapatan keluarga yang sesuai dengan UMP
≥ Rp. 1.300.000,-bulan, dan 17 orang 58,62 yang tingkat pendapatannya di bawah UMP Rp. 1.300.000,-bulan.
4.3. Pola Pemberian ASI
Pola pemberian ASI ibu nifas yang mengikuti tradisi Ketaring tergolong baik, hal tersebut diketahui dari hasil jawaban responden pada setiap item pertanyaan.
Deperoleh semua responden memberi ASI yang pertama keluar colostrum pada bayi, ibu memberi ASI 30 menit setelah melahirkan 65,50, dan pada saat
penelitian semua ibu masih memberi ASI kepada bayi, serta menyusui bayi setiap kali bayi menginginkan 86,20. Dari hasil wawancara juga diperoleh semua ibu
menyusui bayi dengan kedua payudara ibu dan sebagian besar 69,00 responden menyusui bayi dengan posisi yang benar yaitu s
eluruh badan bayi dihadapkan pada badan ibu dan ibu mendekap bayi di bawah payudara.
Meskipun demikian, masih ada ibu 34,5 yang memberi ASI 1-24 jam setelah melahirkan, 13,8 ibu menyusui bayi
berdasarkan kemauan hati ibu, dan sebagian besar ibu 55,2 menyusui selama 10 menit dalam satu kali menyusui. Dari hasil penelitian juga diperoleh bahwa semua
ibu memberi makan bayi selain ASI pada usia 6 bulan dan ASI yang diberi sampai usia bayi 1 tahun. Untuk lebih jelasnya berdasarkan 10 indikator pola pemberian
ASI dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Distribusi Responden yang Mengikuti Tradisi Ketaring Berdasarkan
Indikator Pola Pemberian ASI di Kecamatan Rundeng Kabupaten Subulussalam
No. Pola Pemberian ASI
Jumlah Persentase
1. − Ibu memberi colostrum pada bayi
− Ibu tidak memberi colostrum pada bayi 29
100,00 0,0
Total 29 100,00
2. − Ibu memberikan ASI 30 menit setelah melahirkan
− Ibu memberikan ASI 1-24 jam menit setelah melahirkan
19 10
65,50 34,50
Total 29 100,00
3. − Ibu yang masih memberi ASI kepada bayi
− Ibu tidak lagi memberi ASI kepada bayi 29
100,00 0,0
Total 29 100,00
4. − Ibu menyusui bayi setiap kali bayi menginginkan
− Ibu menyusui bayi sesuka hati ibu 25
4 86,20
13,80
Total 29 100,00
5. − Ibu menyusui dengan kedua payudara
− Ibu menyusui tidak dengan kedua payudara 29
100,00 0,0
Total 29 100,00
6. − Posisi ibu dan bayi saat menyusui yaitu seluruh
badan bayi dihadapkan pada badan ibu, ibu mendekap bayi di bawah payudara.
− Posisi ibu dan bayi saat menyusui yaitu bayi di pangkuan ibu dan hanya puting payudara ibu
berada di mulut bayi. 20
9 69,00
31,00
Total 29 100,00
7. − Ibu menyendawakan bayi setelah menyusui
− Ibu tidak menyendawakan bayi setelah menyusui 20
9 69,00
31,00
Total 29 100,0
8. − Ibu menyusui bayi 10-20 menit
− Ibu menyusui bayi 10 menit 13
16 44,80
55,20
Total 29 100,00
9. − Bayi diberi makanan selain ASI usia 6 bulan
− Bayi diberi makanan selain ASI usia
≤
6 bulan 29
0,0 100,00
Total 29 100,00
10. − ASI diberi sampai usia 2 tahun
− ASI diberi sampai usia 1 tahun 29
0,0 100,00
Total 29 100,00
Universitas Sumatera Utara
4.5. Pola Makan Ibu Nifas