Tingkat Konsumsi Protein Pola Makan Ibu Nifas yang Melaksanakan Tradisi Ketaring 1. Tingkat Konsumsi Energi

torbangun, daun pegagan, daun rajo-rajo, daun sadukung anak dan daun kancing baju. Apabila minuman tersebut sudah habis, dapat ditambahkan air untuk direbus kembali. Setelah tiga hari, daun-daun diganti dengan yang baru untuk dibuat rebusan kembali. Minuman ini bermanfaat untuk mengeluarkan darah kotor, mengeluarkan keringat sehingga badan jadi segar dan harum, juga dapat menghasilkan ASI dalam jumlah banyak.

5.2.2. Tingkat Konsumsi Protein

Bila dibandingkan dibandingkan dengan AKG Hasil Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 2004, seharusnya konsumsi protein sebesar 67 grhari, setelah ada penambahan sebanyak 17 gr, maka dari hasil penelitian ditemukan masih ada ibu nifas mengalami kekurangan protein yaitu sebanyak 27,59 dan tidak ada ditemukan ibu nifas yang tingkat konsumsi proteinnya baik. Hal ini dikarenakan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi masih kurang bila dibandingkan dengan yang seharusnya dikonsumsi ibu nifas. Sehingga kebutuhan protein ibu nifas tidak dapat terpenuhi. Kontribusi protein terbanyak diperoleh dari konsumsi ikan yang digorengdipanggang sampai kering. Sebagian kecil saja dari ibu nifas yang setiap hari mengonsumsi tempe dan tahu. Sedangkan makanan sumber protein lainnya seperti daging ayam yang hanya dikonsumsi oleh beberapa orang saja. Padahal sesungguhnya konsumsi protein sangat penting dan harus cukup bagi ibu nifas untuk mengganti jaringan yang telah rusak dan mengatur proses matabolisme serta melawan berbagai mikroba yang datang dari luar tubuh. Universitas Sumatera Utara Pola makan ibu nifas yang melaksanakan tradisi Ketaring, hasil pengamatan pada saat penelitian diperoleh bahwa ada beberapa ibu nifas yang hanya mengonsumsi nasi dan ikan saja. Adapun menu yang disajikan untuk satu hari yaitu nasi dan ikan yang digorengdipanggang sampai kering untuk sarapan pagi, makan siang dan makan malam. Ada juga ibu nifas yang sudah menambahkan sayuran pada menu makan siang dan malam. Menu yang disajikan untuk satu hari berupa nasi, ikan gorengpanggang dan sayur campur rebus terdiri dari daun katuk dan daun singkong. Ada juga ibu nifas yang sudah melengkapi menu makanan dengan sayuran ditambah makanan selingan seperti roti sebagai snack. Menu yang disajikan untuk satu hari berupa nasi, ikan goreng panggang, sayur campur rebus, roti serta susu. Meskipun ada beberapa ibu nifas dengan konsumsi pangan cukup bervariasi, namun jumlah yang dikonsumsi hanya sedikit dikarenakan ibu nifas sudah meminum minuman rempah mulai dari pagi hari sehingga mengurangi nafsu makan. Bagi ibu yang hanya mengonsumsi nasi dan ikan dikarenakan ikan yang dikonsumsi mudah didapatkan. Sedangkan ibu yang kurang mengonsumsi pangan hewani seperti daging disebabkan keluarga kurang mampu untuk membeli daging yang tergolong mahal, karena masih ada keluarga yang memiliki tingkat pendapatan rendah.

5.2.3. Frekuensi Makan Ibu Nifas

Dokumen yang terkait

Status Gizi dan Pola Pemberian Makan Bayi di Desa (Desa Jati Kesuma) Kab. Deli Serdang dan di Kota (Kelurahan Lalang) Kota Medan Tahun 2003

0 31 65

Gambaran Pola Pemberian Makanan Pendamping Asi Dan Status Gizi Anak Usia 0 - 24 Bulan Di Desa Alue Awe Kecamatan Muara Dua Kabupaten Aceh Utara

0 28 49

Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan dan Konseling Ibu Balita terhadap Status Gizi Balita Gizi Kurang Dari Keluarga Miskin di Kota Tebing Tinggi

5 53 120

Pengaruh Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) terhadap Status Gizi pada Bayi 6-12 Bulan di Kecamatan Medan Amplas

16 130 108

Gambaran Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI dan Tumbuh Kembang Anak Usia 0-24 Bulan di Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2004

0 38 79

Pola Pemberian Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var. Awak), Status Gizi Dan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Paloh Gadeng Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2011

12 113 94

Pengalaman Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Pembantu Tanjung Gusta Medan Tahun 2010

3 70 50

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pola Pemberian Asi, MP-ASI Dan Pola Penyakit Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Dusun III Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007

1 36 58

Pola Pemberian Makanan Bayi Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Ibu Pada Gakin Di Kelurahan Tangsi Kota Binjai Tahun 2006

0 33 67

Faktor-Faktor Yang Menghambat pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 0 – 6 bulan di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan

0 56 63