Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

masa mengikuti tradisi Ketaring ini kondisi ibu tampak pucat, hal ini disebabkan karena adanya pembatasan terhadap beberapa jenis makanan tertentu. Tradisi Ketaring telah berlangsung secara turun temurun dari sejak dahulu sampai sekarang. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik dan perlu melakukan kajian ilmiah mengenai pola makan ibu nifas di Kecamatan Rundeng sebagai salah satu kecamatan dari lima kecamatan yang ada di Kota Subulussalam, dengan komunitas penduduk asli terbesar di Kota Subulussalam. Masyarakat Rundeng tersebar di 23 desa atau gampong, dimana sebagian besar masyarakatnya sejak lama masih menganut tradisi Ketaring dibandingkan daerah-daerah lainnya yang ada di Kota Subulussalam.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pola pemberian ASI dan pola makan ibu nifas yang mengikuti tradisi Ketaring di Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam.

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pemberian ASI dan pola makan ibu nifas yang mengikuti tradisi Ketaring di Kecamatan Rundeng. Universitas Sumatera Utara

1.4.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik ibu nifas yang mengikuti tradisi Ketaring di Kecamatan Rundeng b. Untuk mengetahui tingkat konsumsi energi dan protein ibu nifas yang mengikuti tradisi Ketaring di Kecamatan Rundeng c. Untuk mengetahui pola pemberian ASI ibu nifas yang mengikuti tradisi Ketaring di Kecamatan Rundeng

1.5 Manfaat Penelitian

a. Sebagai informasi dan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Subulussalam dan pihak-pihak lain yang memiliki keterkaitan dalam penyusunan berbagai program, keputusan dan kebijakan yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak serta program-program lain yang saling berkoordinasi dan bersinergi seperti bagian gizi dan promosi kesehatan dalam usaha mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal di Kota Subulussalam. b. Sebagai bahan informasi untuk meningkatkan pengetahuan bagi ibu nifas agar mengonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhannya. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air Susu Ibu ASI ASI adalah makanan lengkap yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi bayi yang baru lahir dan pada umur selanjutnya, apabila diberikan dalam jumlah yang cukup Maclean, 1998. Asi juga merupakan makanan terbaik dan sempurna untuk bayi, karena mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi Dinkes Prop SU, 2005. Produksi ASI ditentukan oleh faktor nutrisi, frekuensi pengisapan dan faktor emosi. Jadi tidak ada pantangan dalam memilih makanan baik selama nifas ataupun menyusui. Terapkan pola makan seimbang dengan kombinasi Karbohidrat, Protein dan Lemak untuk produksi ASI. Jika Anda seorang vegetarian, lanjutkan penggunaan vitamin tambahan yang dianjurkan untuk kehamilan Sholihah, 2009.

2.1.1. Komposisi ASI ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok, antara lain zat putih telur,

lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormone, enzim, zat kekebalan, dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan yang lainnya. Cairan hidup yang mempunyai keseimbangan biokimia yang sangat tepat ini bagi suatu “simfoni nutrisi bagi pertumbuhan bayi” sehingga tidak dapat ditiru oleh buatan manusia. Air susu mamalia makhluk menyusui spesifik spesies, yaitu disesuaikan secara alamiah dengan kebutuhan untuk tumbuh kembang secara khusus bagi bayi setiap jenis spesies mamalia. Demikian khususnya sehingga komposisi, lokasi, Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Status Gizi dan Pola Pemberian Makan Bayi di Desa (Desa Jati Kesuma) Kab. Deli Serdang dan di Kota (Kelurahan Lalang) Kota Medan Tahun 2003

0 31 65

Gambaran Pola Pemberian Makanan Pendamping Asi Dan Status Gizi Anak Usia 0 - 24 Bulan Di Desa Alue Awe Kecamatan Muara Dua Kabupaten Aceh Utara

0 28 49

Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan dan Konseling Ibu Balita terhadap Status Gizi Balita Gizi Kurang Dari Keluarga Miskin di Kota Tebing Tinggi

5 53 120

Pengaruh Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) terhadap Status Gizi pada Bayi 6-12 Bulan di Kecamatan Medan Amplas

16 130 108

Gambaran Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI dan Tumbuh Kembang Anak Usia 0-24 Bulan di Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2004

0 38 79

Pola Pemberian Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var. Awak), Status Gizi Dan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Paloh Gadeng Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2011

12 113 94

Pengalaman Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Pembantu Tanjung Gusta Medan Tahun 2010

3 70 50

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pola Pemberian Asi, MP-ASI Dan Pola Penyakit Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Dusun III Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007

1 36 58

Pola Pemberian Makanan Bayi Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Ibu Pada Gakin Di Kelurahan Tangsi Kota Binjai Tahun 2006

0 33 67

Faktor-Faktor Yang Menghambat pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 0 – 6 bulan di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan

0 56 63