Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Menurut Gender

Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Seluruh Sekolah Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. TOTAL .138 180 .000 .965 180 .055 a. Lilliefors Significance Correction Perumusan hipotesis sebagai berikut: H : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H 1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal Hasil uji normalitas dengan Shapiro-Wilk pada taraf signifikasi = 0,05 menunjukkan P value = 0,055 0,05 atau H diterima. Dengan demikian data kemampuan berpikir kreatif matematis siswa berdistribusi normal.

C. Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi, pengujian validitas butir dan pengujian pengaruh langsung antar indikator kemampuan berpikir kreatif matematis. Hasil pengujian hipotesis disajikan sebagai berikut.

1. Validitas Konstruk

Hasil uji validitas butir loading faktor dengan CFA, disajikan pada tabel berikut. Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Butir loading factor dengan CFA Faktor Loading Factor t hitung t tabel Keputusan Fluency 0,986 18,408 1,96 Sig 0,961 17,409 1,96 Sig 0,978 18,135 1,96 Sig elaboration 0,986 17,571 1,96 Sig 0,990 17,681 1,96 Sig Flexibility 0,277 2,108 1,96 Sig 0,359 2,270 1,96 Sig 0,713 -0,576 1,96 Non Sig Originality 0,713 7,527 1,96 Sig 0,319 3,616 1,96 Sig 0,473 5,449 1,96 Sig Berdasarkan hasil uji loding faktor pada tabel 5.7, menunjukkan bahwa kecuali butir nomor 8, maka semua butir instrumen dinyatakan valid. 2. Reliabilitas Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Hasil Uji Reliabilitas Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis, disajikan pada tabel berikut. Tabel 5.9 Hasil Uji Reliabilitas Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Factor Jumlah Butir Construct Reliability Varians Extracted Fluency 3 0,952 0,952 Elaboration 2 0,976 0,976 flexibility 2 0,262 0,103 originality 2 0,410 0,278 Total 10 0,70 0,577 Secara keseluruhan bahwa hasil analisis reliabilitas konstruk dan varians ekstrak menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa memiliki kemampuan secara interval yang tergolong baik.Lampiran 22 hal 102. 3. Uji hipotesis pengaruh antar indikator Setelah uji-t Hasil analisis berkaitan dengan pengaruh langsung antar indikator kemampuan berpikir kreatif matematis disajikan pada tabel berikut. Tabel 6.1 Hasil Analisis Uji Hipotesis Pengaruh Antar Indikator Estimate S.E. C.R. P Label Elaboration --- Fluency ,235 ,054 3,234 ,001 Flexibility --- Fluency ,053 ,070 ,700 ,484 Flexibility --- Elaboration ,166 ,093 2,201 ,028 Originality --- Flexibility ,200 ,074 2,708 ,007 Originality --- Elaboration ,052 ,094 ,689 ,491 Originality --- Fluency ,080 ,069 1,068 ,285 Berdasarkan hasil analisis pada tabel 6.1 diperoleh: a Indikator fluency berpengaruh langsung positif terhadap indikator elaboration p = 0.001 0,05. b Indikator fluency tidak berpengaruh terhadap indikator flexibility p = 0,484 0,05 c Indikator elaboration berpengaruh langsung positif terhadap indikator flexibility p = 0,028 0,05 d Indikator flexibility berpengaruh langsung positif terhadap indikator originality p = 0,007 0,05 e Indikator elaboration tidak berpengaruh terhadap indikator originality p = 0,491 0,05 f Indikator fluency tidak berpengaruh terhadap indikator originality p = 0,285 0,05. Selanjutnya suku kesalahan error indikator endogen disajikan pada tabel berikut. Estimate S.E. C.R. P Label Fluency 3,925 ,415 9,460 e3 2,077 ,220 9,460 e1 3,212 ,339 9,460 e2 3,177 ,336 9,460 Secara grafis hasil pengujian koefisien jalur indikator eksogen dan indikator endogen disajikan pada diagram jalur berikut. Gambar 5.4 Diagram Jalur Hubungan antara butir dan indikator kemampuan berpikir kreatif matematis disajikan pada gambar berikut. Gambar 5.5 Hubungan butir dan indikator

D. Pembahasan

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Temuan penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan rata- rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa sebesar 50,27 atau tergolong rendah. Kemampuan tersebut dapat dilihat menurut sekolah, yaitu SMPN 1 sebesar 52,03, SMPN 2 sebesar 46,43, SMPN 8 sebesar 50,77, SMPN 9 sebesar 65,16, SMPN 11 sebesar 45,03, dan SMP IT sebesar 42,20. Dengan demikian kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMPN 9 relatif lebih baik dibandingkan SMP lainnya, walaupun masih tergolong rendah. Temuan penelitian ini, sejalan dengan penelitian Dini Kinanti Fardah 2012 yang tentang Analisis Proses dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Matematika Melalui Open-Ended, yang menemukan bahwa pola berpikir kreatif siswa kategori tinggi sebanyak