Pengaruh Harga Daging Sapi X4 terhadap permintaan daging sapi Pengaruh harga daging ayam X

5.2.4 Pengaruh Harga Daging Sapi X4 terhadap permintaan daging sapi

Y Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi berganda diperoleh koefisien regresi untuk harga daging sapi bernilai positif sebesar 3.165, angka ini menunjukkan bahwa peningkatan harga daging sapi sebesar Rp 1000, akan menyebabkan meningkatnya permintaan daging sapi sebesar 3,165 g. Hal ini menunjukkan bahwa antara harga daging sapi dengan permintaan daging sapi memiliki hubungan yang searah, artinya bila harga daging sapi meningkat, maka permintaan daging sapi akan meningkat. a. Pengujian H 1 : b 4 0 terdapat pengaruh harga daging sapi X 4 terhadap permintaan daging sapi Y yang bernilai positif. b. Ketentuan H o : ditolak, jika T hitung T tabel , atau Sig α H 1 : ditolak, jika T hitung T tabel , atau Sig α c. Kesimpulan Pada tingkat kepercayaan 95 harga daging sapi menunjukkan nilai t hitung sebesar 1.074 t tabel = 2.2622 atau α untuk harga daging sapi sebesar 0.362 0.05. dengan demikian dapat disimpulkan terima H o T hitung T tabel , atau Sig α, yang berarti harga daging sapi X 4 tidak memiliki pengaruh yang nyata atau signifikan secara statistik terhadap permintaan daging sapi Y 48 Gambar 7. Daerah penentuan Ho Variabel Harga Daging Sapi. 3,165 -3,165 Daerah H ditolak Daerah H ditolak 2.2622 Daerah Ho diterima Meningkatnya harga daging sapi yang diimbangi dengan bertambahnya kualitas daging sapi, juga disertai meningkatnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi permintaan daging sapi b 4 0. Menurut Simamora 2004: 14 konsumen lebih menyukai produk yang lebih berkualitas dan memberikan fitur yang lebih banyak.

5.2.5 Pengaruh harga daging ayam X

5 terhadap permintaan daging sapiY Berdasarkan perhitungan hasil regresi berganda didapat koefisien regresi harga daging ayam bernilai negatif sebesar -0.781. angka ini menunjukkan hubungan yang terbalik antara harga daging ayam dengan permintaan daging sapi. Ini menyatakan bahwa setiap peningkatan harga daging ayam sebesar Rp.1000,-, akan menyebabkan penurunan permintaan daging sapi sebesar 781 gr. atau sebaliknya jika harga daging ayam meningkat sebesar Rp.1000 maka akan menyebabkan permintaan daging sapi akan menurun sebesar 781 gr. 49 a. Pengujian H o : b 5 0 tidak terdapat pengaruh harga daging ayam X 5 terhadap permintaan daging sapi Yyang bernilai negatif. b. Ketentuan H o : ditolak, jika T hitung T tabel , atau Sig α H 1 : ditolak, jika T hitung T tabel , atau Sig α c. Kesimpulan Pada tingkat kepercayaan 95 harga daging ayam menunjukkan nilai t hitung sebesar -0.388 t tabel = 2.2622 atau α untuk harga daging ayam sebesar 0.724 0.05. dengan demikian dapat disimpulkan terima H o T hitung T tabel , atau Sig α, yang berarti bahwa harga daging ayam X 5 tidak memiliki pengaruh yang nyata atau signifikan secara statistik terhadap permintaan daging sapi Y. Gambar 8. Daerah penentuan Ho variable harga daging ayam Meningkatnya atau menurunya harga daging ayam tidak serta merta mempengaruhi permintaan daging sapi dikarenakan bagi masyarakat yang Daerah H ditolak Daerah Daerah terima Ho Ho ditolak 0.388 2.2622 -0,388 50 memiliki pendapatan menengah keatas akan terus mengkonsumsi daging ayam. Secara umum bila harga daging ayam meningkat, maka permintaan daging ayam akan menurun, penurunan harga daging ayam ini bila sebagai barang substitusi dengan daging sapi maka akan meningkatkan permintaan daging sapi, seharusnya peningkatan harga daging ayam akan diikuti peningkatan permintaan daging sapi searah, tetapi yang terjadi berdasarkan hasil analisis bahwa peningkatan harga daging ayam menurunkan permintaan daging sapi disini terjadi hubungan yang terbalik. Dengan demikian posisi harga daging ayam bukan pada posisi substitusi tetapi sebagai barang komplementer, dimana daging sapi dikonsumsi bersama- sama dengan daging ayam, kondisi ini terjadi pada kalangan masyarakat dengan tingkat pendapatan tinggi atau menengah keatas b 5 0.

5.2.6 . Pengaruh tingkat pendapatan X