Artinya: “siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:
Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?.” Q.S.Fusilat:33
Lisan memang menjadi alat yang sangat utama karena kekuatan ucapan perkataan manusia dapat membuat orang mengikuti suatu perbuatan.
Adapun dakwah yang dimaksud dengan dakwah bil al lisan adalah memanggil, menyeru, ke jalan Tuhan untuk kebahagiaan hidup di Dunia dan
Akhirat, tentunya dengan menggunakan bahasa sesuai keadaan mad’u dalam berdakwah.
50
b. Dakwah Bi Al-Qalam Dalam konteks ini Al-Qur`an mempunyai dua fungsi. Pertama, sebagai
alat komunikasi atau komunikasi ide yang produknya berupa ilmu pengetahuan. Kedua, sebagai alat komunikasi ekspresi yang produknya
berupa karya seni.
51
c. Dakwah Bi Al-Hal Dakwah Bil Al-Hal merupakan sebuah metode dakwah yakni metode
dakwah dengan mengunakan metode nyata. Islam memerintahkan manusia mengambil teladan dari orang-orang yang berfikir. Ahli kebenaran dan
mereka yang berakidah lurus.
52
Hal ini terdapat dalam surat Al-Ahzab ayat 21:
50
Musthofa Mansur, Teladan di Media Dakwah, Solo: Era Intermedia, 2000, h.42
51
Suff Kasman , Jurnalisme Universal Menelusuri Prinsip-Prinsip Dakwah Bi Al-Qalam Dalam Al-qur`an, Jakarta: Teraju, 2004 h. 219.
52
Ibid., h. 120
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat
Allah dan kedatangan hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. Q.S.Al-Ahzab:21
38
BAB III PROFIL RAHMAH EL YUNUSIYAH
A. Riwayat Hidup Rahmah El Yunusiyah
Rahmah El Yunusiyah lahir di sebuah rumah gadang jalan Lubuk Mata Kucing, Kanagarian Bukit Surungan, Padang Panjang, pada hari Jum’at tanggal
29 Desember 1900 M, bertepatan dengan tanggal 1 Rajab 1318 H. Ayahnya bernama Syekh Muhammad Yunus dan ibunya Rafi’ah. Lahir sebagai anak
terakhir dari lima bersaudara yaitu Zainuddin Labay, Mariah, Muhammad Rasyad, dan Rihanah. Selain itu Rahmah masih mempunyai saudara lain dari ibu, yaitu
Abdus Samad, Hamidah, Pakih Bandaro, Liah, Aminuddin, Safiah, Samihah dan Kamsiah.
1
Ayah Rahmah El Yunusiyah, Syekh Muhammad Yunus adalah seorang ulama besar di zamannya. Syekh Muhammad Yunus menjabat sebagai seorang Qadli di
negeri Pandai Sikat dan Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah al-Khalidiyah. Selain itu Syekh Muhammad Yunus juga ahli ilmu falak dan hisab. Ia pernah menuntut
ilmu di tanah suci Mekkah selama 4 tahun. Ulama yang masih ada darah keturunan dengan pembaharu Islam yang juga seorang tokoh Paderi Tuanku Nan
Pulang di Rao.
2
Adapun ibunda Rahmah El Yunusiyah yang biasa disebut Ummi Rafi’ah, nenek moyangnya berasal dari negeri Langkat atau Ampek Angkek, Bukittinggi
Kabupaten Agam dan pindah ke bukit Surungan Padang Panjang pada abad XVIII
1
Aminuddin Rasyad.dkk, H.RAHMAH EL YUNUSIYYAH DAN ZAINUDDIN LABAY EL YUNUSY Dua Tokoh Bersaudara Tokoh Pembaharu Sistem Pendidikan di Indonesia Riwayat
Hidup, Cita-Cita, dan Perjuangannya,Jakarta: Pengurus Perguruan Diniyyah Puteri Perwakilan Jakarta,1991h.37
2
Ibid.h.35
M yang lalu. Ummi Rafi’ah masih berdarah keturunan ulama, empat tingkat diatasnya masih ada hubungan dengan mamak Haji Miskin, sang pembaharu
gerakan Paderi. Ummi Rafi’ah yang bersuku Sikumbang adalah anak keempat dari lima bersaudara. Ia menikah dengan Syekh Muhammad Yunus saat berusia
16 tahun, sedangkan Syekh Muhammad Yunus berusia 42 tahun.
3
1. Masa Kanak-Kanak Rahmah El Yunusiyah Dari silsilah keturunan Rahmah El Yunusiyah nampak bahwa ia berasal
dari keturunan ulama. Pada masa kecil Rahmah terkenal sebagai anak yang keras hati, berkemauan kuat dan bercita-cita tinggi. Kehendaknya pantang
dihalangi. Dia sanggup menangis berjam-jam apabila keinginannya tidak terpenuhi. Sejak kecil kepribadiannya yang kuat dan jiwa besarnya sudah
tampak menonjol. Dari kecil Rahmah El Yunusiyah sudah menyayangi pekerjaan masak
memasak, berbagai macam kerajinan tangan dan menggunting serta menjahit pakaiannya sendiri. Waktu kecilnya itu dia sering sakitan, yang menyebabkan
badannya kurus dengan kulit kering kahitam-hitaman, sehingga sampai umur lima tahun masih suka menyusu kapada ibunya dan minta di gendong oleh
kakaknya mariah. Kelahiran Rahmah El Yunusiyah dan lima saudaranya dibidani oleh kakak
ibu mereka yang bernama Kudi Kurai Hajjah Khadijah yang memang mempunyai
profesi sebagai
dukun beranak.
Konon kelahiran
pemimpinperintis kemerdekaan mantan Perdana Mentri Republik Indonesia alm. Bapak Sutan Syahrir yang lahir di Padang Panjang pada tahun 1909 dan
3
Ibid.h.36
rumah orang tuanya berdekatan dengan rumah orang tua Rahmah, juga dibidani oleh Ibu Hajjah Khadijah Kudi Urai.
4
2. Kepribadian Rahmah El Yunusiyah Rahmah El Yunusiyah yang dari hari ke hari tumbuh menjadi gadis
remaja, mempunyai sifat sangat pemalu. Sifatnya inilah yang membawa dirinya jarang bergaul sesama kawan-kawannya. Tapi rupanya sifat
pemalunya ini pulalah yang membawanya menjadi insan yang berwibawa di kemudian hari dan dapat menguasai berbagai masalah yang ditanganinya,
sehingga ia berlapang hati dalam kerumitan dan kesukaran yang menimpa dirinya.
Tempaan pengalaman hidup telah membentuk kepribadian Rahmah El Yunusiyah menjadi seorang yang tabah, penuh toleransi dan teguh pendirian,
serta berkeimanan yang kuat, akidah yang tanguh dan ketakwaan yang kokoh. Untuk mewujudkan cita-citanya dan bila menghadapi kesulitan, dia
mungkin ber-taqarrub dan mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan salat tahajjud dan bermunajad di kesunyian malam.
Sifat penyayang yang dimiliki Rahmah El Yunusiyah tidak terbatas hanya sesama manusia saja, akan tetapi juga kepada berbagai macam hewan.
Pekerjaan apapun yang dihadapinya, dilakukannya dengan rasa tanggung jawab, tanpa mengenal mundur dan putus asa.
4
Ibid.h.37