Metode Dakwah Rahmah El Yunusiyah Materi Dakwah Rahmah El Yunusiyah

d. Pelajaran Jahit – Menjahit 1 Menimbulkan jiwa kreasi dan kemauan menciptakan keindahan dalam menata warna, bentuk dan susunan. 2 Menimbulkan gairah menggunting dan menjahit pakaian sendiri, serta menisik, manambal, dan mereparasi pakaian yang robek dan usang, jangan membiasakan membuang atau tidak mau memakai pakaian yang sudah robek atau lusuh. e. Pelajaran PPPK Ilmu Perawatan Kebidanan Untuk menanamkan jiwa sosial, tabah, berani dan sopan santun. Suka menolong sesama manusia di masa kesusahankesulitan, tanpa membedakan bangsa dan agama, terutama dalam menghadapi suatu peristiwa mendadak atau kecelakaan. f. Pelajaran Kesenian Diberikan untuk membentuk jiwa dan pribadi supaya berbudi, lembut dan menyenangkan. Seni adalah indah. Mempelajari seni berarti mempelajari dan mengenali keindahan. Dan dengan menghayati hal-hal yang indah, orang dapat terhindar dari sifat-sifat dan kerja kasar, keras dan buruk. g. Pelajaran – pelajaran kereampilan yang diberikan sebagai mata pelajaran ektra kurikuler, kelak dikemudian hari akan sangat berguna sebagai alat penunjang yang tidak kecil artinya bagi para alumni Perguruan Diniyyah Puteri dalam menghadapi tantangan hidup dunia ini. 13 13 Ibid.h.160 Itu semua pelajaran tambahan keterampilan yang diperlukan bagi seorang wanita yang berguna dalam kehidupan sehari-harinya. Seperti yang dikatakan oleh Pak Fauzan, “Memberikan kepada mereka keterampilan, bukan saja di bidang agama, misalnya jahit menjahit, bordir dan segalanya juga menjadi program di Diniyah, itu juga sudah termasuk dakwah. Melatih anak-anak untuk mampu melakukan bantuan pertolongan P3K kepada masyarakat melalui palang merah asal itu semua di lakukan atas dasar karena Allah itu juga dakwah. Jadi kegiatan dakwah juga termasuk membela negara, sebenarnya dia itu juga pejuang itu dakwah, jadi dakwah itu bagi Rahmah bukan hanya duduk di kursi dengan menceramahi orang, lakukanlah kegiatan apa saja dan sampaikan ke orang itu bisa berbentuk suri teladan yang sukses, bisa dengan melakukan perbuatan yang baik itu sudah dakwah juga. Membikin lembaga- lembaga pendidikan, membikin usaha, membikin keterampilan semua itu dakwah, jadi kalau dikatakan dakwah yang dilakukan Diniyah dan Rahmah, itu mencakup seluruh aspek kehidupan yang bisa dilakukannya yang semua didasarkan karena Allah itu sudah termasuk dakwah bagi Rahmah. Menjaga diri dari perbuatan tercela, berbuat baik sesuai agama itu dakwah. Gambaran Rahmah terhadap dakwah itu sangat besar. Dakwah yang dilakukan Rahmah itu tujuannya bagaimana Islam itu benar-benar rahmatan lil’alamin itu benar-benar dinikmati orang itu adalah dakwah Islam yang sebenarnya. Menjadikan Islam rahmatan lil’alamin itu bisa dengan perbuatan bisa dengan sikap. Bisa juga dengan kita berbicara, bisa juga dengan kita tidak berbicara tetapi berbuat sesuatu yang bisa menenangkan hati orang”. 14 Nampaklah dengan jelas bahwa materi dakwah Rahmah El Yunusiyah mencakup seluruh aspek kehidupan manusia dimana semua itu dilakukan berdasarkan karena Allah semata.

7. Media Dakwah Menurut Rahmah El Yunusiyah

Menurut Pak Fauzan, “Dakwahnya tidak terbatas, dia menjadikan seluruh anak didiknya menjadi da’iyah yang bukan hanya di atas mimbar, dai’yah itu bisa di pasar, bisa di rumah tangga, bisa juga di tempat kerja untuk bisa menjadi 14 Hasil wawancara dengan Prof.Dr. Fauzan M.A selaku menantu Rahmah El Yunusiyah. Rabu, 11 Mei 2011. yang demikian dapat terwujud melalui jalur pendidikan, tanpa dididik tidak akan bisa”. 15 Jadi media dakwah yang digunakan Rahmah El Yunusiyah nampak jelas dan nyata dengan berdirinya sebuah lembaga pendidikan khusus puteri yaitu Pondok Pesantren Modern Khusus Puteri Perguruan Diniyyah Puteri di Padang Panjang. Guna mencetak kader-kader yaitu wanita-wanita berjiwa Islam yang tangguh yang mempunyai modal pendidikan yang layak seperti yang dicita-citakan Rahmah El Yunusiyah. Landasan ideal dari pelaksanaa cita-cita Rahmah El Yunusiyah itu adalah Al-Qur`an dan As-sunnah. Untuk menjadikan seorang berimankan Islam, berakidahkan akidah Islam dan berbudi pekerti akhlak Islam, haruslah mendidik dan mengajarkan semua itu kepadanya melalui pendidikan kitab suci Al-Qu`anul Karim dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Untuk mencapai cita-citanya itu Rahmah El Yunusiah berjuang melalui pendidikan dan dakwah. Pendidikan diberikan melalui lembaga Pendidikan Diniyyah Piteri yang beliau dirikan dan pimpin sejak 1 November 1923. Disamping itu, dakwah pelajar-pelajar yang telah mengikuti latihan-latihan pidato dan dakwah di Perguruan tersebut. 16

C. Aktivitas Dakwah Rahmah El Yunusiyah

Segala sesuatu yang berhubungan dengan segala kegiatan manusia disebut aktivitas, aktivitas juga tidak terlepas dari organ-organ tubuh secara keseluruhan. 15 ibid 16 Aminuddin Rasyad.dkk, H.RAHMAH EL YUNUSIYYAH DAN ZAINUDDIN LABAY EL YUNUSY Dua Tokoh Bersaudara Tokoh Pembaharu Sistem Pendidikan di Indonesia Riwayat Hidup, Cita-Cita, dan Perjuangannya,Jakarta: Pengurus Perguruan Diniyyah Puteri Perwakilan Jakarta,1991h.101. Aktivitas dakwah merupakan suatu kegiatan juru dakwah dalam mengemban misi dakwahnya untuk mengubah mad’unya ke jalan Allah swt secara bertahap menuju kehidupan yang Islami. Bentuk–bentuk aktivitas dakwah yang dilakukan Rahmah El Yunusiyah seperti apa yang dikatakan oleh Pak Fauzan, “Tidak hanya dengan bentuk tertentu, dakwah itu harus meresap dengan dalam seluruh bentuk kegiatan tetap dalam motovasi yang sama ibtidaa il mardhatillah semua itu karena Allah”. 17 Setelah berdirinya Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang pada tanggal 1 Nobember 1923, ada beberapa ibu-ibu yang sudah berumahtanga datang kepada Rahmah El Yunusiyah supaya mereka bisa belajar juga seperti yang di ajarkan pada murud-muruinya di Diniyah Puteri, karena mereka belum mendapatkan kesempatan bersekolah waktu mudanya, lalu Rahmah El Yunusiyah mendirikan Sekolah Manyasa untuk mereka dengan kurikulum yang sama dan dengan guru yang sama dengan sekolah Diniyyah Puteri cuman waktunya saja yang berbeda, Diniyyah Puteri sekolah di pagi hari sedangkan Sekolah Manyasa di sore hari. Sebagaimana wawancara dengan Pak Fauzan, “Maka untuk yang sudah menikah dan yang sudah janda mereka datang kepada bu Rahmah, “kak kalau mereka yang muda-muda sudah mendapatkan sekolah lalu bagaimana dengan kami yang ingin bersekolah juga belajar?”, lalu bu Rahmah mendirikan sore hari sekolah yang bernama sekolah Manyasa sama dengan sekolah paket A,B,C sekarang tetapi kurikulumnya sama dengan pagi, gurunya juga sama tetapi hanya waktunya saja yang sore. Jadi kalau sekarang kita mengenal paket A,B,C Rahmah telah mendahuluinya pada tahun 1923. Pagi formal, sore sekolah Manyasa. Dinamakan sekolah Manyasa karena orang itu belum sempat sekolah sebelumnya makanya dikejarkan”. 18 17 Ibid. 18 Hasil wawancara dengan Fauzian Fauzan Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang sekaligus cucu Rahmah El Yunusiyah. Rabu, 23 Maret 2011