Pemikiran Dakwah TINJAUAN TEORITIS
4. Taraf penemuan atau pemahaman, dalam tahapan ini ditemukan cara pemecahan masalah.
5. Menilai, menyempurnakan dan mencocokan hasil pemecahan. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pemikiran seseorang
adalah : 1. Kemampuan seseorang dalam melihat dan memahami suatu permasalahan.
2. Situasi yang sedang dialami dan disituasi luar yang dihadapi. 3. Pengalaman-pengalaman.
4. Kecerdasan.
43
Dengan demikian, kaitannya dengan dakwah yang sudah dijelaskan di atas, pemikiran dakwah dapat dipahami sebagai kumpulan ide, konsep atau
abstraksi tentang berbagai unsur dakwah seperti hakikat tujuan, subjek, materi, metode, media dan organisasi dakwah yang dihasilkan melalui persentuhannya
dengan realitas di sekelilingnya, dan berusaha mencari solusi atas berbagai problem dakwah yang dihadapinya, sehingga dapat mengubah masyarakat
menjadi lebih baik dari sebelumnya. 2. Sumber Pemikiran Dakwah
Adapun sumber pemikiran dakwah Islam, sebagaimana telah dijadikan rujukan oleh para ulama, fuqaha, muballihgin adalah sebagai berikut :
a. Al-Qur`an Al-Qur`An adalah kitab suci umat Islam yang menjadi sumber ajaran
yang bersifat sempurna. Karenanya pemikiran manusia harus sesuai dengan
43
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004 h.46.
pokok-pokok ajaran Islam yang utama yang tertuang dalam Al-Qur’an. Al- Qur`an menjadi sumber bagi pemikiran dakwah. Menurut Sayyid Quthub,
Al-Qur`an adalah kitab dakwah yang diturunkan untuk membimbing manusia ke jalan Allah dan menjadi sistem hidup bagi seluruh manusia.
44
Dalam Al-Qur`an terkandung aspek pemikiran dakwah yang meliputi filosofi, metodologi, dan pola-pola dakwah. Di samping itu, Al-Qur`an juga
menjadi sumber utama materi dakwah yang disampaikan seorang da’i. Kekuatan Al-Qur`an sebagai sumber dakwah dapat dilihat dari empat aspek.
Pertama, Al-Qur`an merupakan kitab dakwah yang bersifat umum, yang menjadi panduan sekaligus rujukan utama bagi para da’i. Kedua, Al-Qur`an
merupakan undang-undang yang bersifat konferhensif mencakup segala hal. Ketiga, Al-Qur`an telah menempuh berbagai jalan dan pola dalam
menghadapi problematika kehidupan manusia. Artinya seorang da’i harus merujuk kepada Al-Qur`an dalam menghadapi berbagai problem yang
dihadapi di tengah masyarakatnya. Keempat, Al-Qur`an harus dijadikan pemimpin atau iman sepanjang sejarah untuk membimbing umat Islam dari
generasi ke generasi. b. Hadits
Selain ayat-ayat Al-Qur`an, yang menjadi sumber pemikiran dakwah ada pula yaitu hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang shahih dan
diriwayatkan oleh orang-orang yang shahih orang-orang yang dipercaya dalam menriwayatkan hadits. Dimana menjelaskan akan kewajiban umatnya
44
A.Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub, h.187
untuk bebuat baik dan mencegah dari perbuatan dilarang. Sebagai mana terdapat dalam hadits riwayat Imam Muslim.
لﺎﻗ ﮫﻨﻋ ﷲا ﻲﺿر يرﺪﺨﻟا ﺪﯿﻌﺳ ﻲﺑا ﻦﻋ :
ﻰﻠﺻ ﷲا لﻮﺳر ﺖﻌﻤﺳ لﻮﻘﯾ ﻢﻠﺳو ﮫﯿﻠﻋ ﷲا
: ْﻦَﻣ
ىَاَر ِﻣْﻨ
ُﻜ ْﻢ
ُﻣْﻨ َﻜ
ًﺮ ا
َﻓْﻠ ُﯿَﻐ
ﱢﯿ ُﺮ
ِﺑَﯿ ِﺪِه
, َﻓِﺎ
ْن َﻟْﻢ
َﯾ ْﺴ
َﺘ ِﻄ
ْﻊ َﻓِﺒ
ِﻠ َﺴ
ِﻧﺎ ِﮫ
, َﻓِﺎ
ْن َﻟ
ْ ﻢ َﯾ
ْﺴ َﺘ
ِﻄ ْﻊ
َﻓِﺒ َﻘْﻠ
ِﺒِﮫ ,
َو َذِﻟ
َﻚ َا
ْﺿ َﻌ
ُﻒ ِﻻا
ْﯾَﻤ نﺎ
. هاور
ﻢﻠﺴﻣ
Artinya:“barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah dia mencegah dengan tangannya dengan kekuatan atau
kekuasaan; jika ia tidak sanggup dengan demikian sebab tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan; maka dengan lidahnya; dan jika
dengan lidahnya tidak sanggup, maka cegahlah dengan hatinya, dan dengan demikian itu adalah selemah-lemahnya iman”. HR.
Muslim.
45
Selemah-lemahnya keadaan seseorang, setidak-tidaknya ia masih tetap berkewajiban menolak kemungkaran dengan hatinya, kalau ia masih
dianggap Allah sebagai orang yang masih memiliki iman, penolakan kemungkaran dengan hati tempat bertahan manimal benteng penghabisan
tempat berdiri.
46