d. Animasi Jepang Anime
Berbeda dengan animasi Amerika, animasi Jepang tidak semua diperuntukkan untuk anak-anak karena ada pula yang khusus diperuntukkan
untuk orang dewasa Bordwell, 2003: 164-173. Berdasarkan jenis-jenis film animasi yang telah disebutkan diatas, maka film
Animasi Upin dan Ipin termasuk kedalam jenis film animasi 3 Dimensi 3D karena film animasi ini karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata,
mendekati wujud manusia aslinya. Hal ini terlihat dari gaya berjalan yang diperlihatkan tokoh, pakaian yang mereka gunakan, rumah tempat tinggal, dan
benda-benda kepemilikikan lainnya yang seolah benar-benar hidup.
II.6 Teori SOR
Pada awalnya teori ini dikenal dengan teori Stimulus-Response, akan tetapi kemudian DeFleur menambahkan Organism dalam bagiannya sehingga
menjadi SOR. Unsur-unsur dasar dalam teori ini terdiri dari stimulus yakni rangsangan atau dorongan berupa pesan. Organism yakni manusia atau seorang
penerima receiver. Response yaitu reaksi, efek, pengaruh atau tanggapan. Teori Stimulus-Response S-R, atau dikenal dengan teori SOR adalah
model komunikasi yang paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin ilmu psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut
menggambarkan hubungan Stimulus-Response Mulyana, 2005: 132. Teori ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana,
dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian
Universitas Sumatera Utara
seseorang dapat menjelaskan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience Bungin, 2006 : 275.
Hosland, et al 1953 mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakikatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut
menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari : a.
Stimulus rangsangan yang diberikan pada organism dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti
stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organism berarti ada perhatian
dari individu dan stimulus tersebut efektif. b.
Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organism diterima maka ia mengerti, stimulus ini dapat dilanjutkan kepada proses berikutnya.
c. Setelah organism mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan
untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya bersikap. d.
Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut
perubahan perilaku. Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila
stimulus rangsang yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan
harus dapat meyakinkan organism. Dalam meyakinkan organism ini, faktor
Universitas Sumatera Utara
reinforcement memegang peranan penting. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada 3 variabel penting, yaitu :
a. Perhatian b. Pengertian, dan
c. Penerimaan Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima
atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan
inilah yang mekanjutkan proses berikutnya . setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap Effendy, 2003:
255-256. Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku
tergantung pada kualitas rangsang stimulus yang berkomunikasi dengan organism. Dalam prinsip SOR secara gamblang dijelaskan tentang sebuah proses
belajar, dimana efek adalah suatu reaksi khusus yang timbul akibat stimulus tertentu yang artinya bahwa orang-orang dapat memprediksi ketertarikan yang
erat antara pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa terhadap reaksi yang akan muncul dalam diri penerima receiver akibat pesan tersebut Amir,
2006: 55. Teori SOR ini bilamana dikaitkan dengan penelitian yang dilakukan, yakni
tentang film animasi Upin Ipin di TPI dengan minat menonton anak SD MIS Al- Mukhlisin, maka :
Universitas Sumatera Utara
a. Stimulus atau pesannya adalah film animasi Upin Ipin di TPI
b. Organism atau komunikannya adalah anak SD MIS Al-Mukhlisin
c. Stimulus atau efeknya adalah adanya perubahan yang dialami oleh
komunikan. Dalam hal ini perubahan yang dimaksud adalah timbulnya ketertarikan dan
minat menonton anak SD MIS Al-Mukhlisin Tanjung Morawa
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah Swasta SD MIS Al-Mukhlisin berlokasi dijalan Medan Tanjung Morawa, Km 12,5 Gang Suka Mulia, Dusun VI. Sekolah
ini terletak di: -
KelurahanDesa : Bangun Sari
- Kecamatan
: Tanjung Morawa -
Kabupaten : Deli Serdang
- Propinsi
: Sumatera Utara Sekolah ini dibangun diatas tanah seluas 30.000 meter, dan pada tahun 2000
bertambah 15.000 meter, sehingga luas keseluruhannya menjadi 45.000 meter yang didalamnya mencakup gedung sekolah, asrama, dan mesjid. Yayasan Al-
Mukhlisin terdiri dari sekolah Taman Kanak-kanak TK, SD, SMP, maupun SMA. SD MIS AL-Mukhlisin terdiri dari 6 kelas dimana jumlah siswa-siswi nya
sebanyak 261 orang. Jumlah guru yang mengajar disana sebanyak 29 orang yang diketuai oleh Kepala MIS, Wakil Kepala MIS, dan Pembantu Kepala Sekolah
PKS.
Universitas Sumatera Utara