METODOLOGI PENELITIAN Film Animasi Upin & Ipin di TPI dan Minat Menonton Anak (Studi Korelasional Pengaruh Film Animasi Upin & Ipin di TPI Terhadap Minat Menonton Anak SD MIS Al-Mukhlisin Jl. Medan Tanjung Morawa Km 12,5 Desa Bangun Sari Kota Tanj

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah Swasta SD MIS Al-Mukhlisin berlokasi dijalan Medan Tanjung Morawa, Km 12,5 Gang Suka Mulia, Dusun VI. Sekolah ini terletak di: - KelurahanDesa : Bangun Sari - Kecamatan : Tanjung Morawa - Kabupaten : Deli Serdang - Propinsi : Sumatera Utara Sekolah ini dibangun diatas tanah seluas 30.000 meter, dan pada tahun 2000 bertambah 15.000 meter, sehingga luas keseluruhannya menjadi 45.000 meter yang didalamnya mencakup gedung sekolah, asrama, dan mesjid. Yayasan Al- Mukhlisin terdiri dari sekolah Taman Kanak-kanak TK, SD, SMP, maupun SMA. SD MIS AL-Mukhlisin terdiri dari 6 kelas dimana jumlah siswa-siswi nya sebanyak 261 orang. Jumlah guru yang mengajar disana sebanyak 29 orang yang diketuai oleh Kepala MIS, Wakil Kepala MIS, dan Pembantu Kepala Sekolah PKS. Universitas Sumatera Utara III.1.1 Sejarah Ringkas Yayasan Pendidikan Almukhlisin Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al-Mukhlisin merupakan satu bagian dari lembaga pendidikan yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Al- Mukhlisin yang termasuk deretan usaha yang dikembangkan Bapak Alm. H. Muhammad Arbie di Medan Sumatera Utara. Dengan dasar rasa syukur kepada Ilahi, motivasi yang tinggi, sabar dan tawakal, dimulai dari usaha sederhana dan kecil, lalu mendirikan toko buku Maju yang dilengkapi dengan percetakan, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi PT Maju Medan Cipta, Hotel Garuda Plaza Garuda Citra Hotel, RSU Permata Bunda dan Klinik Spesialis Bunda, selanjutnya melangkah kejenis usaha sosial dan merupakan amal shaleh yang terpuji mendirikan Yayasan Al-Mukhlisin pada hari Senin, 12 Agustus 1996. Sekolah ini terdaftar pada Piagam Departemen Agama Kabupaten Deli Serdang Nomor : Kd.02013-bPP.00.7162006, pembukaannya diresmikan oleh Mentri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Menko Kesra. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al-Mukhlisin sebagai bentuk satuan pendidikan dasar diharapkan memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun, membentuk, membina dan mengarahkan anak didik menjadi manusia yang seutuhnya. Untuk itu sekolah ini menerapkan sistem terpadu dengan penerapan program full day school system. Yang dimaksud program terpadu adalah program yang memadukan antara program pendidikan umum dan pendidikan agama, antara pengembangan potensi intelektual fikriyah, emosional ruhiyah dan fisik jasadiyah. Antara sekolah, orang tua dan masyarakat sebagai pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap dunia pendidikan. Universitas Sumatera Utara Pemaduan program pendidikan umum dan agama dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif artinya porsi program pendidikan umum dan program pendidikan agama diberikan secara seimbang. Secara kualitatif berarti pendidikan umum diperkaya dengan nilai-nilai agama dan pendidikan agama diperkaya dengan muatan-muatan yang ada dalam pendidikan umum. III.1.2 Akreditasi Dalam akreditasi yang dilakukan oleh Tim Akreditasi Kandepag Deli Serdang dengan hasil yang tertuang didalam Surat Keputusan dan Piagam Akreditasi, MIS Al-Muhklisin memperoleh nilai Akreditasi B. III.1.3 Visi dan Misi Visi : SD MIS Al-Mukhlisin dibangun atas dasar keyakinan, bahwa proses pendidikan bertolak dari dan menuju fitrah manusia yang hakiki sebagai hamba Allah. Dalam arti, pendidikan merupakan proses pencarian jati diri manusia dan proses memanusiakan manusia. Dalam arti proses pendidikan manusia diposisikan dan diperlakukan sebagai manusia, yang memiliki potensi, ciri, dan karakteristik yang unik. Dengan ini dirumuskan Visi pendidikan SD MIS-Almukhlisin sebagai berikut : Membentuk siswa-siswi menjadi generasi yang tertib belajar, tertib beribadah, berakhlak mulia dan berjiwa kepemimpinan. Misi : 1. Menjadi wahana konservasi nilai-nilai ajaran islam yang dibawa, diajarkan dan dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Universitas Sumatera Utara 2. Menjadi wahana dalam membangun, menumbuhkan, membentuk, membina, mengarahkan, dan mengembangkan potensi dasar anak didik. 3. Menjadi mediator dalam manghantarkan anak didik memasuki zaman, sejarah, dan tantangan yang akan dihadapinya. III.1.4 Standar Kompetensi Siswa SD MIS Al-Mukhlisin diharapkan memiliki : 1. Pengetahuan dan keterampilan dasar yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku 2. Ibadah yang benar 3. Kepribadian muslim 4. Kesehatan yang baik 5. Berjiwa kepemimpinan III.1.5 Sistem Sekolah dan Program Pendidikan Sekolah Dasar MIS Al-Mukhlisin memiliki sistem yang sedikit berbeda dari SD pada umumnya dimana proses belajar mengajar berlangsung selama 6 enam hari setiap minggu dan dimulai pukul 07.30 hingga pukul 14.00 untuk kelas I dan II, pukul 15.00 bagi kelas IV, V, dan VI. Sekolah ini memiliki fasilitas belajar yaitu: laboratorium bahasa, laboratorium komputer, perpustakaan. Selain fasilitas belajar sekolah ini juga memiliki fasilitas umum yaitu : mesjid, lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan bulutangkis, kamar mandi dan wc. Sekolah ini dilengkapi dengan mata pelajaran Bahasa Jepang, Bahasa Inggris, Komputer, Sempoa. Selain itu, sekolah ini juga memiliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, silat, nasyid, renang, bulu tangkis, basket, memasak, menyulam, kaligrafi, menulis, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Program pendidikan di sekolah ini terdiri dari kelas regular dan kelas akselerasi percepatan. Berbeda dengan program regular, siswa akselerasi diproyeksikan menyelesaikan pendidikan mereka untuk lima tahun kedepan. Penjaringan untuk siswa berbakat dan berpotensi dalam program akselerasi ini dilakukan dua kali tes yaitu : 1. Tes potensi akademik 2. Tes potensi psikologi Dengan pengajaran dua orang tenaga pendidik untuk setiap kelas, diharapkan potensi anak didik dapat dikembangkan secara maksimal. III.2 Deskripsi Film Animasi Upin Ipin di TPI Upin dan Ipin adalah dua orang saudara kembar asal Melayu yang tinggal bersama kakak dan opah mereka dalam sebuah rumah panggung di Kampung Durian Runtuh. Mereka berdua kehilangan kedua ibu bapa sewaktu mereka masih bayi. Upin lahir lima menit lebih awal dari Ipin dan oleh karena itu memandang serius peranannya sebagai kakaknya Ipin. Upin lebih pandai bersuara dan menjadi tokoh utama dibalik perbuatan nakal yang dilakukan oleh mereka berdua. Ipin lebih periang dan pandai dalam pembelajaran dibandingkan dengan kakaknya dan gemar makan ayam goreng. Ipin juga cenderung sering mengulang satu kata menjadi tiga kali dalam satu kalimat, khususnya Betul, betul, betul. Film animasi ini terdiri dari tiga musim yaitu musim pertama, kedua, dan ketiga. Musim pertama adalah episode “Bulan ramadhan”. Musim kedua adalah episode tentang “Upin Ipin Setahun Kemudian”, dan musim ketiga adalah tentang “Upin Ipin dan Kawan-Kawan”. Universitas Sumatera Utara Upin dan Ipin bersekolah di Tadika Mesra, dimana mereka memiliki teman-teman yaitu Jarjit,, Fizi, Ehsan, Mei mei, Mail, dan Susanti. Berikut ini adalah deskripsi tokoh-tokoh yang bermain didalam film animasi Upin Ipin : a. Upin Ipin Upin dan Ipin adalah anak kembar berusia lima tahun. Upin adalah kakak dari Ipin. Mereka adalah anak-anak yang polos, lucu, nakal dan cerdas. Mereka adalah anak-anak yang diceritakan dengan gaya yang cukup santun. b. Kak Ros Kak Ros merupakan kakak sulungnya Upin dan Ipin. Dari luar tokoh ini terlihat galak tetapi sebenarnya ia adalah seorang kakak yang penuh kasih sayang. Dia suka mengambil kesempatan untuk mempermainkan adik- adiknya. c. Opah Opah merupakan neneknya Upin, Ipin dan Ros. Beliau berhati murni dan sering memanjakan Upin dan Ipin. Ia mengetahui banyak hal duniawi dan keagamaan. Ia lebih sering dipanggil Opah. d. Cikgu Jasmin Cikgu Jasmin ialah guru kelas Upin dan Ipin dan kawan-kawan di Tadika. memainkan peranan sebagai seorang tenaga pengajar yang luas pengetahuan, berdedikasi dan dekat dengan murid-muridnya. e. Jarjit Singh Jarjit adalah seorang anak-anak laki-laki berketurunan India Punjabi. Meskpiun sebaya usianya dengan teman-teman sekelasnya yang lain tetapi Universitas Sumatera Utara suaranya besar seolah-olah sudah dewasa. Jarjit juga dikenali karena kepandaian berjenaka dan berpantunnya, khususnya pantun dua baris yang bermula dengan Dua tiga. Ketika diperkenalkan dulu, Jarjit seolah-olah disisihkan ketika mencoba untuk ikut bermain dengan yang lainnya, tetapi lama-kelamaan teman-temannya membiasakan diri dengan sifat Jarjit ketika bermain. f. Fizi Fizi dalah salah satu temannya Upin dan Ipin. Dia bersifat penuh keyakinan dan amat dimanjakan oleh orangtuanya. Tokoh ini kelihatan suka menyombongkan diri dan mengejek, terutamanya memanggil Ehsan dengan julukan Intan Payung anak manja. g. Ehsan Ehsan ialah sepupunya Fizi yang tinggal disebelah rumahnya. Dia juga menyandang jabatan sebagai ketua kelas dikelas Upin dan Ipin di tadika, dengan beralaskan botwie pada pakaian sekolahnya sebagai bukti. Meskipun suka makan, menyendiri dan cerewet, dia tetaplah seorang kawan setia. Fizi suka memanggilnya Intan Payung. h. Mei Mei Mei Mei merupakan seorang anak keturunan Cina yang sopan, rajin, cerdas pemikirannya di kalangan kawan-kawan Upin dan Ipin. Mei-Mei adalah anak terpintar di kelasnya. Meskipun berketurunan Cina dan bukan beragama Islam, Mei Mei selalu mengingatkan Upin dan Ipin agar selalu berpuasa, sembahyang, dan mengaji. Universitas Sumatera Utara i. Mail Mail merupakan tokoh yang paling rajin dikalangan kawan-kawan Upin dan Ipin. Tidak hanya di sekolah, bahkan juga gigih mencari rezeki dengan membantu ibunya menjual ayam goreng. Kadangkala dia juga melibatkan diri dalam perbuatan nakal saudara kembar ini tetapi gegabah dan sulit mengambil keputusan. Meskipun sudah cukup umur tetapi karena dia juga membantu ibunya menjual makanan di Pasar Ramadan, Mail sering tidak berpuasa. j. Susanti Susanti merupakan anak perempuan yang berasal dari sebuah keluarga yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Susanti adalah anak pindahan dari Jakarta dan belum terbiasa dengan obrolan anak-anak lainnya. k. Atok Atok merupakan tokoh yang baik hati dan suka membantu Upin Ipin. Atok tinggal disebelah rumah Upin Ipin.tokoh ini pernah memberikan sepeda tuanya yang telah diperbaharui. III.3 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode korelasional yaitu metode yang bertujuan untuk meneliti sejauhmana variasi faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain Rakhmat, 2004: 27. Metode ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan berarti tidaknya hubungan. Dalam penelitian ini, metode korelasional digunakan untuk mencari hubungan antara film animasi Upin Ipin dengan minat menonton anak. Universitas Sumatera Utara III.4 Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SD MIS Al-Mukhlisin Jl. Medan Tanjung Morawa km 12,5 Gang Suka Mulia, Dusun VI Desa Bangun Sari Kota Tanjung Morawa, Telp. 061 7941137 atau 061 77652142. III.5 Populasi dan Sampel III.5.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian Nawawi, 199: 41. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas IV, V, VI, dengan asumsi bahwa anak seusia tersebut lebih mudah dimintai tanggapannya. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah 123 responden. Dengan perincian sebagai berikut . Tabel 3.1 Penyebaran populasi Kelas Jumlah Siswa IV 1 20 orang IV 2 19 orang V 27 orang V X 15 orang VI 27 orang VI X 15 orang Jumlah 123 orang Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Penyebaran Populasi Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki 54 orang Perempuan 69 orang III.5.2 Sampel Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah sebahagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi Nawawi, 1995:144. Berdasarkan data yang diperoleh, maka jumlah populasi cukup besar N=123 responden maka peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dengan tingkat kepercayaan 90, yakni sebagai berikut : Keterangan : Jumlah sampel N= Populasi d 2 = Presisi berdasarkan data yang ada, maka peneliti memerlukan sampel sebanyak : Universitas Sumatera Utara III.6 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah teknik pengambilan sampel sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan oleh peneliti adalah: 1. Sampel Stratifikasi Proporsional Proportional Stratified Sampling Dalam teknik ini, dikelompokkan kedalam kelompok atau kategori yang disebut strata dengan tujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen Kriyantono, 2006: 151. Populasi yang heterogen dikelompokkan kedalam subpopulasi berdasarkan karakteristik tertentu sehingga setiap kelompok mempunyai anggota sampel yang relatif homogen. Dalam sampel stratifikasi proporsional ini, jumlah sampel yang diambil dari setiap strata harus proporsional. Oleh karena itu, proportional sampling memungkinkan untuk memberi peluang kepada populasi yang lebih kecil untuk tetap dipilih menjadi sampel. Rumus pengambilan sampelnya adalah : Universitas Sumatera Utara Keterangan : = Jumlah jiwa n= Jumlah Sampel N= Populasi Berdasarkan rumus diatas maka dapat dihitung sampel yang dipilih disetiap kelas adalah : Tabel 3.3 Penyebaran Sampel No Kelas Populasi Penarikan Sampel Sampel 1 IV 1 1V 2 18 15 9 8 V V X 27 15 12 7 VI VI X 27 15 12 7 Jumlah 55 Sumber : Tata Usaha Februari 2010 Keterangan : Kelas X merupakan kelas akselerasi percepatan dimana siswanya menyelesaikan studi hanya dalam waktu setengah tahun saja. Universitas Sumatera Utara 2. Purposif Sampling Yaitu teknik pengambilan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian Kriyantono, 2006: 154. Kriteria sampel adalah responden kelas IV-VI dan pernah menonton film kartun Upin Ipin minimal tiga kali. III.7 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah: 1. Penelitian kepustakaan Library Research Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui literatur yang mendukung, seperti buku bacaan dan data dari internet. Sumber yang berasal dari buku bacaan diantaranya adalah buku-buku Pengantar Ilmu Komunikasi, Komunikasi Massa, Psikologi Komunikasi, Psikologi Perkembangan Anak, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Jurnalistik Televisi, serta buku-buku dalam bahasa asing yang berhubungan dengan film dan film animasi yang diterjemahkan sendiri oleh peneliti. Sumber yang berasal dari internet diantaranya adalah yang berasal dari TPI, Komisi Penyiaran Indonesia KPI, Wikipedia, dan lain-lain. 2. Penelitian Lapangan Field Research Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara terjun kelapangan untuk melakukan survey ke lokasi penelitian. Dalam hal ini penelitian lapangan dilakukan melalui kuesiner, yaitu mengumpulkan data dan informasi lainnya yang berhubungan dengan tujuan penelitian melalui penyebaran daftar pertaanyaan yang telah dipersiapkan secara tertulis untuk dijawab oleh para Universitas Sumatera Utara responden. Pada saat pembagian dan pengisian kuesioner, peneliti turut mendampingi responden didalam menjawab pertanyaan yang diberikan. III.8 Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini kemudian akan dianalisis dengan menggunakan 3 tahap analisis, yaitu: a. Analisis Tabel Tunggal Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori Singarimbun, 1995: 266. b. Analisis Tabel Silang Merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif Singarimbun, 1995: 273. c. Uji Hipotesa Merupakan pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus korelasi Spearman’s Rho Rank-Order Correlations Kriyantono, 2006: 174. Keterangan: Universitas Sumatera Utara rho = koefisien korelasi rank-order d = perbedaan antara pasangan jenjang N = jumlah individu dalam sampel = sigma atau jumlah 1 = bilangan konstan 6 = bilangan konstan Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Jika rho 0, maka hipotesis ditolak Jika rho 0, maka hipotesis diterima Untuk menguji tingkat signifikansi korelasi, maka digunakan rumus t test pada tingkat signifikan 0,05 sebagai berikut: Keterangan: T = nilai t hitung R = nilai koefisien korelasi N = jumlah sampel Universitas Sumatera Utara Jika t hitung t tabel, maka hubungan signifikan. Jika t hitung t tabel, maka hubungan tidak signifikan. Selanjutnya, untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai koefisien korelasi sebagai berikut Kriyantono, 2006: 168-169. 0,20 : hubungan rendah sekali ; lemah sekali 0,20-0,39 : hubungan rendah tapi pasti 0,40-0,70 : hubungan yang cukup pasti 0,71-0,90 : hubungan yang tinggi ; kuat 0,90 : hubungan yang sangat tinggi ; kuat sekali ; dapat diandalkan Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis tabel tunggal, tabel silang, maupun uji hipotesis dilakukan dengan alat bantu software SPSS for window 15.0. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

FAKTORFAKTOR MOTIVASIONAL YANG MENDORONG ANAKANAK MENONTON FILM UPIN  IPIN (STUDI ANAK-ANAK PERUMAHAN WILIS MOJOKERTO)

0 4 32

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON SERIAL ANIMASI UPIN IPIN DENGAN KEPATUHAN ANAK

0 4 103

KAJIAN MATERI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM FILM ANIMASI UPIN DAN IPIN

0 3 177

PENGARUH INTENSITAS MENONTON SERIAL ANIMASI UPIN DAN IPIN TERHADAP NILAI-NILAI MORAL PADA SISWA Pengaruh Intensitas Menonton Serial Animasi Upin Dan Ipin Terhadap Nilai-Nilai Moral Pada Siswa Sekolah Dasar (Studi Korelasi Pada Siswa Kelas IV SD Muhamm

0 2 15

PENGARUH INTENSITAS MENONTON SERIAL ANIMASI UPIN DAN IPIN TERHADAP NILAI-NILAI MORAL PADA SISWA Pengaruh Intensitas Menonton Serial Animasi Upin Dan Ipin Terhadap Nilai-Nilai Moral Pada Siswa Sekolah Dasar (Studi Korelasi Pada Siswa Kelas IV SD Muhamm

0 2 14

PESAN MORAL PADA FILM ANIMASI UPIN DAN IPIN(Studi Semiotika Pada Film Animasi Upin dan Ipin Di Layar Lebar”Geng Upin Ipin Petualangan Bermula”).

11 57 67

PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP ISI PESAN DALAM TAYANGAN FILM ANIMASI UPIN DAN IPIN DI MNC TV

0 0 11

PESAN MORAL PADA FILM ANIMASI UPIN DAN IPIN (STUDI SEMIOTIKA PADA FILM LAYAR LEBAR ANIMASI UPIN DAN IPIN ” Geng Upin Dan Ipin Petualangan bermula”)

0 0 17

BAB III GAMBARAN UMUM FILM UPIN DAN IPIN A. Deskripsi Film Upin Dan Ipin 1. Sejarah Film Upin Dan Ipin - PESAN-PESAN DAKWAH DALAM FILM UPIN DAN IPIN PADA EPISODE ROMADHAN Skripsi - Raden Intan Repository

1 1 34

BAB IV PESAN FILM ANIMASI UPIN DAN IPIN DALAM ANALISIS A. Analisis Pesan-Pesan Komunikasi Dalam Film Upin Dan Ipin Pada Episode Romadhan. - PESAN-PESAN DAKWAH DALAM FILM UPIN DAN IPIN PADA EPISODE ROMADHAN Skripsi - Raden Intan Repository

0 2 42