BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah Swasta SD MIS Al-Mukhlisin berlokasi dijalan Medan Tanjung Morawa, Km 12,5 Gang Suka Mulia, Dusun VI. Sekolah
ini terletak di: -
KelurahanDesa : Bangun Sari
- Kecamatan
: Tanjung Morawa -
Kabupaten : Deli Serdang
- Propinsi
: Sumatera Utara Sekolah ini dibangun diatas tanah seluas 30.000 meter, dan pada tahun 2000
bertambah 15.000 meter, sehingga luas keseluruhannya menjadi 45.000 meter yang didalamnya mencakup gedung sekolah, asrama, dan mesjid. Yayasan Al-
Mukhlisin terdiri dari sekolah Taman Kanak-kanak TK, SD, SMP, maupun SMA. SD MIS AL-Mukhlisin terdiri dari 6 kelas dimana jumlah siswa-siswi nya
sebanyak 261 orang. Jumlah guru yang mengajar disana sebanyak 29 orang yang diketuai oleh Kepala MIS, Wakil Kepala MIS, dan Pembantu Kepala Sekolah
PKS.
Universitas Sumatera Utara
III.1.1 Sejarah Ringkas Yayasan Pendidikan Almukhlisin
Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al-Mukhlisin merupakan satu bagian dari lembaga pendidikan yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Al-
Mukhlisin yang termasuk deretan usaha yang dikembangkan Bapak Alm. H. Muhammad Arbie di Medan Sumatera Utara. Dengan dasar rasa syukur kepada
Ilahi, motivasi yang tinggi, sabar dan tawakal, dimulai dari usaha sederhana dan kecil, lalu mendirikan toko buku Maju yang dilengkapi dengan percetakan,
kemudian tumbuh dan berkembang menjadi PT Maju Medan Cipta, Hotel Garuda Plaza Garuda Citra Hotel, RSU Permata Bunda dan Klinik Spesialis Bunda,
selanjutnya melangkah kejenis usaha sosial dan merupakan amal shaleh yang terpuji mendirikan Yayasan Al-Mukhlisin pada hari Senin, 12 Agustus 1996.
Sekolah ini terdaftar pada Piagam Departemen Agama Kabupaten Deli Serdang Nomor : Kd.02013-bPP.00.7162006, pembukaannya diresmikan oleh Mentri
Koordinator Kesejahteraan Rakyat Menko Kesra. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al-Mukhlisin sebagai bentuk satuan
pendidikan dasar diharapkan memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun, membentuk, membina dan mengarahkan anak didik menjadi
manusia yang seutuhnya. Untuk itu sekolah ini menerapkan sistem terpadu dengan penerapan program full day school system. Yang dimaksud program
terpadu adalah program yang memadukan antara program pendidikan umum dan pendidikan agama, antara pengembangan potensi intelektual fikriyah, emosional
ruhiyah dan fisik jasadiyah. Antara sekolah, orang tua dan masyarakat sebagai pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap dunia pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
Pemaduan program pendidikan umum dan agama dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif artinya porsi program pendidikan
umum dan program pendidikan agama diberikan secara seimbang. Secara kualitatif berarti pendidikan umum diperkaya dengan nilai-nilai agama dan
pendidikan agama diperkaya dengan muatan-muatan yang ada dalam pendidikan umum.
III.1.2 Akreditasi
Dalam akreditasi yang dilakukan oleh Tim Akreditasi Kandepag Deli Serdang dengan hasil yang tertuang didalam Surat Keputusan dan Piagam
Akreditasi, MIS Al-Muhklisin memperoleh nilai Akreditasi B.
III.1.3 Visi dan Misi
Visi : SD MIS Al-Mukhlisin dibangun atas dasar keyakinan, bahwa proses pendidikan bertolak dari dan menuju fitrah manusia yang hakiki sebagai hamba
Allah. Dalam arti, pendidikan merupakan proses pencarian jati diri manusia dan proses memanusiakan manusia. Dalam arti proses pendidikan manusia diposisikan
dan diperlakukan sebagai manusia, yang memiliki potensi, ciri, dan karakteristik yang unik. Dengan ini dirumuskan Visi pendidikan SD MIS-Almukhlisin sebagai
berikut :
Membentuk siswa-siswi menjadi generasi yang tertib belajar, tertib beribadah, berakhlak mulia dan berjiwa kepemimpinan.
Misi :
1. Menjadi wahana konservasi nilai-nilai ajaran islam yang dibawa, diajarkan
dan dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
Universitas Sumatera Utara
2. Menjadi wahana dalam membangun, menumbuhkan, membentuk,
membina, mengarahkan, dan mengembangkan potensi dasar anak didik. 3.
Menjadi mediator dalam manghantarkan anak didik memasuki zaman, sejarah, dan tantangan yang akan dihadapinya.
III.1.4 Standar Kompetensi
Siswa SD MIS Al-Mukhlisin diharapkan memiliki : 1.
Pengetahuan dan keterampilan dasar yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku
2. Ibadah yang benar
3. Kepribadian muslim
4. Kesehatan yang baik
5. Berjiwa kepemimpinan
III.1.5 Sistem Sekolah dan Program Pendidikan
Sekolah Dasar MIS Al-Mukhlisin memiliki sistem yang sedikit berbeda dari SD pada umumnya dimana proses belajar mengajar berlangsung selama 6 enam
hari setiap minggu dan dimulai pukul 07.30 hingga pukul 14.00 untuk kelas I dan II, pukul 15.00 bagi kelas IV, V, dan VI. Sekolah ini memiliki fasilitas belajar
yaitu: laboratorium bahasa, laboratorium komputer, perpustakaan. Selain fasilitas belajar sekolah ini juga memiliki fasilitas umum yaitu : mesjid, lapangan sepak
bola, lapangan basket, lapangan bulutangkis, kamar mandi dan wc. Sekolah ini dilengkapi dengan mata pelajaran Bahasa Jepang, Bahasa Inggris, Komputer,
Sempoa. Selain itu, sekolah ini juga memiliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, silat, nasyid, renang, bulu tangkis, basket, memasak, menyulam,
kaligrafi, menulis, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Program pendidikan di sekolah ini terdiri dari kelas regular dan kelas akselerasi percepatan. Berbeda dengan program regular, siswa akselerasi
diproyeksikan menyelesaikan pendidikan mereka untuk lima tahun kedepan. Penjaringan untuk siswa berbakat dan berpotensi dalam program akselerasi ini
dilakukan dua kali tes yaitu : 1.
Tes potensi akademik 2.
Tes potensi psikologi
Dengan pengajaran dua orang tenaga pendidik untuk setiap kelas, diharapkan potensi anak didik dapat dikembangkan secara maksimal.
III.2 Deskripsi Film Animasi Upin Ipin di TPI
Upin dan Ipin adalah dua orang saudara kembar asal Melayu yang tinggal bersama kakak dan opah mereka dalam sebuah rumah panggung di Kampung
Durian Runtuh. Mereka berdua kehilangan kedua ibu bapa sewaktu mereka masih bayi. Upin lahir lima menit lebih awal dari Ipin dan oleh karena itu memandang
serius peranannya sebagai kakaknya Ipin. Upin lebih pandai bersuara dan menjadi tokoh utama dibalik perbuatan nakal yang dilakukan oleh mereka berdua. Ipin
lebih periang dan pandai dalam pembelajaran dibandingkan dengan kakaknya dan gemar makan ayam goreng. Ipin juga cenderung sering mengulang satu kata
menjadi tiga kali dalam satu kalimat, khususnya Betul, betul, betul. Film animasi ini terdiri dari tiga musim yaitu musim pertama, kedua, dan
ketiga. Musim pertama adalah episode “Bulan ramadhan”. Musim kedua adalah episode tentang “Upin Ipin Setahun Kemudian”, dan musim ketiga adalah
tentang “Upin Ipin dan Kawan-Kawan”.
Universitas Sumatera Utara
Upin dan Ipin bersekolah di Tadika Mesra, dimana mereka memiliki teman-teman yaitu Jarjit,, Fizi, Ehsan, Mei mei, Mail, dan Susanti. Berikut ini
adalah deskripsi tokoh-tokoh yang bermain didalam film animasi Upin Ipin :
a. Upin Ipin
Upin dan Ipin adalah anak kembar berusia lima tahun. Upin adalah kakak dari Ipin. Mereka adalah anak-anak yang polos, lucu, nakal dan cerdas.
Mereka adalah anak-anak yang diceritakan dengan gaya yang cukup santun.
b. Kak Ros
Kak Ros merupakan kakak sulungnya Upin dan Ipin. Dari luar tokoh ini terlihat galak tetapi sebenarnya ia adalah seorang kakak yang penuh kasih
sayang. Dia suka mengambil kesempatan untuk mempermainkan adik- adiknya.
c. Opah
Opah merupakan neneknya Upin, Ipin dan Ros. Beliau berhati murni dan sering memanjakan Upin dan Ipin. Ia mengetahui banyak hal duniawi dan
keagamaan. Ia lebih sering dipanggil Opah. d.
Cikgu Jasmin Cikgu Jasmin ialah guru kelas Upin dan Ipin dan kawan-kawan di Tadika.
memainkan peranan sebagai seorang tenaga pengajar yang luas pengetahuan, berdedikasi dan dekat dengan murid-muridnya.
e. Jarjit Singh
Jarjit adalah seorang anak-anak laki-laki berketurunan India Punjabi. Meskpiun sebaya usianya dengan teman-teman sekelasnya yang lain tetapi
Universitas Sumatera Utara
suaranya besar seolah-olah sudah dewasa. Jarjit juga dikenali karena kepandaian berjenaka dan berpantunnya, khususnya pantun dua baris yang
bermula dengan Dua tiga. Ketika diperkenalkan dulu, Jarjit seolah-olah disisihkan ketika mencoba untuk ikut bermain dengan yang lainnya, tetapi
lama-kelamaan teman-temannya membiasakan diri dengan sifat Jarjit ketika bermain.
f. Fizi
Fizi dalah salah satu temannya Upin dan Ipin. Dia bersifat penuh keyakinan dan amat dimanjakan oleh orangtuanya. Tokoh ini kelihatan
suka menyombongkan diri dan mengejek, terutamanya memanggil Ehsan dengan julukan Intan Payung anak manja.
g. Ehsan
Ehsan ialah sepupunya Fizi yang tinggal disebelah rumahnya. Dia juga menyandang jabatan sebagai ketua kelas dikelas Upin dan Ipin di tadika,
dengan beralaskan botwie pada pakaian sekolahnya sebagai bukti. Meskipun suka makan, menyendiri dan cerewet, dia tetaplah seorang
kawan setia. Fizi suka memanggilnya Intan Payung. h.
Mei Mei Mei Mei merupakan seorang anak keturunan Cina yang sopan, rajin,
cerdas pemikirannya di kalangan kawan-kawan Upin dan Ipin. Mei-Mei adalah anak terpintar di kelasnya. Meskipun berketurunan Cina dan bukan
beragama Islam, Mei Mei selalu mengingatkan Upin dan Ipin agar selalu berpuasa, sembahyang, dan mengaji.
Universitas Sumatera Utara
i. Mail
Mail merupakan tokoh yang paling rajin dikalangan kawan-kawan Upin dan Ipin. Tidak hanya di sekolah, bahkan juga gigih mencari rezeki dengan
membantu ibunya menjual ayam goreng. Kadangkala dia juga melibatkan diri dalam perbuatan nakal saudara kembar ini tetapi gegabah dan sulit
mengambil keputusan. Meskipun sudah cukup umur tetapi karena dia juga membantu ibunya menjual makanan di Pasar Ramadan, Mail sering tidak
berpuasa. j.
Susanti Susanti merupakan anak perempuan yang berasal dari sebuah keluarga
yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Susanti adalah anak pindahan dari Jakarta dan belum terbiasa dengan obrolan anak-anak lainnya.
k. Atok
Atok merupakan tokoh yang baik hati dan suka membantu Upin Ipin. Atok tinggal disebelah rumah Upin Ipin.tokoh ini pernah memberikan
sepeda tuanya yang telah diperbaharui.
III.3 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode korelasional yaitu metode yang bertujuan untuk meneliti sejauhmana variasi faktor berkaitan dengan variasi pada
faktor lain Rakhmat, 2004: 27. Metode ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan berarti tidaknya hubungan. Dalam penelitian ini, metode
korelasional digunakan untuk mencari hubungan antara film animasi Upin Ipin dengan minat menonton anak.
Universitas Sumatera Utara
III.4 Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di SD MIS Al-Mukhlisin Jl. Medan Tanjung Morawa km 12,5 Gang Suka Mulia, Dusun VI Desa Bangun Sari Kota Tanjung
Morawa, Telp. 061 7941137 atau 061 77652142. III.5 Populasi dan Sampel
III.5.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau
peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian Nawawi, 199: 41.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas IV, V, VI, dengan asumsi bahwa anak seusia tersebut lebih mudah dimintai tanggapannya. Jadi
populasi dalam penelitian ini adalah 123 responden. Dengan perincian sebagai berikut .
Tabel 3.1 Penyebaran populasi
Kelas Jumlah Siswa
IV 1 20 orang
IV 2 19 orang
V 27 orang
V X 15 orang
VI 27 orang
VI X 15 orang
Jumlah 123 orang
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Penyebaran Populasi Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki 54 orang
Perempuan 69 orang
III.5.2 Sampel
Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel
adalah sebahagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi Nawawi, 1995:144.
Berdasarkan data yang diperoleh, maka jumlah populasi cukup besar N=123 responden maka peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan
presisi 10 dengan tingkat kepercayaan 90, yakni sebagai berikut :
Keterangan : Jumlah sampel
N= Populasi d
2
= Presisi berdasarkan data yang ada, maka peneliti memerlukan sampel sebanyak :
Universitas Sumatera Utara
III.6 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah teknik pengambilan sampel sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun teknik pengambilan sampel yang
dilakukan oleh peneliti adalah: 1. Sampel Stratifikasi Proporsional Proportional Stratified Sampling
Dalam teknik ini, dikelompokkan kedalam kelompok atau kategori yang disebut strata dengan tujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang
heterogen Kriyantono, 2006: 151. Populasi yang heterogen dikelompokkan kedalam subpopulasi berdasarkan karakteristik tertentu sehingga setiap kelompok
mempunyai anggota sampel yang relatif homogen. Dalam sampel stratifikasi proporsional ini, jumlah sampel yang diambil dari setiap strata harus
proporsional. Oleh karena itu, proportional sampling memungkinkan untuk memberi peluang kepada populasi yang lebih kecil untuk tetap dipilih menjadi
sampel. Rumus pengambilan sampelnya adalah :
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : = Jumlah jiwa
n= Jumlah Sampel N= Populasi
Berdasarkan rumus diatas maka dapat dihitung sampel yang dipilih disetiap kelas adalah :
Tabel 3.3 Penyebaran Sampel
No Kelas
Populasi Penarikan Sampel
Sampel 1
IV 1 1V 2
18 15
9 8
V V X
27 15
12 7
VI VI X
27 15
12 7
Jumlah 55
Sumber : Tata Usaha Februari 2010
Keterangan : Kelas X merupakan kelas akselerasi percepatan dimana siswanya
menyelesaikan studi hanya dalam waktu setengah tahun saja.
Universitas Sumatera Utara
2. Purposif Sampling Yaitu teknik pengambilan sampel yang disesuaikan dengan tujuan
penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian Kriyantono, 2006: 154.
Kriteria sampel adalah responden kelas IV-VI dan pernah menonton film kartun Upin Ipin minimal tiga kali.
III.7 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah: 1. Penelitian kepustakaan Library Research
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui literatur yang mendukung, seperti buku bacaan dan data dari internet. Sumber yang berasal dari
buku bacaan diantaranya adalah buku-buku Pengantar Ilmu Komunikasi, Komunikasi Massa, Psikologi Komunikasi, Psikologi Perkembangan Anak, Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek, Jurnalistik Televisi, serta buku-buku dalam bahasa asing yang berhubungan dengan film dan film animasi yang diterjemahkan
sendiri oleh peneliti. Sumber yang berasal dari internet diantaranya adalah yang berasal dari TPI, Komisi Penyiaran Indonesia KPI, Wikipedia, dan lain-lain.
2. Penelitian Lapangan Field Research Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara terjun kelapangan untuk melakukan survey ke lokasi penelitian. Dalam hal ini penelitian lapangan dilakukan melalui kuesiner, yaitu mengumpulkan data dan
informasi lainnya yang berhubungan dengan tujuan penelitian melalui penyebaran daftar pertaanyaan yang telah dipersiapkan secara tertulis untuk dijawab oleh para
Universitas Sumatera Utara
responden. Pada saat pembagian dan pengisian kuesioner, peneliti turut mendampingi responden didalam menjawab pertanyaan yang diberikan.
III.8 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini kemudian akan dianalisis dengan menggunakan 3 tahap analisis, yaitu:
a. Analisis Tabel Tunggal
Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel
tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori Singarimbun, 1995:
266. b. Analisis Tabel Silang
Merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya,
sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif Singarimbun, 1995: 273.
c. Uji Hipotesa
Merupakan pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan antara kedua
variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus korelasi Spearman’s Rho Rank-Order Correlations Kriyantono, 2006: 174.
Keterangan:
Universitas Sumatera Utara
rho = koefisien korelasi rank-order d
= perbedaan antara pasangan jenjang N
= jumlah individu dalam sampel = sigma atau jumlah
1 = bilangan konstan
6 = bilangan konstan
Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Jika rho 0, maka hipotesis ditolak Jika rho 0, maka hipotesis diterima
Untuk menguji tingkat signifikansi korelasi, maka digunakan rumus t
test
pada tingkat signifikan 0,05 sebagai berikut:
Keterangan: T
= nilai t
hitung
R = nilai koefisien korelasi
N = jumlah sampel
Universitas Sumatera Utara
Jika t
hitung
t
tabel,
maka hubungan signifikan. Jika t
hitung
t
tabel,
maka hubungan tidak signifikan. Selanjutnya, untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai
koefisien korelasi sebagai berikut Kriyantono, 2006: 168-169. 0,20
: hubungan rendah sekali ; lemah sekali 0,20-0,39
: hubungan rendah tapi pasti 0,40-0,70
: hubungan yang cukup pasti 0,71-0,90
: hubungan yang tinggi ; kuat 0,90
: hubungan yang sangat tinggi ; kuat sekali ; dapat diandalkan
Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis tabel tunggal, tabel silang, maupun uji hipotesis dilakukan dengan alat bantu software
SPSS for window 15.0.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN