Menurut ahli, yang dimaksud dengan komunikasi massa ialah komunikasi melalui media massa modern, dan media massa ini adalah surat kabar, film, radio,
dan televisi Effendy, 2000:4. Jadi yang diartikan komunikasi massa ialah penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada masyarakat
abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si penyampai pesan. Komunikasi massa bersumber dari komunikator yang menyampaikan
pesannya dengan menggunakan media massa yang ditujukan untuk masyarakat luas. Jadi, salah satu ciri dari komunikasi massa adalah pesan yang disampaikan
merupakan pesan yang mengandung kepentingan publik.
1.5.2. Televisi Sebagai Media Massa
Istilah televisi terdiri dari dua suku kata, yaitu “tele” yang berarti jauh dan “vision” yang berarti penglihatan. Televisi adalah salah satu bentuk media
komunikasi massa yang selain mempunyai daya tarik yang kuat, disebabkan unsur-unsur kata, musik dan sound effect, juga memiliki keunggulan yang lain
yaitu unsur visual berupa gambar hidup yang menimbulkan pesan yang mendalam bagi pemirsanya Effendy, 1993: 192.
Televisi merupakan salah satu dari sejumlah media massa yang ada sekarang ini. Media massa yang satu ini memiliki daya tarik yang cukup kuat
dibandingkan dengan media massa lainnya. Hal ini disebabkan oleh adanya unsur kata-kata, musik serta sound effect sehingga televisi mampu menarik perhatian
khalayak lebih baik. Selain itu, televisi juga mempunyai keunggulan lain yaitu unsur visual berupa gambar hidup yang dapat menimbulkan kesan yang
mendalam bagi pemirsanya. Dalam usaha untuk mempengaruhi khalayak dengan
Universitas Sumatera Utara
mengubah emosi dan pikiran pemirsanya, maka televisi memiliki kemampuan yang lebih menonjol dibandingkan dengan media massa lainnya.
Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi hi-tech yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual
gerak memiliki kekuatan sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tindak individu Baksin, 2006 :16. Saat ini khalayak sasaran televisi tidak
lagi bersifat lokal, nasional, dan regional, tetapi sudah bersifat internasional atau global.
1.5.3 Film dan Film Animasi 1.5.3.1 Film
Macbride 1980: 69 berpendapat bahwa film adalah fenomena sosial, psikologi dan estetik yang kompleks. Film adalah dokumen yang terdiri dari cerita
dan gambar diiringi dengan kata kata musik, dengan demikian film adalah produksi yang multidimensional dan sangat kompleks melalui perkembangannya.
Menurut Ardianto 2004:138 film dapat dikelompokkan pada jenis:
a. Film Cerita
Film cerita story film adalah jenis film yang mengandung suatu cerita. Cerita yang diangkat menjadi topik film bisa berupa cerita fiktif atau
berdasarkan kisah nyata yang dimodifikasi, sehingga ada unsur menarik, baik dari jalan ceritanya, maupun dari segi gambar yang artistik.
b. Film Berita
Film berita atau newsreel adalah film mengenai fakta, peristiwa, yang benar-benar terjadi.
Universitas Sumatera Utara
c. Film Dokumenter
Film dokumenter documentary film didefinisikan oleh Robert Flaherty sebagai “karya ciptaan mengenai kenyataan Creative treatment of
actuality”. Berbeda dengan film berita yang merupakan rekaman kenyataan, maka film dokumenter merupakan hasil interpretasi pribadi
pembuatnya mengenai kenyataan tersebut. d.
Film Kartun Film kartun cartoon film dibuat untuk konsumsi anak-anak. sebagian
besar film kartun, sepanjang diputar akan membuat kita tertawa karena kelucuan-kelucuan dari para tokoh pemainnya. Namun ada juga film
kartun yang membuat iba penontonnya karena penderitaan tokohnya. Sekalipun tujuan utamanya menghibur, dapat pula film kartun
mengandung unsur pendidikan, minimal akan terekam bahwa kalau ada tokoh jahat dan tokoh baik, maka pada akhirnya tokoh baiklah yang selalu.
1.5.3.2 Film Animasi
Film kartun kini lebih dikenal dengan sebutan film animasi. Kata “animasi” sebenarnya adalah penyesuaian dari kata animation, yang berasal dari
kata dasar to animate yang dalam kamus umum Inggris-Indonesia berarti “menghidupkan”. Secara umum, animasi merupakan suatu kegiatan
menghidupkan atau menggerakkan benda mati. Maksudnya, sebuah benda mati diberikan dorongan kekuatan, semangat, dan
emosi untuk menjadi hidup dan bergerak atau hanya berkesan hidup.
Universitas Sumatera Utara
Sebenarnya, sejak jaman dulu manusia telah mencoba menganimasi gerak gambar binatang mereka, seperti yang ditemukan oleh para ahli purbakala di gua
Lascaux Spanyol Utara sudah berumur dua ratus ribu tahun lebih Mereka mencoba untuk menangkap gerak cepat lari binatang, seperti celeng, bison atau
kuda, digambarkannya dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda dan bertumpuk Hallas, 1976:23.
Film animasi merupakan suatu teknik komunikasi visual yang pada dasarnya digunakan untuk menjelaskan secara kompleks, untuk menyatakan
sesuatu yang tidak tampak, dan menjelaskan secara rinci tentang gerakan-gerakan yang dilakukan tokoh-tokoh didalam film. Film animasi memiliki beberapa
karakteristik tersendiri yang membedakannya dari film-film lainnya, diantaranya: 1.
Menggunakan Gerakan Hidup live Action Animasi memanfaatkan gerakan-gerakan hidup seperti gerakan asli.
Animasi menampilkan gerakan-gerakan hidup untuk memperlihatkan dua dunia secara bersamaan.
2. Menggunakan Gambar
Animasi menggunakan berbagai variasi gambar untuk mengilustrasikan tokoh-tokoh yang terlibat didalamnya. Gambar-gambar ini secara
keseluruhan akan mewakili tokoh-tokoh secara imajinatif, tepat, cocok, dan mengandung nilai estetis. Kekuatan pada film animasi terletak pada
kecerdasan membuat gambar.
Universitas Sumatera Utara
3. Merupakan Sinkronisasi Antara Bahasa ucapan dengan Suara Tiruan
Artificial Sound Penggunaan kata ucapan dengan suara-suara tiruan membantu untuk
menekankan gambar dalam berbagai gerakan. 4.
Menekankan Pada Warna Warna dapat menekankan bagian-bagian khusus dari suatu gerakan. Warna
dapat juga digunakan sebagai simbol dari objek sehingga berimplikasi pada psikologi termasuk didalamnya mood atau perasaan.
5. Alur Cerita yang Lucu
Secara umum film animasi diasosiasikan dengan humor. Tokoh-tokoh yang terdapat didalam film harus menyenangkan dan bertindak secara
alami. Hal ini bergantung pada kemampuan animator Hallas, 1976 :11.
1.5.4 Minat Menonton Anak
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menikmati beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati oleh seseorang diperhatikan
secara terus menerus dan disertai dengan rasa senang. Minat juga merupakan sikap yang dapat membuat seseorang merasa senang terhadap objek, situasi,
ataupun ide-ide tertentu, yang biasanya diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari objek yang disenangi tersebut. Minat seseorang,
baik yang bersifat sementara maupun tetap dan berbagai sistem motivasi yang dominan merupakan faktor penentu internal yang benar-benar mendasar dalam
mempengaruhi perhatiannya. Bentuk-bentuk minat adalah perhatian, persepsi, keinginan, dan perbuatan Rakhmat, 2005: 51-52.
Universitas Sumatera Utara
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, menonton adalah melihat pertunjukan gambar hidup dan sebagainya. Sedangkan menurut partowisastro,
menonton merupakan perhatian yang spontan dari diri individu dimana individu berada ditengah-tengah layar putih dan apa yang dilihatnya seolah-olah terjadi
didepan mata dan bukan bersifat bayangan saja. Minat menonton adalah suatu keadaan dimana dalam diri individu timbul ketertarikan terhadap suatu objek.
Menurut W. J. S. Poewadarminta, anak adalah keturunan yang kedua. Anak merupakan individu yang berkembang, baik jasmani maupun jiwa
kepribadiannya.
1.5.5 Teori SOR