Waktu Kerja Lokasi Kerja dan Strategi Bekerja

61

3.2.1. Waktu Kerja

Para pekerja anak ini biasanya memulai pekerjaan mereka itu sepulang sekolah dan sesudah makan siang sekitar jam 13.00-13.30 Wib. Ada juga setelah pulang les sekitar jam 4 sore yang biasanya dilakukan pekerja anak mengamen, pemulung dan menyari sedangkan bagi berjualan sekitar jam 9.30-12.00 Wib selanjutnya disambung sehabis pulang sekolah jam 17.30-19.00 Wib Para pekerja anak terkadang istirahat sebentar dirumah untuk mandi dan makan sore setelah itu dilanjutkan bekerja hingga tak jarang sampe jam 12 malam. Ada juga anak yang tidak pulang untuk beristirahat dan mandi berhubung orang tua mereka ikut juga bekerja bersama dengan mereka sehingga makan dan minum mereka orang tua mereka yang membeli dilokasi tempat mereka bekerja. Mereka bekerja 8-10 jam perhari. Para pekerja anak ini mempunyai kebebasan untuk menentukan jam kerjanya karena tidak ada peraturan yang berkenaan dengan pekerjaan mereka dan karena itu pula kemudian mereka dikategorikan bekerja sebagai sektor informal. Jam kerja atau lamanya bekerja sangat ditentukan oleh pekerja anak tersebut. Para pekerja anak biasanya bekerja sendiri-sendiri maupun bersama orang tua, meskipun pergi bersama-sama dengan teman-teman yang di Jl. Salak tapi tidak jarang berpisah pergi kelokasi masing-masing yang dituju dan terkadang ada disatu lokasi tempat tujuan. Universitas Sumatera Utara 62

3.2.2. Lokasi Kerja dan Strategi Bekerja

Tempat yang paling sering dan paling disukai para pekerja anak adalah di tempat-tempat ramai yang memungkinkan orang lain untuk melihat mereka. Kengiatan mereka terpusat di persimpangan-persimpangan lampu merah, Pusat Pasar, Halte, kawasan pertokoan. Para pekerja anak di Jl. Salak tempat yang paling disenangi mereka adalah di persimpangan-persimpangan lampu merah dan Pusat Pasar. Beberapa tempat yang sering dijadikan lokasi para pekerja anak adalah persimpangan lampu merah Jl. Pandu dekat kantor Tirtanadi, persimpangan lampu merah Jl. Gaharu, Persimpangan lampu merah Jl. Asia, Persimpangan lampu merah dekat kantor koran Waspada, persimpangan lampu merah Mesjid Raya, Persimpangan lampu merah daerah Polonia dan pajak Sambu. Tidak adanya semacam perjanjian tidak tertulis yang harus ditaati para pekerja anak yang bekerja di lokasi tersebut yang dimana apabila mereka melanggarnya pasti ada pertikaian diantara mereka. Ataupun mereka harus membayar uang keamanan diri mereka oleh oknum-oknum tertentu misalnya preman. Hal ini dipertegas oleh pernyataan seorang informan : “Tidak pernah ada yang berani minta uang sebab ada mamak dan tetangga yang jagai sewaktu bekerja, meskipun harus mencari sendiri tanpa orang tua tetap tidak ada yang berani meminta uang” Kiki,8 tahun Hal ini juga di pertegas oleh pekerja anak yang lain sebagai informan: “Tidak pernah ada preman yang berani meminta uang karena ditempat kami bekerja banyak polisi yang bertugas. Kalaupun ada anak-anak besar sesama Jl. Salak yang iseng meminta karena melihat banyak yang didapat, kalaupun tidak dikasih tidak apa- apa” Koliza, 8 Tahun Universitas Sumatera Utara 63 Bagi pekerja anak di Kelurahan Pusat Pasar Jl. Salak tempat yang paling dekatlah yang paling sering menjadi tempat mereka bekerja yaitu di persimpangan lampu merah Jl. Pandu dekat kantor Tirtanadi dan di simpang lampu merah dekat kantor koran waspada. Hal ini dilakukan untuk menghemat biaya yang dikeluarkan ketika bekerja seperti ongkos pulang pergi juga untuk makan dimana mereka bisa pulang kerumah sambil jalan kaki. Apabila mereka kurang beruntung mendapatkan hasil di lokasi yang dekat dengan rumah yaitu Jl. Pandu maka mereka akan pergi ke lokasi yang lain ke tempat yang mereka biasa bekerja. Tidak jarang mereka bekerja sama untuk mengamen dimana biasanya ngamen ada 1 orang kini menjadi 2 orang maka hasilnya kelak akan dibagi rata. Kalaupun belum beruntung juga paling tidak sudah ada yang ada didapat dan mungkin besok nasib mereka akan lebih beruntung.

3.2.3. Hambatan Bekerja