Sarana Air Minum Umum Sarana Listrik

42 Gambar 8: Kondisi tempat anak-anak buang air besar doc; Minarwaty Sinaga, 2010

2.3.4.4. Sarana Air Minum Umum

Air merupakan komuditi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pentingnya air bagi kehidupan manusia dapat dilihat dari hampir seluruh aktifitas kehidupan manusia memerlukan air, terutama untuk memasak maupun untuk air minum sehingga manusia perlu menggunakan air sebaik mungkin. Kebersihan air yang akan di komsumsi sangat perlu dijaga sebab apabila air yang akan dikomsumsi tidak bersih bisa menimbulkan penyakit. Tempat air minum umumnya di Jl. Salak itu hanya 1 buah jumlahnya yang berupa fasilitas air PAM yang kadang-kadang sering mati sehingga warga mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Bagi anak-anak di Jl. Salak hal yang sudah biasa apabila meminum air PAM itu secara langsung tanpa dimasak. Universitas Sumatera Utara 43 Gambar 9: Air PAM yang di satu-satunya di pakai warga secara bergantian doc; Minarwaty Sinaga, 2010 Cara warga mengambil air PAM ini adalah secara bergantian dimana siapa yang duluan datang maka dia yang pertama kali mengisi tempat air yang mau diisi. Biasanya warga membawa jeregen minyak yang besar untuk tempat stok air mereka karena takut tiba-tiba mati air dan karena capek jika bolak-balik harus mengambil air sebab lokasi tempat air PAM ini di depan sekali sudah hampir dekat pasar.

2.3.4.5. Sarana Listrik

Pada dasarnya setiap manusia ingin mencari kepuasan dalam hidupnya termasuk didalam memanfaatkan listrik. Saat ini setiap waktu orang membutuhkan listrik, tidak terlepas pada malam hari, saja tetapi juga pagi hari, siang hari dan sore hari. Hal ini disebabkan listrik mempunyai multi fungsi, tidak terbatas untuk penerangan tetapi juga untuk penerangan tetapi juga untuk hal-hal Universitas Sumatera Utara 44 yang bersifat praktis. Dengan demikian pada prinsipnya penduduk membutuhkan pelayanan listrik yang benar-benar memuasakan. Kehadiran PLN jelas sangat memberikan arti bagi kehidupan masyarakat tapi, sayangnya PLN tidak memberikan fasilitas ke pemukiman ini maka masyarakat di Jl. Salak ini juga tidak mau hidup di kegelapan atau hidup menggunakan semprong atau lilin. Umumnya listrik langsung ditarik dari tiang kerumah-rumah mereka. Meskipun ini membahayakan karena dapat menyebabkan kebakaran serta kerungian yang besar pada pemerintah, namun PLN tampaknya juga tutup mata terhadap situasi ini. Dapat kita lihat rincian fasilitas umum di pemukiman Jl. Salak ini pada tabel di bawah ini : TABEL 10 FASILITAS UMUM DI JALAN SALAK TAHUN 2010 No Fasilitas Umum Jumlah 1. TK 1 buah 2. Mushola 1 buah 3. Gereja 1 buah 4. Jamban Umum 1 buah 5. Sumur Umum 2 buah 6. Tempat Air Minum Umum 1 buah Jumlah 7 buah Sumber : Survei, Januari-Februari 2010 Dapat kita lihat pada tabel diatas bahwa fasilitas umum yang ada di Jl. Salak berjumlah 7 buah dengan fasilitas umum seperti TK berjumlah 1 buah, Mushola berjumlah 1 buah, Gereja berjumlah 1 buah, Jamban Umum berju,lah 1 buah, Sumur umum berjumlah 2 buah, dan tempat air minum berjumlah 1 buah Universitas Sumatera Utara 45

BAB III PROFIL PEKERJA ANAK

3.1. Potret Hadirnya Pekerja Anak Tidak ada catatan pasti tentang asal mula kehadiran pekerja anak di Jl. Salak ini. Dari informasi hasil wawancara para pekerja anak diperoleh informasi bahwa tidak tau kapan mulai munculnya pekerja anak. Awalnya dulu anak lebih sering memulung barang bekas menemani orang tuanya, atau pergi bersama teman-teman lainnya. Menurut mereka memulung lebih banyak membuang waktu dan tenaga, sangat melelahkan karena harus berjalan disepanjang pasar maupun gang-gang rumah. Hasil memulung terkadang memuaskan dikarenakan sudah banyak pemulung yang menggunakan becak barang maka mereka yang hanya berjalan kaki kurang mendapatkan hasil yang banyak. Bermula pada saat hari besar dan hari libur inilah dimanfaatkan untuk bekerja. Sebagian orang tua di tempat ini menganggap hari besar ini sama saja dengan hari-hari biasa dikarenakan mereka tidak punya uang untuk pulang kampung. Pekerjaan orang tua yangb awalnya memulung kini ditambah dengan menyari 1 1 Sebutan yang mereka buat sendiri untuk pekerjaan pengemis di lampu merah. . Hasil yang didapat lumayan sehingga orang tua mereka tidak jarang membawa anak-anak mereka untuk menyari juga. Untuk memperkuat bahwa mereka benar-benar menggunakan waktu libur dan hari besar untuk bekerja adalah hasil wawancara bahwa : Universitas Sumatera Utara