32 terdiri dari orang dewasa, pemuda, remaja, serta anak-anak baik laki-laki maupun
perempuan. Jumlah ini tentunya sangat besar dan seharusnya diberi perhatian lebih oleh pemerintah sebagai warga masyarakat kota yang terpinggirkan.
Meskipun masuk dalam Kelurahan, tetapi pemerintah setempat tidak mengakui masyarakat di pinggiran rel Jl. Salak ini sebagai warganya dan semua masyarakat
yang ada di Jl. Salak ini tidak memiliki KTP dan Kartu Keluarga dari Kantor Lurah Jalan Salak, kalaupun punya maka yang mereka miliki adalah KTP dan
Kartu Keluarga dari daerah lain atau tempat mereka tinggal sebelum di Jl. Salak.
2.3.2.1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa
Umumnya, masyarakat daerah pinggiran rel Jl. Salak terdiri empat suku bangsa dapat kita lihat pada tabel 7 dibawah ini :
TABEL 7 KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN SUKU BANGSA TAHUN
2010 No
Suku Bangsa Jumlah
1. Batak Toba 50
2. Batak Mandailing 30
3. Jawa 15
4. Padang 5
Jumlah 100
Sumber : Survei, Januari-Februari 2010
Empat Suku bangsa itu yaitu Suku Bangsa Batak Toba, Suku Bangsa Batak Mandailing, Suku Bangsa Jawa, Suku Bangsa Padang. Suku Bangsa Batak
Toba, dari hasil survey, ditemukan sekitar 50 adalah Suku Bangsa Batak Toba dan yang minoritas adalah Suku Bangsa Padang yang hanya 5.
Universitas Sumatera Utara
33
2.3.2.2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
Penduduk di Jl. Salak hanya memiliki 2 Variasi agama, dapat kita lihat di tabel 8 dibawah ini :
TABEL 8 KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT AGAMA TAHUN 2010
No Agama
Jumlah
1. Kristen
50 2.
Islam 50
Jumlah 100
Sumber : Survei, Januari-Februari 2010
Penduduk Jl. Salak hanya didominasi 2 agama besar, yaitu Kristen dan Islam dengan jumlah masing-masing 50. Bila dilihat, fasilitas yang tersedia juga
mendukung tumbuh kembangnya agama tersebut.
2.3.2.3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pecaharian
Penduduk di Jl. Salak berdasarkan mata pencaharian di bagai atas lima jenis pekerjaan. Adapun jenis pekerjaan dapat di lihat pada tabel 9 berikut :
TABEL 9 KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN
TAHUN 2010 No
Mata Pencaharian Jumlah
1. Pemulung
60 2.
Menyari 20
3. Pengga li Parit
5 4.
Bengkel 5
5. Berjualan
10 Jumlah
100
Sumber : Survei, Januari-Februari 2010
Universitas Sumatera Utara
34 Pekerjaan masyarakat Jl. Salak sebagai mata pencaharian sangat beragam,
mulai dari pemulung 60 sebagai pekerjaan utama yang dikerjakan oleh laki- laki maupun perempuan, pekerjaan lain adalah menyari yang banyak dilakukan
oleh kaum istri 20, Penggali parit 5, Bengkel 5, dan berjualan jualan goreng, kebutuhan rumah tangga, dan nasi 10.
2.3.3. Perumahan Penduduk
Perumahan penduduk di Jl. Salak umumnya saling berdekatan dan berhimpitan, sehingga rumah yang satu dengan yang lainnya tidak memiliki
pembatas dan banyak setiap rumah yang belum memiliki jendela samping atau belakang diakibatkan rumah-rumah di bangun terlalu rapat. Rumah di Jl. Salak ini
dapat dibagi kedalam tiga bagian yaitu: rumah permanen, semi permanen, non permanen. Tiga bangian rumah penduduk akan dijelaskan di bawah ini :
1. Rumah permanen Rumah permanen umumnya di pemukiman ini masih bisa dihitung sebab
yang punya dan menempati rumah permanen ini juga adalah orang-orang yang sudah lama tinggal di pemukiman ini dan mempunyai pekerjaan yang penghasilan
yang baik. Rumah jenis ini sudah ada yang mempunyai kamar mandi sendiri tetapi ada juga yang tidak mempunyai kamar mandi sendiri. Lantai rumah sudah
ada terbuat dari keramik juga ada yang dari semen tidak lagi dari tanah yang dikeringkan, sedangkan jendela sudah dari kaca nako dan jeruji besi.
Universitas Sumatera Utara
35
Gambar 2: Bentuk rumah permanen di Jl. Salak doc; Minarwaty Sinaga, 2010
2. Rumah semi permanen 3 x 4 meter, 5 x 4. Rumah ini jenisnya berbentuk setengah batu, berdindingkan
papan dan berlantaikan semen dan atap rumah terbuat dari seng dan rumah sudah ada yang di cat maupun belum dicat dimana ada rumah yang sudah memiliki
lantai keramik maupun menggunakan semen biasa sebagai lantai rumah mereka. Di ruangan ini semuanya terletak, baik yang tidak memiliki ruang kamar maupun
yang memiliki ruang kamar yang seadanya. Rumah ini dimanfaatkan juga sebagai kedai baik jualan nasi maupun jualan jajanan, rokok, keperluan untuk mandi dan
mencuci. Ada juga yang menjadikan pekarangan rumahnya di jadikan tempat untuk meletakkan hasil kumpulan barang bekas yang telah dicari.
Universitas Sumatera Utara
36
Gambar 3: Bentuk Rumah Semi Permanen di Jl. Salak doc; Minarwaty Sinaga, 2010
3. Rumah non permanen Kebanyakan rumah di pemukiman Jl.Salak ini adalah non pemanen.
Rumah yang dimaksud disini adalah rumah yang memiliki tata ruang dan bentuknya sangat memprihatinkan dimana mereka bisa tinggal dirumah yang
sepantasnya tidak layak untuk dihuni sebab rumahnya sudah hampir tumbang dan udara kurang masuk kedalam rumah.
Rata-rata ukuran tiap rumah non permanen ini terdiri dari 2 x 3 meter persegi dimana sebagian bangunan rumah itu terbuat dari triplek bekas dan papan
yang mereka dapatkan dari tetangga yang pekerjaannya pemulung dan hasil dari memulung mereka di kawasan sambu. Beratapkan seng bekas maupun terpal serta
berlantaikan semen atau tanah yang dikeraskan. Diruangan 2 x 3 meter ini segalanya dimanfaatkan baik itu dari ruang tamu, ruang kamar maupun ruang
keluarga juga ruang dapur. Di ruangan inilah mereka meletakkan seluruh barang
Universitas Sumatera Utara
37 yang dimilikinya baik dari barang elektronik seperti TV, VCD, Tape Recorder,
Kipas dan peralatan dapur mereka.
Gambar 4 : Kondisi Keadaan Rumah Non Permanen di Jl. Salak doc; Minarwaty Sinaga, 2010
2.3.4. Sarana dan Prasarana