Status Perkawinan KONTRIBUSI PEKERJA ANAK DALAM EKONOMI KELUARGA dan

88 “Mau gimana lagi, kalau mau membangun MCK bujing tidak ada uang apalagi dengan kondisi ukuran rumah seperti ini dan dimana status pemukiman tempat tinggal ini yang sewaktu-waktu dapat di gusur” Bujing, 50 tahun.

4.2. Status Perkawinan

Perkawinan adalah adanya ikatan hidup bersama yang telah disahkan secara agama maupun hokum antara suami isteri dalam bentuk keluarga dimana semakin mengukuhkan hubungan itu di dalam hubungan seks. Perkawinan di Jl. Salak memang tidak seutuhnya seperti arti perkawinan yang di atas. Status perkawinan masyarakat yang ada di pemukiman ini ialah banyaknya perkawinan yang kumpul kebo 7 Kumpul kebo di pemukiman kumuh ini sudah tidak menjadi masalah bagi mereka karena memang benar sampai mempunyai anak pun mereka tidak mau menikah secara sah sebab memang awalnya merekapun sudah pernah menikah . Seperti hasil wawancara yang dilakukan kepada informan mengatakan : “Paling kalau suka sama suka ya tinggal satu rumah dan kalau sudah cocok serta harmonis dapat pisah sesuka hati dan tidak repot mengurus segala sesuatunya. Ini terjadi karena ketidak ada pastian yang bisa diharapakan tinggal di pemukiman seperti ini dan pekerjaan yang dilakukan oleh suami”Ende Siahaan, 59 tahun. “Karena tidak memiliki tempat tinggal awalnya menumpang hidup, kelamaan malah jadi hidup sama layaknya seperti suami istri”Dosri, 28 tahun 7 Kumpul bersama di dalam satu rumah tanpa adanya ikatan yang disahkan oleh pesta dan adat yang dilakukan sesuai dengan hukum Negara. Sehingga apabila terjadi perpisahan tidak ada yang dapat dituntut. Universitas Sumatera Utara 89 dan bagi mereka menikah dua kali adalah hal yang biasa. Kalau sudah tidak cocok lagi mereka yang sudah mempunyai anak memang tidak langsung pisah secara langsung tetapi mengadakan pisah kamar dimana Ayah tidur di luar yaitu dibuat sekat-sekat untuk kamar kecil serta makan pun cari masing-masing dan kalau memang mau baikan barulah mereka satu kamar lagi. Bagi mereka yang mempunyai anak mereka akan seutuhnya pisah rumah dan si suami dalam beberapa lama akan meninggalkan lokasi tersebut dan sekali- kali akan datang dan tidak sungkan-sungkan untuk beristirahat atau menginap dirumah tersebut dan kalau memang akan berbaikan kembali mereka akan satu rumah kembali. Meskipun demikian tidak seutuhnya masyarakat yang ada di pemukiman kumuh ini melakukan perkawinan dengan kumpul kebo sebab masih ada yang menikah secara adat baik di pasu-pasu di gereja dan sudah mangadati juga ada yang sudah menikah sah secara Islam. Sebelum menjadi pasangan suami istri, kedua individu ini adalah merupakan pribadi-pribadi yang terpisah dan berbeda. Tetapi karena adanya hal-hal yang membuat mereka tertarik satu-sama lain maka mereka sepakat untuk menjalani hidup bersama dalam suatu ikatan yang disebut perkawian. Dengan adanya perkawinan maka terbentuklah sebuah keluarga. Keluarga inti batih adalah keluarga yang berdiri sendiri dengan menggalang peranan dalam mencukupi proses kebutuhan dan proses sosialisasi anak. Demikian juga orang tua para pekerja anak bagi mereka perkawinan merupakan dasar yang mengikat atau mengukuhkan untuk memulaui suatu kehidupan yang baru, dimana masing-masing pihak telah mempunyai tanggung- Universitas Sumatera Utara 90 jawab terhadap keutuhan berdirinya rumah tangga. Berumah tangga tidak lengkap bila tidak ada anak. Oleh sebab itu setiap keluarga selalu mendambakan kehadiran seorang anak untuk menambah ceria, semangat suasana dalam keluarga. Kehadiran seorang anak begitu mereka dambakan karena selain alasan emosional, anak juga diharapakan sebagai tempat bergantung mereka kelak.

4.3. Kontribusi Pekerja Anak Dalam Ekonomi Keluarga