Metode Perencanaan Langsung DDM

Gambar 4-2 Pembagian pelat menjadi jalur-jalur untuk perencanaan

4.1.1 Metode Perencanaan Langsung DDM

1. Persyaratan metode perencanaan. ACI Bab 13.6.1 mengizinkan untuk

menggunakan metode perencanaan langsung jika: a Paling sedikit ada tiga bentang menerus dalam setiap arah – OK. b Bentang terpanjang bentang terpendek ≤ 2 ; 610540 2 – OK. c Panjang bentang yang bersebelahan dalam masing-masing arah tidak boleh berbeda lebih dari sepertiga bentang yang panjang. Maka bentang pendek bentang panjang ≥ 0.667 ; 540 610 = 0,89 – OK. d Offset kolom 10 – OK. e Semua beban hanya akibat beban gravitasi dan terbagi merata di seluruh panel. Beban dinding bukanlah beban terdistribusi merata, tapi digunakan metode perencanaan langsung. f Beban hidup tidak terfaktor tidak melebihi dari dua kali beban mati tidak terfaktor. Digunakan tabel 3-1, perkiraan tebal pelat adalah 36 l = 61036 ≈ 17cm. Kurang lebih beban mati = 0,17m x 24kNm 3 +1,2kNm 2 ≈ 5,28 kN m 2 . Nilai ini melewati setengah dari beban hidup – OK. g Tidak ada balok. Sehingga bisa digunakan metode perencanaan langsung.

2. Pilih ketebalan.

a Tentukan ketebalan berdasarkan batas defleksi. Dari tabel 3-1 ketebalan minimum dari panel 1 sampai 4 adalah: Panel 1-2-A-B pojok: max n l = 540cm-15+25cm = 500 cm Universitas Sumatera Utara min h = 33 n l = 15,15cm Panel 1-2-B-C tepi: max n l = 560cm min h = 33 n l = 16,97cm Panel 2-3-A-B tepi: max n l = 500 cm min h = 15,15 cm Panel 2-3-B-C interior: max n l = 560 cm min h = 36 n l = 15,55 cm Coba h = 17cm b Periksa ketebalan terhadap geser. Periksa pada kolom B2 dan B1. Gambar 4-3 menyajikan perimeter geser kritis dan area tributari untuk kedua kolom ini, berdasarkan nilai h = 17cm.     536 , 9 , 2 6 , 1 2 , 1 24 17 , 2 , 1 2 2 3      m kN m kN m kN m w u kN m 2 rata-rata d ≈ 17cm – 3,4cm ≈ 13,6cm Kolom B 2:   4 , 214 6 , 63 6 , 43 2    o b cm                  m m m m m V u 436 , 636 , 8 , 4 2 4 , 5 1 , 6 kNm 536 , 9 2 = 260,5493kN Dari pers. 3-8, d b f V o c c c 2 1 17 , 85 ,            m m Mpa cm cm 136 , 144 , 2 28 30 50 2 1 17 , 85 ,            49 , 490  kN Universitas Sumatera Utara Dari pers. 3-9, d b f b d V o c o s c 2 083 , 85 ,            m m Mpa m m 136 , 144 , 2 28 2 144 , 2 136 , 40 083 , 85 ,             90 , 493  kN Gambar 4-3 perimeter geser kritis dan tributari untuk kolom B1 dan B2 Dari pers. 3-10, m m Mpa d b f V o c c 136 , 144 , 2 28 33 , 85 , 33 ,        = 432,80 kN Oleh karena itu, c V  = 432,80kN. ketebalan OK karena u c V V   . Kolom B1: Universitas Sumatera Utara 2 , 157 8 , 46 6 , 63 8 , 46     o b cm     m m kN m m m m m V u 75 , 5 5 , 4 636 , 468 , 25 , 2 8 , 4 75 , 5 kNm 536 , 9 2                    suku terakhir adalah berat dari dinding = 38 , 168 88 , 25 50 , 142   kN c V  adalah yang terkecil dari: c V  m m Mpa cm cm 136 , 572 , 1 28 30 50 2 1 17 , 85 ,            =359,63 kN c V  m m Mpa m m 136 , 572 , 1 28 2 144 , 2 136 , 40 083 , 85 ,             = 362,13kN c V    53 , 320 136 , 572 , 1 28 33 , 85 ,     m m Mpa kN c V  = 1,9 kali V u Meskipun kelihatannya OK, perhitungan ini mengabaikan momen yang ditransfer oleh tegangan geser. Ini akan diperiksa pada langkah 9 dalam contoh ini. Kita akan menaikkan ketebalan sampai 18 cm. Gunakan 18 cm di keseluruhan pelat. c Hitung nilai akhir dari w u .     2 2 3 , 2 6 , 1 2 , 1 24 18 , 2 , 1 m kN m kN m kN m w u     = 9,824 kNm 2 , katakan 9,85 kNm 2 d Hitung α untuk balok eksterior. Karena tidak ada balok, α = 0. 3. Hitung momen pada jalur pelat sepanjang kolom garis 2 gbr. 4-2a. potongan pelat ini bertindak sebagai portal kaku membentang antara kolom A2, B2, C 2, dan D2. Pada jalur pelat ini, panel pelat A2-B2 dan C2-D2 adalah “panel ujung” Universitas Sumatera Utara dan B2-C2 sebagai”panel interior”. Kolom A2 dan D2 adalah ”kolom eksterior” dan B2 dan C2 adalah “kolom interior”. Perhitungan ini ditabelkan seperti ditunjukkan dalam tabel 4-1 sampai 4-4. Perhitungan individu akan menyusul pada detail untuk pelat jalur 2 dan 1 yang ditunjukkan dalam gbr. 4-2a. Baris 1 tabel 4-1, l 1 adalah bentang dari pusat ke pusat dalam arah jalur yang sedang direncanakan. Baris 2, l n adalah bentang bersih dalam arah jalur. Baris 3 , l 2 adalah lebar yang tegak lurus terhadap l 1 . Panjang l 2 dan l n ditunjukkan dalam gbr. 4-2a. Baris 4, w u mungkin berbeda dari panel ke panel. Baris 5, Momen statis, 2 2 n u l l w M  . Baris 6 . Momen di panel eksterior dibagi menggunakan tabel 3-2 ACI Bab. 13.6.3.3. Momen negatif pada ujung eksterior dari ujung bentang = 0,26 M o Momen positif pada ujung bentang = 0,52 M o Momen negatif pada ujung interior dari ujung bentang = 0,70 M o Untuk panel interior, dari ACI Bab 13.6.3.2, Negatif = 0,65M o , positif = 0,35M o Baris 7 ,Ini adalah hasil dari baris 5 dan 6. Baris 8 , ACI Bab 13.6.9.2 mensyaratkan kolom interior direncanakan terhadap momen diberikan oleh pers. 3-5:                       2 2 2 2 2 , 5 8 , 4 52 , 5 2 , 1 6 , 5 8 , 4 , 2 6 , 1 5 , 52 , 5 2 , 1 07 , m m m kN m m m kN m kN M col = 31,02 kNm Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu, perencanaan kolom interior terhadap momen total 31,02 kNm dibagi antara kolom diatas dan dibawah sambungan dengan rasio terhadap kekakuannya. Tabel 4.1 perhitungan momen untuk jalur pelat garis 2. A 2 B 2 C 2 D 2 1. l 1 m 5,4 6,1 5,4 2. l n m 5 5,6 5 3. l 2 m 4,8 4,8 4,8 4. w u kNm 2 dari langkah 2c 9,85 9,85 9,85 5. M o =w u l 2 l n 2 8 kNm 147,75 185,338 147,75 6. Koefisien momen -0,26 0,52 -0,70 -0,65 0,35 -0,65 -0,70 0,52 -0,26 7. Momen pelat kNm -38,415 76,83 -103,43 -120,469 64,868 -120,469 -103,43 76,83 -38,415 8. Momen kolom kNm 38,415 31,02 31,02 38,415 Kemudian momen untuk jalur pelat garis 2 di atas dibagi lagi menjadi momen jalur kolom dan jalur tengah. Momen -38,42 76,83 -103,43 -120,47 64,87 Momen Jalur kolom 1,0x-38,42 = -38,42 0,6x76,83 = 46,098 0,75x-103,43 = -77,5725 0,75x-120,47 = -90,3525 0,6x64,87 = 38,922 Momen Jalur tengah 0,0x-38,42 = 0 0,4x76,83 = 30,732 0,25x-103,43 = -25,8575 0,25x-120,47 = -15,059 0,4x64,87 = 25,948 Sehingga bidang momen jalur kolom garis 2 bisa di gambarkan di bawah ini: Gambar 4-4 bidang momen jalur kolom garis 2 dengan DDM -38,42 -38,42 46,098 46,098 38,922 -77,5725 -90,3525 -77,5725 -90,3525 Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Metode Portal Ekivalen EFM