BAB III METODE PERENCANAAN
3.1 PENGENALAN METODE PERENCANAAN LANGSUNG
Metode perencanaan langsung peraturan ACI memberikan prosedur untuk menentukan koefisien momen. Metode ini melibatkan analisis distribusi momen
siklus tunggal dari struktur berdasarkan pada a perkiraan kekakuan lentur pelat, balok jika ada, dan kolom, dan b kekakuan torsi pelat dan balok jika ada
transversal terhadap arah momen lentur yang akan ditentukan.
3.1.1 Langkah-Langkah dalam Merencanakan Pelat
Langkah-langkah dalam merencanakan pelat dua-arah yaitu: 1.
Pilih layout dan jenis dari pelat yang digunakan. Berbagai jenis pelat dua- arah dan kegunaannya telah dijelaskan pada Bab 2. Pemilihan sangat
tergantung oleh pertimbangan konstruksi dan arsitektural. 2.
Pilih tebal pelat. Biasanya, tebal pelat dipilih untuk mencegah kelebihan defleksi pada saat layan. Sangat penting, tebal pelat yang dipilih harus cukup
menahan geser pada kolom interior dan eksterior. 3.
Pilih metode perencanaan. Metode portal ekivalen menggunakan analisis portal elastis untuk menghitung momen negatif dan positif pada berbagai
panel pada pelat. Metode perencanaan langsung menggunakan koefisien untuk menghitung momen ini.
4. Hitung momen positif dan negatif pada pelat.
Universitas Sumatera Utara
5. Tentukan distribusi momen melintasi lebar pelat. Distribusi lateral momen
pada panel tergantung pada geometri pelat dan kekakuan balok jika ada. Prosedur ini sama untuk kedua metode perencanaan.
6. Jika ada balok, sebagian momen harus ditahan oleh balok
7. Penulangan direncanakan berdasarkan momen dari langkah 5 dan 6.
8. Kuat geser pada kolom harus diperiksa.
3.1.2 Batasan Metode Perencanaan Langsung
Metode perencanaan langsung lebih mudah digunakan dari pada metode portal ekivalen, tapi hanya bisa digunakan pada pelat multipanel biasa.
Pembatasannya ada pada ACI Bab 13.6.1 yaitu: 1.
Paling sedikit ada tiga bentang menerus dalam setiap arah. 2.
Panel harus persegi, dengan panjang sisi panjang pada panel tidak lebih dari 2.0 kali panjang sisi pendeknya yang diukur pusat ke pusat dari tumpuan-
tumpuan. 3.
Panjang bentang yang bersebelahan dalam masing-masing arah tidak boleh berbeda lebih dari sepertiga bentang yang panjang.
4. Kolom dapat mempunyai offset maksimum 10 dari bentang dalam arah
offset dari kedua sumbu antara garis pusat kolom yang bersebelahan. 5.
Semua beban hanya akibat beban gravitasi dan terbagi merata di seluruh panel. Beban hidup tidak boleh melebihi dua kali beban mati.
6. Jika suatu panel dipikul dikeempat sisi oleh balok, kekakuan relatif dari
balok ini dalam dua-arah tegak lurus yang dihitung dengan rumus
2 1
2 2
2 1
l l
tidak boleh kurang dari 0.2 atau lebih dari 5.
Universitas Sumatera Utara
3.1.3 Tebal Minimum Pelat Dua-Arah