Terlihat dari kedua hubungan
AB
w
dan
DE
w
dalam persamaan 2-15a dan 2-15b bahwa bentang S yang lebih pendek bentang DE memikul beban yang lebih besar
dibandingkan beban yang lebih panjang. Dengan demikian bentang yang lebih pendek dari suatu panel yang terletak diatas tumpuan yang kaku sekali akan
mengalami momen yang lebih besar. Hal ini sesuai dengan pembahasan di atas, bahwa kontur kelengkungan lebih curam, seperti yang diperlihatkan pada gambar 2-
11a.
2.5.2 EFEK KEKAKUAN RELATIF
Tumpuan yang kekakuannya terbatastumpuan yang fleksibel seperti balok dan kolom, atau flat plate yang ditumpu oleh grid atau kolom harus ditinjau secara
khusus. Distribusi momen dalam arah yang pendek maupun dalam arah yang panjang sangat rumit. Kerumitan inidiakibatkan oleh fakta bahwa derajat kekakuan
tumpuan fleksibel menentukan intensitas kecuraman kontur kelengkungan pada gambar 2-11a baik dalam arah x maupun dalam arah y, juga mempengaruhi
redistribusi momen. Perbandingan antara kekakuan balok dan kekakuan pelat dapat
mengakibatkan kelengkungan dan momen pada arah yang panjang lebih besar daripada arah yang pendek seperti juga pada lantai berprilaku sebagai plat
orthogonal yang ditumpu diatas grid atau kolom tanpa balok. Apabila bentang L dari sistem lantai tanpa balok jauh lebih besar daripada bentang pendek S lantai tersebut,
maka momen maksimum pada tengah panel plat akan mendekati harga momen
Universitas Sumatera Utara
ditengah bentang suatu jalur berbentang L dengan beban terbagi merata dan terjepit pada kedua ujungnya.
Secara ringkas, karena pelat bersifat sangat fleksibel dan sangat under- reinforced, maka redistribusi momen dalam arah panjang maupun pendek akan
sangat bergantung pada kekakuan relative tumpuan terhadap pelat yang ditumpunya. Kelebihan tegangan pada suatu daerah dapat berkurang dengan adanya redistribusi
momen ke daerah yang tegangannya lebih kecil.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PERENCANAAN
3.1 PENGENALAN METODE PERENCANAAN LANGSUNG
Metode perencanaan langsung peraturan ACI memberikan prosedur untuk menentukan koefisien momen. Metode ini melibatkan analisis distribusi momen
siklus tunggal dari struktur berdasarkan pada a perkiraan kekakuan lentur pelat, balok jika ada, dan kolom, dan b kekakuan torsi pelat dan balok jika ada
transversal terhadap arah momen lentur yang akan ditentukan.
3.1.1 Langkah-Langkah dalam Merencanakan Pelat
Langkah-langkah dalam merencanakan pelat dua-arah yaitu: 1.
Pilih layout dan jenis dari pelat yang digunakan. Berbagai jenis pelat dua- arah dan kegunaannya telah dijelaskan pada Bab 2. Pemilihan sangat
tergantung oleh pertimbangan konstruksi dan arsitektural. 2.
Pilih tebal pelat. Biasanya, tebal pelat dipilih untuk mencegah kelebihan defleksi pada saat layan. Sangat penting, tebal pelat yang dipilih harus cukup
menahan geser pada kolom interior dan eksterior. 3.
Pilih metode perencanaan. Metode portal ekivalen menggunakan analisis portal elastis untuk menghitung momen negatif dan positif pada berbagai
panel pada pelat. Metode perencanaan langsung menggunakan koefisien untuk menghitung momen ini.
4. Hitung momen positif dan negatif pada pelat.
Universitas Sumatera Utara