HUBUNGAN ANTARA LEKUKAN PELAT DAN MOMEN

Dalam analisis pelat elastis. Pers. 2-11 dipecahkan untuk menentukan defleksi z dan momen dihitung dari   y x z v D m x z v y z D m y z v x z D m xy y x                                 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2-13 dimana z adalah lengkung positif ke bawah

2.4.2 HUBUNGAN ANTARA LEKUKAN PELAT DAN MOMEN

Prinsip analisis elastis untuk pelat dua-arah diberikan dengan jelas pada bab 2.4.1. Persamaan dasar untuk momen dalam pers. 2-13 sering digunakan untuk mempelajari pelat beton, poisson’s ratio v diambil sama dengan nol. Setelah selesai, pers. 2-13 tereduksi menjadi           2 2 3 12 x z Et m x           2 2 3 12 y z Et m y 2-14            y x z Et m xy 2 3 12 Dalam persamaan ini, 2 2 x z   menunjukkan lekukan pada jalur pelat dalam arah x, dan 2 2 y z   menunjukkan lekukan pada jalur pelat dalam arah y. Jadi, Universitas Sumatera Utara dengan mengamati secara visual bentuk defleksi pelat, dapat diperkirakan dengan baik distribusi momennya. Gambar 2-8a menunjukkan pelat persegi yang semua sisinya terjepit pada balok kaku. Tiga jalur melintang ditunjukkan. Bentuk defleksi dari ketiga jalur ini sesuai dengan diagram momen yang ditunjukkan pada gambar 2-8b-d. dimana bentuk defleksi adalah cekung kebawah, momen yang menyebabkan tekan dibawah adalah momen negatif. Ini bisa juga dilihat pada pers.2-14. karena z diambil positif keatas. Lekukan positif, 2 2 x z   , sesuai dengan lekukan yang cekung kebawah. Dari pers. 2-14, lekukan positif sesuai dengan momen negatif. Besarnya momen sebanding dengan lekukan. Defleksi yang paling besar, 2  , terjadi pada bagian tengah panel. Hasilnya, lekukan dan karenanya momen di jalur B lebih besar daripada di jalur A. lekukan dibagian tengah jalur C adalah rata, menandakan sebagian besar beban di daerah ini telah dipindahkan oleh aksi satu-arah melintang lebar pelat. Adanya momen puntir, xy m , dapat diilustrasikan dengan analogi jalur- melintang. Gambar 2-9 menunjukkan potongan B-B yang memotong pelat pada gambar 2-8. Universitas Sumatera Utara b Strip A defleksi momen c Strip B defleksi momen d Strip C defleksi momen Gambar 2-8 Hubungan antara lekukan pelat dan momen Disini pelat diwakilkan oleh rentetan balok-balok melintang, beberapa parallel dengan B-B dan yang lain ditunjukkan dalam penampang melintang, parallel dengan C-C. Jalur pelat yang tegak lurus potongan ditunjukkan dalam potongan melintang harus terpuntir seperti ditunjukkan. Ini dalam kaitan dengan xy m momen puntir. Gambar 2-9 Defleksi strip B dari gambar 2-8 perhatikan puntir pada lapisan bawah Universitas Sumatera Utara

2.4.3 MOMEN PADA PELAT YANG DITUMPU KOLOM