tinggi bangunan, atau tiap lantai bisa dianggap terpisah pada tumpuan kolom. Portal ini nantinya dibagi kedalam jalur kolom dan tengah seperti yang diuraikan dalam
Bab 3-1 dan gbr. 3-2.
3.5.2.1 Perhitungan Kekakuan, Pemindahan, dan Momen Ujung-Jepit
Dalam metode distribusi momen, perlu untuk menghitung kekakuan lentur flexural stiffnesses, K, faktor pemindahan carryover factors, COF, faktor
distribusi distribution factors, DF, dan momen ujung-jepit fixed-end moments, FEM, untuk tiap anggota struktur. Untuk anggota yang prismatis, jepit pada
ujungnya, dengan mengabaikan beban aksial, kekakuan lentur adalah
L kEI
K
3-26 dimana k = 4 dan faktor pemindahan adalah
0.5, tanda bergantung pada perjanjian tanda yang digunakan untuk momen. Untuk balok prismatis dibebani merata momen
ujung jepit adalah 12
2
wl .
Dalam metode portal ekivalen, kenaikan kekakuan anggota didalam daerah sambungan pelat-kolom dihitung sebagai variasi penampang melintang drop panel.
Hasilnya semua bagian mempunyai penampang yang lebih kaku pada tiap-tiap ujung, seperti ditunjukkan gbr. 3-30. Jika EI digunakan dalam pers. 3-26 pada
bentang tengah jalur tengah, k akan lebih besar dari 4. Demikian pula, faktor pemindahan akan lebih besar dari 0.5 dan momen ujung-jepit akan lebih besar
dari 12
2
wl .
Tabel dan grafik untuk menghitung k, COF, dan momen ujung-jepit diberikan dalam Lampiran A tabel A–1 sampai A–4.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2.2 Sifat Pelat-Balok
Anggota horizontal dalam portal ekivalen disebut sebagai pelat-balok. Bisa berupa sebuah pelat, pelat dan drop panel, atau pelat dengan balok yang sejajar
dengan portal ekivalen. ACI Bab 13.7.3 menjelaskan bagaimana memodelkannya untuk analisis:
1. Pada titik diluar sambungan atau kolom kapital momen inersia berdasarkan
area bruto dari beton. Variasi momen inersia sepanjang itu harus masuk dalam hitungan.
a Pelat A–B
b Distribusi EI sepanjang pelat
Gambar 3-30 Variasi kekakuan sepanjang bentang
Jadi untuk pelat dengan drop panel yang ditunjukkan gbr. 3-31a, momen inersia yaitu pada potongan A–A untuk pelat dengan lebar l
2
gbr. 3-31c. Pada penampang B–B yang melewati drop panel, momen inersia adalah untuk pelat yang
mempunyai potongan melintang yang ditunjukkan gbr. 3-31d.
Universitas Sumatera Utara
2. Momen inersia pelat-balok dari pertengahan kolom ke muka kolom, bracket,
atau kapital seperti didefenisikan dalan ACI 13.1.2 dan gbr. 3-26 harus diambil momen inersia pada muka kolom, bracket, atau kapital dibagi
dengan jumlah
2 2
2
1 l
c
, dimana l
2
adalah lebar transfer dari portal ekivalen gbr. 3-1 dan c
2
adalah lebar tumpuan parallel terhadap l
2
. Penggunaan dari ini diilustrasikan dalam gbr. 3-31. Tabel A–1 sampai A–3
memberikan konstanta distribusi momen untuk flat plates dan pelat dengan drop panel.
a Pelat dengan drop panel
b Variasi EI sepanjang pelat balok
c Potongan melintang yang digunakan untuk menghitung I
1
–potoongan A–A.
d Potongan melintang yang digunakan untuk menghitung I
2
–potoongan B–B. Gambar 3-31 Nilai EI untuk pelat dengan drop panel
Universitas Sumatera Utara
3.5.2.3 Sifat-Sifat Kolom