3.1.5 Momen pada Kolom dan Transfer Momen ke Kolom 3.1.5.1 Kolom Eksterior
Kalau perencanaan menggunakan metode perencanaan langsung, ACI bagian 13.6.3.6 menetapkan momen yang ditransfer dari pelat ke kolom tepi adalah
3 .
0 M . Momen ini digunakan untuk menghitung tegangan geser akibat transfer momen ke
kolom tepi. Walaupun dalam peraturan ACI tidak ditetapkan secara spesifik, momen ini bisa diasumsikan berada pada pusat luasan perimeter geser. Momen negatif
eksterior dari perhitungan metode perencanaan langsung terbagi antara atas kolom dan bawah pelat dalam porsi ke kekakuan kolom
l EI
4
. Hasil dari momen kolom digunakan untuk perencanaan kolom.
3.1.5.2 Kolom Interior
Pada kolom interior, kalkulasi transfer momen dan momen total digunakan dalam merencanakan kolom bagian atas dan bagian bawah lantai berdasarkan
momen tak seimbang unbalanced moment yang dihasilkan dari distribusi tak rata dari beban hidup. Momen tak seimbang dihitung dengan mengasumsikan bahwa
bentang yang panjang yang berbatasan dengan kolom dibebani dengan beban mati terfaktor dan setengah beban hidup terfaktor; sementara bentang yang pendek hanya
membawa beban mati terfaktor. Momen negatif tak seimbang total pada sambungan menjadi
8
8 5
. 65
.
2 2
2 2
n d
n l
d
l l
w l
l w
w M
dimana
d
w dan
l
w mengacu pada beban hidup dan mati terfaktor pada bentang
panjang dan
d
w ,
d
l dan
n
l mengacu pada bentang pendek yang berbatasan dengan
Universitas Sumatera Utara
kolom. Faktor 0.65 adalah persentase dari momen statis ditetapkan untuk momen negatif pada tumpuan interior. Faktor 0.65 dan 18 dikombinasikan dan didapat
0.081. Seporsi momen tak seimbang didistribusikan ke pelat, dan sisanya ke kolom. Karena kekakuan pelat belum dihitung, diasumsikan sebagian besar momen
ditransfer ke kolom, diberikan
2 2
2 2
5 .
07 ,
n d
n l
d kolom
l l
w l
l w
w M
3-5
ACI pers. 13-7
Momen
kolom
M digunakan untuk merencanakan sambungan pelat-kolom. Momen ini
didistribusikan antara bagian kolom atas dan bagian bawah sambungan dalam rasio kekakuannya untuk menentukan momen yang digunakan untuk merencanakan
kolom.
3.2 KUAT GESER PELAT DUA-ARAH
Pada pelat dua arah, mekanisme kegagalan geser pelat dua-arah atau pondasi yang ditunjukkan gbr. 3-6 adalah mungkin. Geser satu arah atau balok berprilaku
geser gbr. 3-6a menimbulkan retak miring memanjang melintasi keseluruhan lebar dari struktur. Geser dua arah atau punching shear menimbulkan bentuk kerucut atau
bentuk piramid dengan ujung terpotong di muka kolom ditunjukkan gbr. 3-6b.
3.2.1 Perilaku Kegagalan Pelat Pada Geser Dua-Arah
Momen maksimum pada flat plate dengan beban merata terjadi di sekitar kolom dan membuat retak lingkaran di sekeliling tiap kolom. Setelah ditambah
Universitas Sumatera Utara