Baris 13. Momen kolom total adalah penjumlahan baris 8 dan 12. 5.
Hitung momen pada jalur pelat sepanjang kolom garis B gbr.4-2b.
pada jalur ini pelat bertindak sebagai portal kaku membentang antara kolom B1, B2, B3 dan seterusnya. perhitungan dihasilkan dalam tabel 4-3 dan mengikuti langkah 3
dari contoh ini. 6.
Hitung momen pada jalur pelat sepanjang kolom garis A gbr.4-2b.
pada jalur ini pelat bertindak sebagai portal kaku membentang antara kolom A1, A2, A3 dan seterusnya. Pada jalur ini, bentang A1-A2 adalah “bentang ujung”, A2-A3,
dan seterusnya adalah “bentang interior”. Kolom A1 adalah “kolom eksterior” dan kolom A2 dan A3 adalah ‘kolom interior” pada jalur pelat ini. Perhitungan
dihasilkan pada tabel 4-4 dan mengikuti langkah 4 dari contoh ini.
4.2.2 Perencanaan Tulangan
Melanjutkan langkah 6 di atas:
7. Distribusikan momen negatif dan positif ke jalur tengah dan kolom dan
rencanakan tulangan: jalur bentang timur dan barat jalur 1 dan 2.
Dalam langkah 3 dan 4, momen dalam jalur sepanjang kolom baris 1 dan 2 sudah dihitung. Momen ini harus didistribusikan ke berbagai jalur-jalur kolom dan tengah
untuk memungkinkan tulangan arah-x direncanakan.
a Bagi jalur pelat menjadi jalur tengah dan jalur kolom. Di tiap panel, jalur
kolom membentang sampai 0.25 kali yang terkecil dari l
1
dan l
2
dari garis yang menyambung kolom, seperti ditunjukkan dalam gbr. 3-2 dan, untuk contoh ini,
dalam gbr, 4-2a. Jadi jalur kolom membentang 480cm4 = 120cm. Pada tiap sisi
Universitas Sumatera Utara
garis kolom. Lebar total jalur kolom adalah 2 x 120cm = 240cm. lebar dari jalur
tengah adalah 240cm. Jalur tepi mempunyai lebar 120cm + 25 cm = 145 cm. b
Bagi momen antara kolom dan jalur tengah dan rencanakan tulangannya.
Perhitungan dilakukan dalam tabel 4.7 untuk jalur arah-x. Tabel ini dipersiapkan untuk menyerupai rencana dari bagian pelat yang ditunjukkan berarsir
dalam gbr.4-2a. Kolom ditunjukkan dengan bintik persegi dan dinomori. Garis tebal mewakili tepian pelat. Perhitungan dari atas ke bagian-bagian tiap baris tabel ini ke
bawah. Perhitungan diulangi untuk tiap daerah momen positif dan negatif.
Baris 1. Momen ini diambil dari baris 7 dalam tabel 4-1 dan 4-2. Pada tumpuan interior pertama, yang terbesar dari dua momen negatif yang berbatasan digunakan
ACI Bab 13.6.3.4. Baris 2. Ini adalah koefisien momen.
a Momen negatif eksterior. ACI Bab 13.6.4.2 memberikan persen dari momen
negatif eksterior yang ditahan oleh jalur kolom. Bagian ini diisi dengan menggunakan
t
, α
1
l
2
l
1
, dan l
2
l
1
. Untuk pelat tanpa balok tepi,
t
= 0, dan untuk pelat tanpa balok parallel terhadap l
1
untuk bentang yang akan direncanakan, α
1
= 0. Jadi, dari tabel dalan ACI Bab 13.6.4.2. 100 momen negatif eksterior
dibebankan ke jalur kolom. b
Daerah momen positif. ACI Bab 13.6.4.4 memberikan persen momen positif yang dibebankan ke jalur kolom. Karena
α
1
= 0, α
1
l
2
l
1
=0, dan 60 dibebankan ke jalur kolom. Sisanya 40 dibebankan ke setengah jalur tengah yang
berbatasan. Pada tepian, hanya ada satu setengah jalur tengah yang berbatasan, jadi 40 momen panel bekerja di situ. Pada jalur kolom interior, ada dua
Universitas Sumatera Utara
setengah jalur tengah yang berbatasan dan 0.5 x 40 = 20 bekerja masing- masing di situ.
c Daerah momen negatif interior. ACI Bab 13.6.4.1 menetapkan persen momen
negatif interior yang dibebankan ke jalur kolom. Karena α
1
= 0.75 bekerja di jalur kolom dan sisanya 25 di jalur tengah.
Tabel 4.7 pembagian momen ke jalur tengah dan kolom: arah-x
Jalur Kolom
240 cm
Jalur Tengah
240 cm
Jalur Kolom
240 cm
Jalur Tengah
240 cm
Jalur Kolom Tepi
145 cm Momen Negatif Eksterior
1. Momen pelat KNm
2. Koefisien momen 0,0
3. Momen ke jalur tengah dan
Kolom KNm 4.
Momen dinding KNm 5.
Momen total dalam jalur KNm 6.
A
s
perlu cm
2
7. A
s
min cm
2
8. Tulangan dipilih
9. A
s
tersaji cm
2
A3 -38,415
1,00 -38,415
-38,415 10,45
8,64 10 13
13,27 0,0 0,0
8,64 7 13
9,29 A2
-38,415 1,00
-38,415 -38,415
10,45 8,64
10 13 13,27
0,0 0,0
8,64 7 13
9,29 A1
-21,208 1,00
-21,208 -4,388
-25,596 7,14
5,22 7 13
9,29 Momen Positif Bentang Ujung
1. Momen pelat KNm
2. Koefisien momen 0,2
3. Momen ke jalur tengah dan
Kolom KNm 4.
Momen dinding KNm 5.
Momen total dalam jalur KNm 6.
A
s
perlu cm
2
7. A
s
min cm
2
8. Tulangan dipilih
9. A
s
tersaji cm
2
76,83 0,6
46,098 46,098
12,54 8,64
11 13 14,6
0,2 0,2 15,366 15,366
30,732 8,36
8,64 8 13
10,62 76,83
0,6 46,098
46,098 12,54
8,64 11 13
14,6 0,2 0,4
15,366 16,967 32,333
8,79 8,64
9 13 11,95
42,417 0,6
25,45 8,775
34,225 9,31
5,22 9 13
11,95 Momen Positif I nterior
1. Momen pelat KNm
2. Koefisien momen 0,125
3. Momen ke jalur tengah dan
Kolom KNm 4.
Momen dinding KNm 5.
Momen total dalam jalur KNm 6.
A
s
perlu cm
2
7. A
s
min cm
2
8. Tulangan dipilih
9. A
s
tersaji cm
2
B3 -120,469
0,75 -90,352
-90,352 24,58
8,64 14 16
28,15 0,125 0,125
-15,059 -15,059 30,118
8,20 8,64
8 13 10,62
B2 -120,469
0,75 -90,352
-90,352 24,58
8,64 14 16
28,15 0,125 0,25
-15,059 -16,628 -31,687
8,62 8,64
8 13 10,62
B1 -66,509
0,75 -49,882
-13,759 -63,641
17,13 5,22
11 16 22,12
Universitas Sumatera Utara
Momen Positif I nterior 1.
Momen pelat KNm 2.
Koefisien momen 0,2 3.
Momen ke jalur tengah dan Kolom KNm
4. Momen dinding KNm
5. Momen total dalam jalur KNm
6. A
s
perlu cm
2
7. A
s
min cm
2
8. Tulangan dipilih
9. A
s
tersaji cm
2
64,868 0,6
38,921 38,921
10,59 8,64
10 13 13,27
0,2 0,2 12,974 12,974
25,948 7,06
8,64 7 13
9,29 64,868
0,6 38,921
38,921 10,59
8,64 10 13
13,27 0,2 0,4
12,974 13,126 26,1
7,1 8,64
7 13 9,29
32,813 0,6
19,688 7,409
27,097 7,37
5,22 8 13
10,62
Baris 3. Ini adalah hasil dari baris 1 dan 2. Panah dalam tabel 4.7 mengilustrasikan distribusi momen antara berbagai bagian pelat.
Baris 4. Berat dari dinding arah-y sepanjang kolom baris 1 menyebabkan momen pada tepi jalur kolom. Momen yang disajikan disini berasal dari baris 10 tabel 4-
1. Baris 5. Perhitungan hubungan ini ditandai oleh panah dalam tabel 4.7. Baris 5
adalah jumlah baris 3 dan 4. Baris 6. Luasan besi akan dihitung menggunakan persamaan.
jd f
Mu A
y s
a Hitung d. Karena momen terbesar pada panel terjadi pada tumpuan B2 pada
pelat jalur 2 lihat tabel 4-1 tempatkan tulangan seperti ditunjukkan dalam gbr. 4-13. Maka
d = 18cm – 20 mm - 2
1 diameter batang tulangan
= 152mm asumsi batang berdiameter 16mm atau gunakan pers. 3-24a
Tulangan arah-y Tulangan arah-x
13,6 cm 15,2 cm
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4-13 susunan tulangan di dalam pelat
b Hitung A
s
yang diperlukan pada daerah momen maksimum jalur kolom negatif interior pertama. M
u
terbesar = - 90,352 kNm. Asumsikan j = 0.925.
mm MPa
A
perlu s
152 925
. 280
9 .
kNm 90,352
= 25,5mm
2
c Hitung a dan ad dan periksa apakah bagian adalah tegangan-terkendali.
cm MPa
MPa mm
b f
f A
a
c y
s
240 28
85 .
280 5
. 25
85 .
2
= 1.25 cm 082
. 152
5 .
12
mm
mm d
a
Ini jauh dibawah ad dalam tabel A-5 untuk batasan tegangan-terkendali. sehingga,
9 .
. d
Hitung jd dan konstanta untuk menghitung A
s
2 5
. 12
152 2
mm mm
a d
jd
=145.75mm
mm MPa
kNm M
cm A
u s
75 .
145 280
9 .
2
Oleh karena itu,
kNm M
cm A
u s
272 .
2
A
Nilai A
s
di baris 6 dari tabel 4.7 adalah dihitung menggunakan pers.A.
Universitas Sumatera Utara
Baris 7. Minimum A
s
ditentukan dalam ACI Bab 13.3.1lihat bab 3.4.3.3. A
smin
= 0.002bh untuk tulangan mutu 280. Spasi tulangan maksimum = 2h ACI bab 13.3.2
tapi tidak lebih dari 450mm ACI Bab 7.12.2.2. Sehingga, spasi maksimum = 36cm. Jalur kolom tepi:
A
smin
= 0.002bh =0.002 x 145cm x 18cm = 8,64cm
2
Ukuran tulangan spasi minimum = 03
. 4
36 145
cm
cm
Sehingga, ukuran batang tulangan minimum = 5. Jalur lain:
A
smin
= 0.002 x 240cm x 18cm = 8.64cm
2
Ukuran tulangan minimum = 7. Baris 8. Pemilihan tulangan akhir ditunjukkan dalam baris 8.
a Jalur kolom tepi-garis 1dan 4
b Jalur tengah antara garis 1-2 dan 3-4
c Jalur kolom garis 2
dan 3
Universitas Sumatera Utara
d Jalur tengah antara garis 2-3
Gambar 4-14 bagan skematik tulangan arah-x
Baris 9. Luasan aktual tulangan yang disajikan ditunjukkan dalam baris 9. Pemilihan tulangan untuk tiap jalur arah-x ditunjukkan dalam bagian dalam gbr. 4-14. dalam
perhitungan untuk baris 6 diasumsikan bahwa tulangan D16mm digunakan, memberikan d = 152mm pada banyak tempat tulangan dipilih D14mm.
Menghasilkan, d = 153.5mm akan digunakan di beberapa bagian pelat. 8.
Distribusikan momen negatif dan positif ke jalur kolom dan jalur tengah dan rencanakan penulangan: jalur bentang utara dan selatan jalur A
dan B. dalam langkah 5 dan 6, momen dihitung untuk jalur sepanjang
kolom baris A dan B. Momen ini harus dibebankan ke jalur kolom dan jalur tengah sehingga tulangan arah-y bisa direncanakan. Proses ini sama caranya
seperti langkah 7, menggunakan momen dari baris 7 dan 10 dari tabel 4-3 dan 4-4.
Tabel 4.8 pembagian momen ke jalur tengah dan kolom: arah-y
Universitas Sumatera Utara
a Bagi jalur pelat menjadi jalur kolom dan jalur tengah. Lht gbr. 4-2b.
b
Bagi momen antara jalur tengah dan jalur kolom dan rencanakan penulangan
. Untuk jalur arah-y, perhitungan ada di tabel 4-7. Tabel ini
Jalur Kolom
145 cm
Jalur Tengah
300 cm
Jalur Kolom
240 cm
Jalur Tengah
370 cm
Jalur Kolom Tepi
240 cm Momen Negatif Eksterior
1. Momen pelat KNm
2. Koefisien momen
3. Momen ke jalur tengah dan
Kolom KNm 4.
Momen dinding KNm 5.
Momen total dalam jalur KNm 6.
A
s
perlu cm
2
7. A
s
min cm
2
8. Tulangan dipilih
9. A
s
tersaji cm
2
A1 -18,283
1,00 -18,283
-3,398 -21,681
6,62 5,22
6 13 7,96
0,0 0,0
10,8 9 13
11,95 B1
-37,275 1,00
-37,275 -37,275
11,37 8,64
10 13 13,27
0,0 0,0
13,32 11 13
14,6 C1
-37,275 1,00
-37,275 -37,275
11,37 8,64
10 13 13,27
Momen Positif Bentang Ujung 1.
Momen pelat KNm 2.
Koefisien momen 3.
Momen ke jalur tengah dan Kolom KNm
4. Momen dinding KNm
5. Momen total dalam jalur KNm
6. A
s
perlu cm
2
7. A
s
min cm
2
8. Tulangan dipilih
9. A
s
tersaji cm
2
36,566 0,6
21,94 6,795
28,735 8,77
5,22 8 13
10,61 0,4 0,2
14,626 14,91 29,536
9,0 10,8
9 13 11,95
74,549 0,6
44,73 44,73
13,65 8,64
12 13 15,93
0,2 0,2 14,91 14,91
29,82 9,1
13,32 11 13
14,6 74,549
0,6 44,73
44,73 13,65
8,64 12 13
15,93 Momen Negatif I nterior
Pertama 1.
Momen pelat KNm 2.
Koefisien momen 3.
Momen ke jalur tengah dan Kolom KNm
4. Momen dinding KNm
5. Momen total dalam jalur KNm
6. A
s
perlu cm
2
7. A
s
min cm
2
8. Tulangan dipilih
9. A
s
tersaji cm
2
A2 -49,223
0,75 -36,918
-9,148 -46,065
14,05 5,22
8 16 16,09
0,25 0,125 -12,306 -12,544
-24,850 7,58
10,8 9 13
11,95 B2
-100,355 0,75
-75,266 -75,266
22,96 8,64
13 16 26,14
0,125 0,125 -12,54 -12,54
-28,089 8,57
13,32 11 13
14,6 C2
-100,355 0,75
-75,266 -75,266
22,96 8,64
13 16 26,14
Momen Positif I nterior 1.
Momen pelat KNm 2.
Koefisien momen 3.
Momen ke jalur tengah dan Kolom KNm
4. Momen dinding KNm
5. Momen total dalam jalur KNm
6. A
s
perlu cm
2
7. A
s
min cm
2
8. Tulangan dipilih
9. A
s
tersaji cm
2
23,506 0,6
14,104 4,368
18,472 5,64
5,22 6 13
7,96 0,4 0,2
9,402 10,036 19,438
5,93 10,8
9 13 11,95
50,177 0,6
30,106 30,106
9,19 8,64
8 13 10,62
0,2 0,2 10,036 10,036
20,071 6,13
13,32 11 13
14,6 50,177
0,6 30,106
30,106 9,19
8,64 8 13
10,62
Universitas Sumatera Utara
dipersiapkan untuk menggambarkan tampak rencana dari bagian yang diarsir dari gbr. 4-2b.
Baris 1. Momen ini berasal dari baris 7 dari tabel 4-3 dan 4-4. Baris 6. Luas tulangan dihitung seperti dalam tabel 4-7 kecuali d yang lebih kecil,
seperti ditunjukkan dalam gbr.4-15. Asumsi tulangan D16mm. d ≈ 18cm-20mm-
1.516mm = 136mm. a
Hitung A
s
coba-coba. Mu terbesar = -75,26 kNm
8 ,
23 136
925 .
28 9
. 26
, 75
mm
Mpa A
perlu s
mm
2
b Hitung a dan ad dan periksa apakah bagian adalah tegangan-terkendali.
mm cm
cm Mpa
Mpa mm
b f
f A
a
c y
s
7 ,
11 17
, 1
240 28
85 .
280 8
, 23
85 .
087 .
d
a
Nilai ini jauh lebih kecil daripada nilai di dalam tabel A-5 untuk batas tegangan- terkendali – sehingga,
. 9
.
c
Hitung jd dan konstanta untuk menghitung A
s
15 ,
130 2
7 ,
11 136
2
mm mm
a d
jd mm
mm Mpa
kNm M
cm A
u s
15 ,
130 280
9 .
.
2
Sehingga,
kNm M
cm A
u s
305 ,
.
2
B
Universitas Sumatera Utara
a Jalur kolom tepi-garis A dan D
b Jalur tengah antara garis A-B dan C-D
c Jalur kolom garis B dan C
d Jalur tengah antara garis B-C
Gambar 4-15 bagan skematik tulangan arah-y
Nilai A
s
di baris 6 pada tabel 4.8 dihitung menggunakan pers. B. Baris 7. Untuk jalur kolom A
s
minimum dan nomor tulangan minimum diberikan dalam tabel 4.7, karena lebar jalur kolom sama untuk kedua arah. Pada jalur tengah,
jumlah tulangan yang berbeda diperlukan. Jalur tengah antara baris A dan B:
A
smin
= 0.0020 x 3000mm x 180mm = 1080mm
2
= 10,8cm
2
Jarak minimum spasi tulangan = 30036 = 8.3 Diameter tulangan minimum = 9
Jalur tengah antara baris B dan C
Universitas Sumatera Utara
A
smin
= 0.0020 x 3700mm x 180mm = 1332mm
2
= 13,32cm
2
Diameter tulangan minimum = 11 Baris 8. Pemilihan tulangan akhir diberikan pada baris 8.
Baris 9. Pemilihan penulangan untuk tiap jalur arah-y diberikan di baris 9 dan ditunjukkan pada gbr 4-15.
4.3 Pemeriksaan Terhadap Geser