Tabel 6.7. Pemakaian Bahan Kimia Stabilon Sesudah Penanggulangan Lanjutan
N O
TANGGAL WAKTU
Rata-rata 14.15
22.20 06.20
Stabilon Konsentrasi
Konsentrasi Konsentrasi
Konsentrasi
15 1552007
0.39 0.35
0.40 0.36
16 16 52007
0.30 0.30
0.39 0.33
17 18 52007
0.39 0.35
0.38 0.37
18 19 52007
0.39 0.36
0.45 0.40
19 20 52007
0.41 0.33
0.41 0.38
20 2152007
0.38 0.33
0.44 0.38
21 22 52007
0.40 0.37
0.41 0.39
22 23 52007
0.39 0.37
0.40 0.39
23 24 52007
0.39 0.33
0.39 0.37
24 25 52007
0.34 0.33
0.35 0.34
25 26 52007
0.40 0.34
0.46 0.40
26 27 52007
0.38 0.38
0.46 0.41
27 2852007
0.42 0.41
0.42 0.42
28 29 52007
0.38 0.36
0.40 0.36
29 30 52007
0.37 0.39
0.39 0.39
30 31 52007
0.40 0.36
0.38 0.38
Peta Kontrol X untuk pemakaian bahan kimia stabilon setelah penanggulangan dapat dilihat pada Gambar 6.4.
Peta Kontrol X, untuk pemakaian bahan kimia stabilon
Garis Pusat X =
g xi
g i
∑
=1
= 30
869 .
11
= 0.3956 Batas Kendali Atas UCL
=
x
+ A
2
R = 0.3956 + 1.023 x 0.06
Universitas Sumatera Utara
= 0.3956 + 0.061 = 0.4566
Batas Kendali Bawah LCL = x - A
2
R
= 0.3956 – 1.023 x 0.06 = 0.3956 – 0.061
= 0.3346
Peta X
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5
1 3
5 7
9 11
13 15
17 19
21 23
25 27
29
Tanggal Pengamatan 1-31 Mei 2007
K o
n s
e n
tr a
s i
S ta
b il
o n
Konsentrasi Stabilon ucl
lcl cl
Gambar 6.4. Pata Kontrol X Setelah Penanggulangan
Dari Gambar 6.4. terlihat tidak ada data yang keluar dari batas-batas kontrol dimana pemakaian bahan kimia stabilon masih dalam batas-batas kontrol yang
ditetapkan. Peta Kontrol R, untuk pemakaian bahan kimia stabilon
Garis Pusat CL
R
=
g Ri
g i
∑
=1
Universitas Sumatera Utara
R
=
30 66
. 1
R
= 0.06 Batas Kendali Atas UCL
= D
4
.
R
= 2.574 . 0.06 = 0.1544
Batas Kendali Bawah LCL = D
3
.
R
= 0 . 0.06 = 0
Peta R
0.05 0.1
0.15 0.2
1 3
5 7
9 11
13 15 17 19
21 23 25 27
29
Tanggal Pengamatan 1-31 Mei 2007
K o
n s
e n
tr a
s i
S ta
b il
o n
Konsentrasi Stabilon ucl
lcl cl
Gambar 6.5. Peta R Setelah Penanggulangan
Dari Gambar 6.5. terlihat tidak ada data yang keluar dari batas-batas kontrol.
Langkah 8 : Membuat Standarisasi
Langkah-langkah Pembuatan standarisasi yaitu : Langkah 1: Melakukan analisa pada pelaksanaan penghapusan pemborosan
bahan kimia stabilon dan pelaksanaan penataan5-S
Universitas Sumatera Utara
Langkah 2: Membandingkan kondisi keadaan setelah pelaksanaan penghapusan pemborosan bahan kimia stabilon dan pelaksanaan
penataan5-S. Langkah 3: Menganalisa hasil dari pelaksanaan penghapusan pemborosan bahan
kimia stabilon dan pelaksanaan penataan5-S Langkah 4: Menetapkan cara terbaik dalam melaksanakan suatu tugas guna
mencegah terjadinya masalah berulang. Langkah 5: Menetapkan standarisasi.
Untuk mempertahankan hasil yang telah dicapai dan untuk mencegah terulangnya masalah yang sama maka perlu dibuat suatu
standarisasi, yaitu: a.
Inspeksi botol harus dilakukan dengan benar dengan cara memisahkan dan menempatkan botol-botol yang dapat langsung
dicuci dengan mesin dalam crate yang berbeda dengan botol- botol yang masih pelu dicuci secara manual.
b. Pompa sirkulasi caustic harus rutin dibersihkan.
c. Inspeksi pada pengisian freshwater pada bak caustic harus
benar-benar diperhatikan. d.
Sisa-sisa kotoran pelumas untuk conveyor yang jatuh ketempat keja harus dipehatikan.
e. Perbandingan bahan kimia caustic dan stabilon harus sesuai
dengan yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
Langkah 9 : Memecahkan Masalah Selanjutnya
Setelah selesai masalah petama, selanjutnya membahas masalah kedua yaitu tingginya buih yang terjadi di evaquasi pada unit
pengolahan limbah cair WWTP.
6.1.1. Analisa siklus PDCA Plan-Do-Chck-Action untuk masalah tingginya buih yang trjadi di evaquasi pada pengolahan limbah cair WWTP.
Langkah 1 : Mencari Masalah Utama
Masalah utama yang dihadapi adalah tingginya pH yang terjadi di
equalisasi pada pengolahan limbah cair WWTP. Langkah 2.: Menentukan Problemnya
Dari pengamatan yang dilakukan pada unit pengolahan limbah cair
WWTP ditentukan masalah yang berpengaruh yaitu:
a Tidak disiplin menggunakan bahan kimia
b Temperature mempengaruhi pembentukan pH
c Konsentrasi bahan kimia stabilon yang tinggi
Langkah 3 : Menentukan Sumber Penyebab yang Berpengaruh
Penyebab tingginya pH yang terjadi diequalisasi WWTP dapat dilihat pada gambar sebab akibat Gambar 6.6.
Universitas Sumatera Utara
Tidak disiplin Konsentrasi diverbot
Bahan kimia Kurang Teliti Temperatur tinggi Kurang responsif tinggi
Panas Pompa sirkulasi caustic
Bising Limbah cair tinggi
dr produksi tinggi
SEBAB AKIBAT
Gambar 6.6. Diagram Akibat Tingginya pH yang terjadi di WWTP
Langkah 4 : Rencana Penanggulangan
Dari Gambar 6.6. dapat dilihat tabel rencana penanggulangan untuk menstabilkan pH yang terjadi di equalisasi WWTP seperti
terlihat pada Tabel 6.8.
MANUSIA
MATERIAL
LINGKUNGAN MESINALAT
METODE
Tingginya pH yang terjadi di
equalisasi WWTP
mencapai pH7.5- pH8.5 pada
bulan Januari 2007
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.8. Rencana Penanggulangan Untuk Menstabilkan pH Yang Terjadi di WWTP
No Faktor
Penyebab Tindakan
Waktu Pelaksana
1. Manusia
- Kurang teliti
- Kurang
responsif -
Tidak disiplin Senantiasa diadakan
pengarahan tentang pekerjaan
Setiap bekerja
Production Supervisor
2. MesinAlat
Putaran mixer pada WWTP
cendrung tinggi Penyesuaian
kecepatan mixer Setiap
bekerja Operator
WWTP
3. Metoda
Limbah cair dari produksi tinggi
Memperhatikan dan menghemat
penggunaan air pada produksi
Setiap bekerja
Seluruh karyawan
4. Material
Konsentrasi stabilon
cendrung tinggi Memperhatikan
stabilon pada proses pencucian botol
Setiap bekerja
Bagian laboratorium
dan operator pencucian
botol 5.
Lingkungan Suhu ruangan panas dan bising
Penyesuaian suhu ruangan dengan suhu
kamar dan memakai penutup telinga
Setiap bekerja
Operator pencucian
botol
Langkah 5 : Pelaksanaan Penanggulangan
Setelah perencanaan penanggulangan disusun selanjutnya rencana ini dilaksanakan. Tabel pelaksanaan ini dapat dilihat pada Tabel
6.9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.9. Pelaksanaan Penanggulangan Untuk Menstabilkan pH di WWTP No
Masalah Tindakan
Kapan Dimana
Pelaksana
1. - Kurang teliti
- Kurang
responsif -
Tidak disiplin
Telah dilakukan pengarahan untuk
meningkatkan tanggung jawab dan rasa memiliki
Sebelum bekerja
Ruangan produksi
Production Supervisor
2. Putaran mixer
pada WWTP cendrung
tinggi Kecepatan putaran mixer
pada WWTP telah disesuaikan
Sebelum bekerja
Unit pengolaha
n limbah cair
Operator WWTP
3. Limbah cair
dari produksi tinggi
Penghematan penggunaan air untuk
produksi Setiap
bekerja Ruangan
produksi Seluruh
karyawan
4. Konsentrasi
stabilon cendrung
tinggi Menjaga konsentrasi
stabilon Sebelum
bekerja Ruangan
produksi Bagian
laboratorium dan operator
pencucian botol 5.
Suhu ruangan panas dan
bising Menyesuaikan suhu
ruangan dengan suhu kamar dan diharuskan
memakai penutup telinga Setiap
bekerja Ruangan
produksi Operator
pencucian botol
Langkah 6 : Pelaksanaan 5-S Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke
a. Analisa penataan seiton pada papan pengumuman prosedur kerja
Kondisikeadaan sebelum analisa penataan :
Universitas Sumatera Utara
- Sebagian dari ruangan produksi yang memiliki papan pengumuman letaknya
tidak memudahkan untuk dilihat dan sudah tidak terawatt dengan baik sehingga sulit untuk membaca prosedur kerja dari papan pengumuman.
Langkah 1 : Memperhatikan papan pengumuman prosedur kerja pada setiap bagian ruangan proses produksi
Langkah 2 : - Mempelajari letak papan pengumuman prosedur kerja pada setiap bagian
- Mengidentifikasi bahagian dari ruang produksi yang memiliki papan pengumuman yang sudah rusak
Langkah 3 : - Menata dan menempatkan letak papan pengumuman prosedur kerja pada tempat yang mudah untuk dilihat dan tidak
mengganggu proses produksi - Melengkapi bagian yang tidak memilki papan pengumuman
prosedur kerja Langkah 4: Semua bagian pada ruang produksi bekerja sesuai dengan
prosedur kerja Kondisikeadaan setelah analisa penataan :
- Semua bagian dari ruang produksi telah memilki papan pengumuman
prosedur kerja dengan baik yang mudah dijangkau dan dilihat dengan mata.
Langkah 7 : Meneliti hasil Perbaikan
Dalam meneliti hasil perbaikan akan dibandingkan tingginya pH yang terjadi sebelum dan sesudah penanggulangan. Perbandingan
pH tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.10.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.10. Data Kondisi pH Sebelum Penanggulangan di WWTP
Tanggal Waktu
6.00 Pagi