06.20 ANALISA DAN PEMECAH MASALAH

Tabel 6.7. Pemakaian Bahan Kimia Stabilon Sesudah Penanggulangan Lanjutan N O TANGGAL WAKTU Rata-rata 14.15

22.20 06.20

Stabilon Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi 15 1552007 0.39 0.35 0.40 0.36 16 16 52007 0.30 0.30 0.39 0.33 17 18 52007 0.39 0.35 0.38 0.37 18 19 52007 0.39 0.36 0.45 0.40 19 20 52007 0.41 0.33 0.41 0.38 20 2152007 0.38 0.33 0.44 0.38 21 22 52007 0.40 0.37 0.41 0.39 22 23 52007 0.39 0.37 0.40 0.39 23 24 52007 0.39 0.33 0.39 0.37 24 25 52007 0.34 0.33 0.35 0.34 25 26 52007 0.40 0.34 0.46 0.40 26 27 52007 0.38 0.38 0.46 0.41 27 2852007 0.42 0.41 0.42 0.42 28 29 52007 0.38 0.36 0.40 0.36 29 30 52007 0.37 0.39 0.39 0.39 30 31 52007 0.40 0.36 0.38 0.38 Peta Kontrol X untuk pemakaian bahan kimia stabilon setelah penanggulangan dapat dilihat pada Gambar 6.4. Peta Kontrol X, untuk pemakaian bahan kimia stabilon Garis Pusat X = g xi g i ∑ =1 = 30 869 . 11 = 0.3956 Batas Kendali Atas UCL = x + A 2 R = 0.3956 + 1.023 x 0.06 Universitas Sumatera Utara = 0.3956 + 0.061 = 0.4566 Batas Kendali Bawah LCL = x - A 2 R = 0.3956 – 1.023 x 0.06 = 0.3956 – 0.061 = 0.3346 Peta X 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Tanggal Pengamatan 1-31 Mei 2007 K o n s e n tr a s i S ta b il o n Konsentrasi Stabilon ucl lcl cl Gambar 6.4. Pata Kontrol X Setelah Penanggulangan Dari Gambar 6.4. terlihat tidak ada data yang keluar dari batas-batas kontrol dimana pemakaian bahan kimia stabilon masih dalam batas-batas kontrol yang ditetapkan. Peta Kontrol R, untuk pemakaian bahan kimia stabilon Garis Pusat CL R = g Ri g i ∑ =1 Universitas Sumatera Utara R = 30 66 . 1 R = 0.06 Batas Kendali Atas UCL = D 4 . R = 2.574 . 0.06 = 0.1544 Batas Kendali Bawah LCL = D 3 . R = 0 . 0.06 = 0 Peta R 0.05 0.1 0.15 0.2 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Tanggal Pengamatan 1-31 Mei 2007 K o n s e n tr a s i S ta b il o n Konsentrasi Stabilon ucl lcl cl Gambar 6.5. Peta R Setelah Penanggulangan Dari Gambar 6.5. terlihat tidak ada data yang keluar dari batas-batas kontrol. Langkah 8 : Membuat Standarisasi Langkah-langkah Pembuatan standarisasi yaitu : Langkah 1: Melakukan analisa pada pelaksanaan penghapusan pemborosan bahan kimia stabilon dan pelaksanaan penataan5-S Universitas Sumatera Utara Langkah 2: Membandingkan kondisi keadaan setelah pelaksanaan penghapusan pemborosan bahan kimia stabilon dan pelaksanaan penataan5-S. Langkah 3: Menganalisa hasil dari pelaksanaan penghapusan pemborosan bahan kimia stabilon dan pelaksanaan penataan5-S Langkah 4: Menetapkan cara terbaik dalam melaksanakan suatu tugas guna mencegah terjadinya masalah berulang. Langkah 5: Menetapkan standarisasi. Untuk mempertahankan hasil yang telah dicapai dan untuk mencegah terulangnya masalah yang sama maka perlu dibuat suatu standarisasi, yaitu: a. Inspeksi botol harus dilakukan dengan benar dengan cara memisahkan dan menempatkan botol-botol yang dapat langsung dicuci dengan mesin dalam crate yang berbeda dengan botol- botol yang masih pelu dicuci secara manual. b. Pompa sirkulasi caustic harus rutin dibersihkan. c. Inspeksi pada pengisian freshwater pada bak caustic harus benar-benar diperhatikan. d. Sisa-sisa kotoran pelumas untuk conveyor yang jatuh ketempat keja harus dipehatikan. e. Perbandingan bahan kimia caustic dan stabilon harus sesuai dengan yang ditetapkan. Universitas Sumatera Utara Langkah 9 : Memecahkan Masalah Selanjutnya Setelah selesai masalah petama, selanjutnya membahas masalah kedua yaitu tingginya buih yang terjadi di evaquasi pada unit pengolahan limbah cair WWTP. 6.1.1. Analisa siklus PDCA Plan-Do-Chck-Action untuk masalah tingginya buih yang trjadi di evaquasi pada pengolahan limbah cair WWTP. Langkah 1 : Mencari Masalah Utama Masalah utama yang dihadapi adalah tingginya pH yang terjadi di equalisasi pada pengolahan limbah cair WWTP. Langkah 2.: Menentukan Problemnya Dari pengamatan yang dilakukan pada unit pengolahan limbah cair WWTP ditentukan masalah yang berpengaruh yaitu: a Tidak disiplin menggunakan bahan kimia b Temperature mempengaruhi pembentukan pH c Konsentrasi bahan kimia stabilon yang tinggi Langkah 3 : Menentukan Sumber Penyebab yang Berpengaruh Penyebab tingginya pH yang terjadi diequalisasi WWTP dapat dilihat pada gambar sebab akibat Gambar 6.6. Universitas Sumatera Utara Tidak disiplin Konsentrasi diverbot Bahan kimia Kurang Teliti Temperatur tinggi Kurang responsif tinggi Panas Pompa sirkulasi caustic Bising Limbah cair tinggi dr produksi tinggi SEBAB AKIBAT Gambar 6.6. Diagram Akibat Tingginya pH yang terjadi di WWTP Langkah 4 : Rencana Penanggulangan Dari Gambar 6.6. dapat dilihat tabel rencana penanggulangan untuk menstabilkan pH yang terjadi di equalisasi WWTP seperti terlihat pada Tabel 6.8. MANUSIA MATERIAL LINGKUNGAN MESINALAT METODE Tingginya pH yang terjadi di equalisasi WWTP mencapai pH7.5- pH8.5 pada bulan Januari 2007 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.8. Rencana Penanggulangan Untuk Menstabilkan pH Yang Terjadi di WWTP No Faktor Penyebab Tindakan Waktu Pelaksana 1. Manusia - Kurang teliti - Kurang responsif - Tidak disiplin Senantiasa diadakan pengarahan tentang pekerjaan Setiap bekerja Production Supervisor 2. MesinAlat Putaran mixer pada WWTP cendrung tinggi Penyesuaian kecepatan mixer Setiap bekerja Operator WWTP 3. Metoda Limbah cair dari produksi tinggi Memperhatikan dan menghemat penggunaan air pada produksi Setiap bekerja Seluruh karyawan 4. Material Konsentrasi stabilon cendrung tinggi Memperhatikan stabilon pada proses pencucian botol Setiap bekerja Bagian laboratorium dan operator pencucian botol 5. Lingkungan Suhu ruangan panas dan bising Penyesuaian suhu ruangan dengan suhu kamar dan memakai penutup telinga Setiap bekerja Operator pencucian botol Langkah 5 : Pelaksanaan Penanggulangan Setelah perencanaan penanggulangan disusun selanjutnya rencana ini dilaksanakan. Tabel pelaksanaan ini dapat dilihat pada Tabel 6.9. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.9. Pelaksanaan Penanggulangan Untuk Menstabilkan pH di WWTP No Masalah Tindakan Kapan Dimana Pelaksana 1. - Kurang teliti - Kurang responsif - Tidak disiplin Telah dilakukan pengarahan untuk meningkatkan tanggung jawab dan rasa memiliki Sebelum bekerja Ruangan produksi Production Supervisor 2. Putaran mixer pada WWTP cendrung tinggi Kecepatan putaran mixer pada WWTP telah disesuaikan Sebelum bekerja Unit pengolaha n limbah cair Operator WWTP 3. Limbah cair dari produksi tinggi Penghematan penggunaan air untuk produksi Setiap bekerja Ruangan produksi Seluruh karyawan 4. Konsentrasi stabilon cendrung tinggi Menjaga konsentrasi stabilon Sebelum bekerja Ruangan produksi Bagian laboratorium dan operator pencucian botol 5. Suhu ruangan panas dan bising Menyesuaikan suhu ruangan dengan suhu kamar dan diharuskan memakai penutup telinga Setiap bekerja Ruangan produksi Operator pencucian botol Langkah 6 : Pelaksanaan 5-S Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke a. Analisa penataan seiton pada papan pengumuman prosedur kerja Kondisikeadaan sebelum analisa penataan : Universitas Sumatera Utara - Sebagian dari ruangan produksi yang memiliki papan pengumuman letaknya tidak memudahkan untuk dilihat dan sudah tidak terawatt dengan baik sehingga sulit untuk membaca prosedur kerja dari papan pengumuman. Langkah 1 : Memperhatikan papan pengumuman prosedur kerja pada setiap bagian ruangan proses produksi Langkah 2 : - Mempelajari letak papan pengumuman prosedur kerja pada setiap bagian - Mengidentifikasi bahagian dari ruang produksi yang memiliki papan pengumuman yang sudah rusak Langkah 3 : - Menata dan menempatkan letak papan pengumuman prosedur kerja pada tempat yang mudah untuk dilihat dan tidak mengganggu proses produksi - Melengkapi bagian yang tidak memilki papan pengumuman prosedur kerja Langkah 4: Semua bagian pada ruang produksi bekerja sesuai dengan prosedur kerja Kondisikeadaan setelah analisa penataan : - Semua bagian dari ruang produksi telah memilki papan pengumuman prosedur kerja dengan baik yang mudah dijangkau dan dilihat dengan mata. Langkah 7 : Meneliti hasil Perbaikan Dalam meneliti hasil perbaikan akan dibandingkan tingginya pH yang terjadi sebelum dan sesudah penanggulangan. Perbandingan pH tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.10. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.10. Data Kondisi pH Sebelum Penanggulangan di WWTP Tanggal Waktu

6.00 Pagi