e. Pemberian Tutup Botol Crown Cork
Pemasangan tutup botol dilakukan dengan menggunakan crowner. Mesin crowner sebelumnya akan mensterilkan crown cork dengan sistem UV.
Teh botol dalam keadaan panas langsung ditutup dengan menggunakan mesin crowner.
f. Light Inspection II
Tahap ini proses yang terjadi sama seperti proses light inspection I, hanya berbeda pada kriteria pemeriksaannya saja. Light Inspection botol isi
dimaksudkan untuk memeriksa Teh Botol Sosro atas volume yang kurang dari 220 ml, crown cork yang tidak terpasang dengan baik dan benar, botol
retak dan adanya benda asing dalam botol. Selector akan memeriksa secara visual botol yang lewat didepannya.
g. Pencetakan Kode Produksi
Botol yang berisi TCM dibawa oleh chain conveyor ke ink jet untuk mencetak kode produksi dan tanggal kadaluarsa pada leher botol.
Pemberian kode produksi bertujuan untuk memudahkan menelusuri asal- usul Teh Botol Sosro jika kemudian hari terdapat masalah.
Dengan adanya kode produksi maka operator yang bertanggung jawab pada pembuatan produk dan asal pabrik bottler dapat diketahui. Kode
produksi tersebut terdiri dari 2 baris masing-masing terdiri dari 6 digit. 200808
Tanggal kadaluarsa 20 Agustus 2008
Universitas Sumatera Utara
J1020C J
: Kode PT. Sinar Sosro cab. Deli Serdang 10 20 : Jam dan menit produksi
h. Pencucian Peti Botol Krat
Peti botol yang telah kosong dibawa ke mesin crate washer dengan menggunakan conveyor. Proses pencucian krat dilakukan dengan
penyemprotan air bertekanan yang disemprotkan pada krat yang berjalan melalui conveyor. Krat yang telah bersih selanjutnya dibawa oleh
conveyor ke mesin crater.
i. Crater
Setelah pengkodean selesai, maka botol akan dimasukkan ke dalam krat dengan menggunakan mesin crater.
j. Penyimpanan dan Masa Inkubasi
Setelah kode produksi dicetak, The Botol Sosro TBS dimasukkan ke dalam peti botol krat oleh mesin crater. Peti berisi disusun di atas pallet
sebanyak 60 buah krat, kemudian dibawa ke gudang bahan jadi memakai forklift. Di gudang, pallet berisi peti isi disusun per batch produksi dan
diberi nomor batch produksi, nama kepala regu supervisor dan tanggal dimulai inkubasi selama 2-3 hari. Inkubasi bertujuan untuk memeriksa
kembali apakah ada terjadi perubahan pada TBS antara lain meliputi : basi, bau, perubahan warna dan rasa. Jika tidak terjadi perubahan pada TBS
maka akan dinyatakan Teh Botol Sosro siap untuk dipasarkan.
Universitas Sumatera Utara
Manual Depalitizer
Decrater
Botol Kosong Crate Kosong
Botol kosong dari PB Peti Botol
Crate washer Botol washer
Light Inspection Botol Kosong Botol asing,
Sompel,karat, Botol kusam
Universitas Sumatera Utara
Filler Crowner
Light Inspection TBS
Printer
Crater
Manual Palletizer
Gudang PI Peti Isi TBS kurang dari
220 ml
Gambar 2.2. Jalur Pembotolan Bottling Line 2.6. Mesin dan Peralatan
PT. Sinar Sosro dalam memproduksi Teh Botol Sosro menggunakan mesin dan peralatan produksi otomatis dan semi otomatis dapat dilihat pada lampiran 1.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Pendahuluan
Untuk memecahkan masalah yang akan dibahas, maka akan dipergunakan Konsep Kaizen. Sebelum membahas tentang Konsep Kaizen, maka perlu
diketahui tentang proses produksi.
a. Pengertian Proses Produksi
Proses adalah cara, metoda dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber- sumber tenaga kerja, mesin, bahan, dan dana yang ada dirubah untuk
memperoleh suatu hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Dari uraian diatas maka
dapatlah ditarik kesimpulan mengenai pengertian proses produksi. Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber tenaga kerja, mesin, dan dana yang ada.
b. Jenis-jenis Proses Produksi
Proses produksi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu : 1. Proses produksi yang terus-menerus Continuous processes
2. Proses produksi yang terputus-putus Intermittent processes Perbedaan pokok antara kedua proses ini adalah terletak pada panjang
tidaknya waktu persiapanmengatur set-up peralatan produksi yang digunakan
Universitas Sumatera Utara