Usulan Perbaikan Proses Produksi dengan Penerapan Konsep Kaizen

b. Konsentrasi stabilon sesuai dengan standar yang ditetapkan. c. Putaran mixer pada WWTP dibuat secara automatis. Langkah 9 : Memecahkan Masalah Selanjutnya Setelah selesai masalah kedua, selanjutnya beralih membahas masalah berikutnya. Masalah berikutnya tidak dibahas dalam tugas akhir ini.

6.2. Usulan Perbaikan Proses Produksi dengan Penerapan Konsep Kaizen

Salah satu prinsip dari kaizen yaitu program 5-S Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke yang perlu diterapkan pada proses produksi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pemborosan yang terjadi dengan mengendalikan penyebab pemborosan tersebut serta menciptakan lingkungan kerja yang bersih, higienis, aman, dan menyenangkan bagi semua orang-orang.

6.2.1. Seiri Pemilahan

Seiri Pemilahan adalah membedakan antara peralatan yang diperlukan dan peralatan yang tidak diperlukan serta membuang peralatan yang tidak diperlukan. Universitas Sumatera Utara Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menerapkan Seiri adalah sebagai berikut : Langkah 1 : Melakukan pengarahan dan pelatihan kepada semua karyawan untuk dapat melakukan dan mampu memutuskan untuk membedakan antara barangperalatan yang berguna dan tidak berguna. Langkah 2 : Memberikan pelatihan kepada karyawan agar mampu menyeleksi dan memilih barangperalatan yang berguna dan tidak berguna. Langkah 3 : Menerapkan manajemen stratifikasi untuk menentukan prioritas penyimpanannya. Langkah 4 : Membuat dan menyediakan tempat untuk meletakkan barangperalatan yang berguna atau yang diperlukan ditempat lingkungan kerja serta membuat tempat khusus untuk meletakkan barangperalatan yang tidak berguna. Langkah 5 : Melakukan pembersihan terhadap ruangan produksi, dengan menyingkirkan barangperalatan yang tidak berguna dari lingkungan kerja. Langkah 6 : Memberikan label apabila ada barangperalatan yang tidak berguna di lingkungan kerja. Langkah 7 : Membuat daftar barang yang diperlukan tetapi dalam keadaan rusak untuk segera diperbaiki. Langkah 8 : Membuat daftar barang yang tidak diperlukan lagi tetapi masih bisa dimanfaatkan lagi, untuk diusulkan digunakan oleh yang bertanggungjawab. Universitas Sumatera Utara Langkah 9 : Jika langkah-langkah tersebut telah dilakukan, buatlah standar.

6.2.2. Seiton Penataan

Seiton Penataan adalah menentukan tata letak yang tertata rapi sehingga selalu dapat menemukan barang yang diperlukan. Langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan dalam menerapkan seiton adalah sebagai berikut : Langkah 1 : Memperhatikan dan mempelajari tempat penyimpanan barang- barang yang hendak diaturditata. Langkah 2 : Menentukan tempat untuk barang-barang secara tepat. Langkah 3 : Menyusun barang-barang tersebut sesuai tempat semestinya, rapi dan aman, sehingga semua orang gampang mencarinya, mengambilnya dan memakainya. Langkah 4 : Memberikan tandadaftarlabel barang-barang tersebut untuk menghindari salah penempatan atau lupa penempatannya sehingga barang dapat teratur dengan rapi dan baik sesuai dengan susunannya. Langkah 5 : Menetapkan aturan mengenai pemakaian barang dan pengambilan barang. Langkah 6 : Membuat papan pngumuman yang mudah dibaca dan rapi.

6.2.3. Seiso Pembersihan

Seiso Pembersihan adalah menghilangkan sampah, kotoran, dan barang asing untuk memperoleh tempat kerja yang lebih bersih. Universitas Sumatera Utara Langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan dalam menerapkan seiso adalah sebagai berikut : Langkah 1 : Menemukan objek yang akan dibersihkan beserta ruang lingkupnya, dan menentukan orang-orang yang bertanggungjawab terhadap objek tersebut. Langkah 2 : Membuat rencana tindakan pelaksanaan pembersihan sebelum memulai kerja, selama bekerja dan sesudah bekerja dengan mempelajari sumber-sumber sampah. Langkah 3 : Membuat skala prioritas dan pembagian tugas dalam tindakan pelaksanaan pembersihan, sehingga kegiataannya dapat sistematis, mudah, dan cepat dilaksanakan. Langkah 4 : Menentukan standar pembersihan sampai sejauh mana setiap objek harus dibersihkan, waktu yang dipergunakan dan titik-titik pengecekannya. Objek pembersihannya adalah peralatan, mesin, alat pengangkutan, bahan baku, produk hasil, lantai, meja kerja, rak, langit-langit, lorong-lorong, dan papan pengumuman.

6.2.4. Seiketsu Pemantapan

Seiketsu Pemantapan adalah memelihara barang dengan teratur, rapi, dan bersih juga dalam aspek personal. Langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan dalam menerapkan seiketsu adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Langkah 1 : Menetapkan pemantapan dari tindakan-tindakan seiri, seiton, dan seiso dengan mempelajari sumber masalahnya. Langkah 2 : Mempelajari apa yang diperlukan untuk mengendalikan dan menyempurnakan seiri, seiton, dan seiso agar selalu tetap terjaga ketaraturannya, kerapiannya, dan kebersihannya. Langkah 3 : Menanamkan pada seluruh karyawan untuk berusaha dengan sungguhsungguh untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman dengan melakukan langkah-langkah tersebut diatas.

6.2.5. Shitsuke Disiplin

Shitsuke Disiplin merupakan melakukan sesuatu yang benar sebagai berikut : Langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan dalam menerapkan seiketsu adalah sebagai berikut : Langkah 1 : Menyusun strategi struktur untuk memotivasi karyawan agar pelaksanaan 5-S menjadi suatu kebiasaan atau sifat. Langkah 2 : Membuat sistem penilaian pelaksanaan 5-S Langkah 3 : Memberikan latihan, komunikasi, promosi secara terus-menerus terhadap aturan-aturan atau metode kerja yang sudah ditetapkan dalam pelaksanaan 5-S, agar dapat dipatuhi secara ketat. Langkah 4 : Langsung mengatasi atau melakukan tindakan penyempurnaan apabila ditemukan gangguan atau penyimpangan dalam pelaksanaan 5-S. Universitas Sumatera Utara Langkah 5 : Melaksanakan kompetisi penerapan 5-S antar bagian. Langkah 6 : Memberikan sertifikat, pengakuan dan penghargaan atas keberhasilanMelaksanakan kompetisi penerapan 5-S. Langkah 7 : Pimpinan harus selalu memberikan insp-irasi terhadap penyempurnaan penerapan 5-S. apabila program 5-S dilaksanakan maka pemborosan yang terjadi dapat dikurangi ataupun dihilangkan. Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN